Berikut adalah artikel berita yang telah ditingkatkan:
Ragamharian.com Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Aktor FTV kenamaan, Indra Jaylani, dikabarkan meninggal dunia di kediamannya yang terletak di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada Kamis, 12 Juni 2025, pukul 16.51 WIB. Kepergian sosok multitalenta ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan penggemar.
Sepanjang kariernya, Indra Jaylani telah menjadi wajah yang tak asing di layar kaca, khususnya melalui penampilannya dalam berbagai Film Televisi (FTV). Ia dikenal luas lewat sejumlah judul FTV yang kerap tayang di stasiun televisi ANTV. Tak hanya itu, Indra juga menunjukkan kepiawaiannya dalam berakting melalui sinetron populer seperti ‘Karma The Series’ di ANTV, serta ‘Asmara yang Terkhianati’ dan ‘Karna Su Sayang’ yang tayang di SCTV.
Lahir pada tahun 1997, Indra Jaylani meninggal dunia di usia 28 tahun. Dilihat dari akun Instagram pribadinya, @indrajaylani, nama lengkapnya adalah Muhammad Abdul Qadir Jailani.
Selain sukses meniti karier di dunia hiburan, Indra Jaylani juga membuktikan diri sebagai individu yang berprestasi di berbagai bidang lain. Ia memiliki rekam jejak akademik yang cemerlang, bahkan berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang hampir sempurna saat menempuh studi Magister Manajemen di Universitas Persada Indonesia YAI. Berasal dari Pekanbaru, Indra memilih menetap dan berkarya di Jakarta.
Paras menawan dan kepribadiannya yang menarik juga membawa Indra pada pencapaian lain, yakni terpilih sebagai Putera Indonesia Banten pada tahun 2024. Tak hanya berakting, ia juga merambah dunia tarik suara dengan merilis single berjudul “Aku Tetap Menunggu”. Menariknya, di luar gemerlap panggung hiburan, Indra Jaylani diketahui juga berprofesi sebagai karyawan di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Kabar duka ini menyelimuti prosesi pemakaman Indra Jaylani. Jenazah aktor muda tersebut telah dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, pada Jumat, 13 Juni 2025, siang.
Riwayat Sakit dan Penyebab Meninggal Dunia
Menurut keterangan sang ayah, Pandji Djerman, Indra Jaylani mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan penyakit penyumbatan usus besar. “Meninggalnya karena sakit penyumbatan usus besar,” ungkap Pandji Djerman usai prosesi pemakaman.
Pandji menceritakan kronologi sakit yang dialami Indra. Awalnya, Indra mengalami batuk yang tak kunjung sembuh dan terasa aneh. “Karena batuknya sudah merasa sakit banget, jadi langsung dibawa ke rumah sakit dan masuk ruang UGD dan ICU beberapa minggu lalu,” jelasnya. Selama dirawat di rumah sakit pertama, Indra sempat mendapatkan perawatan intensif selama lima hari. Namun, karena keterbatasan alat, ia kemudian dipindahkan ke RS Persahabatan Rawamangun, Jakarta Timur.
Di rumah sakit kedua, dokter mendiagnosis Indra dengan penyumbatan usus besar dan merekomendasikan operasi. Namun, Indra Jaylani, yang nama aslinya Abdul Qodir Jailani, menolak tindakan operasi tersebut. “Kenapa enggak mau karena risikonya kematian. Mungkin Indra takut kali, jadi ya sudah dirawat biasa,” kenang Pandji. Meskipun sang ayah telah berusaha meyakinkan, Indra tetap pada pendiriannya untuk tidak menjalani operasi. Setelah beberapa hari dirawat, Pandji memutuskan untuk membawa pulang Indra Jaylani ke rumah, hingga akhirnya ia berpulang.