Ini 4 Rekomendasi UNESCO agar Geopark Kaldera Toba Kembali Dapat Kartu Hijau

Avatar photo

- Penulis Berita

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UNESCO Berikan Empat Rekomendasi Kunci untuk Geopark Kaldera Toba, Upayakan Pengembalian Kartu Hijau

Geopark Kaldera Toba terus berupaya mengembalikan status “kartu hijau” dari UNESCO. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana baru-baru ini membeberkan empat rekomendasi krusial yang diberikan UNESCO kepada pengelola geopark tersebut. Dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI pada Rabu (9/7), Widiyanti menyampaikan bahwa rekomendasi ini mencakup beragam aspek, mulai dari warisan geologi hingga peningkatan visibilitas Geopark Kaldera Toba secara menyeluruh.

“Kami sampaikan bahwa ada empat rekomendasi yang diminta UNESCO,” kata Widiyanti, seperti dikutip dari *Antara*, menyoroti pentingnya langkah-langkah ini.

Rekomendasi pertama UNESCO secara spesifik menyoroti pentingnya warisan geologi dan interpretasinya. Pengelola Kaldera Toba didorong untuk melakukan diversifikasi cerita geologi serta memperluas cakupan survei untuk mencakup lebih banyak situs geologi. Selain itu, mereka diminta untuk memilih singkapan batuan yang representatif dan mudah diakses, yang menunjukkan batuan dasar dari keempat letusan besar, serta fitur struktural destinasi tersebut. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat promosi Kaldera Toba sebagai situs geologi baru yang menakjubkan. Setiap situs geologi harus dilengkapi dengan panel penjelasan yang akurat secara ilmiah dan mudah dipahami oleh masyarakat umum, termasuk siswa sekolah. Informasi ini juga wajib diintegrasikan dalam peta komprehensif, situs web, dan media promosi lainnya.

Selanjutnya, rekomendasi kedua menekankan perlunya identifikasi dan inventarisasi komprehensif terhadap warisan alam, warisan budaya, dan warisan takbenda yang belum ditetapkan dalam area geopark. Pengelola diminta untuk menciptakan keterkaitan yang kuat antar semua situs ini, merangkainya menjadi narasi geopark yang menyeluruh dan memikat, sehingga menambah kedalaman pengalaman bagi pengunjung.

Aspek ketiga yang menjadi sorotan adalah peningkatan visibilitas Geopark Kaldera Toba secara umum. UNESCO merekomendasikan penambahan dan perbaikan sejumlah panel penjelasan atau interpretasi di seluruh wilayah geopark. Perhatian khusus harus diberikan pada lokasi mitra penting, seperti kawasan pelestarian monyet dan gajah, resor Kaldera Toba, serta titik strategis lainnya yang saat ini masih memiliki visibilitas rendah namun berpotensi besar mendukung komunikasi dan daya tarik geopark. Widiyanti juga menyoroti urgensi pembaruan konten media sosial yang lebih dinamis dan pengayaan situs web Geopark. Situs web ini diharapkan dilengkapi dengan versi bahasa Inggris atau bahkan bahasa ketiga, dengan penekanan pada terjemahan profesional, bukan otomatis. Selain logo UGGp dan logo Geopark, penting juga untuk menjelaskan jaringan geopark regional (APGN) dan global (GGN) pada panel interpretasi, brosur promosi geopark, selebaran, buku, peta, dan materi lainnya, jika relevan. Seluruh materi promosi ini harus dipastikan akurat dari sudut pandang ilmiah dan tata bahasa. Lebih lanjut, pengembangan kebijakan promosi harus melibatkan kriteria yang terperinci dan konkret bagi geopark dan mitranya. Kriteria kemitraan ini perlu diuraikan secara jelas, mencakup tugas, tanggung jawab, dan konsekuensi. Pelatihan rutin serta pertukaran ide dengan mitra juga menjadi elemen krusial untuk sinergi yang optimal.

Rekomendasi terakhir berfokus pada penguatan jejaring dan pelatihan. Geopark Kaldera Toba didorong untuk menjalin kerja sama erat dengan geopark lain yang ada di Indonesia, sekaligus memperkuat jaringan geopark regional (APGN) dan global (GGN). Pertimbangan kemitraan dengan UGGp lainnya juga ditekankan sebagai langkah strategis. Penting pula untuk memastikan anggota badan pengelola dan manajer geosite berpartisipasi aktif dalam kursus pelatihan nasional dan regional, serta acara peningkatan kapasitas. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai aspek pengelolaan geopark secara komprehensif. Widiyanti menutup dengan mendorong Geopark Kaldera Toba untuk terus berkoordinasi dengan APGN, GGN, dan sekretariat UNESCO, termasuk Kantor UNESCO Jakarta. Langkah ini dianggap penting untuk mendapatkan panduan lebih lanjut dan memastikan mereka selalu mendapatkan informasi terkini dalam upaya menjaga dan mengembangkan warisan geologi dan budaya yang dimiliki Kaldera Toba.

Berita Terkait

Sambil Minum Es Kelapa Muda dan Gorengan Bisa Melihat Teluk Youtefa
Angel Karamoy Pamer Pesona di Toscana Valley Thailand: Intip 8 Potretnya!
10 Kesalahan Traveler di Jepang: Hindari Ini Biar Liburan Lancar!
Lawu: Panduan Lengkap Pendakian, Rute, Tips, dan Keindahan
Sukabumi: 5 Tempat Wisata Terbaik untuk Liburan & Refreshing
Maskapai Terbersih Dunia 2025: Asia Juara!
Menjelajahi Keindahan Bandung: Surga Tersembunyi untuk Para Petualang
9 Destinasi Wisata Halal di New Zealand untuk Liburan Keluarga

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 13:39 WIB

Sambil Minum Es Kelapa Muda dan Gorengan Bisa Melihat Teluk Youtefa

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:54 WIB

Ini 4 Rekomendasi UNESCO agar Geopark Kaldera Toba Kembali Dapat Kartu Hijau

Kamis, 10 Juli 2025 - 08:24 WIB

Angel Karamoy Pamer Pesona di Toscana Valley Thailand: Intip 8 Potretnya!

Kamis, 10 Juli 2025 - 08:10 WIB

10 Kesalahan Traveler di Jepang: Hindari Ini Biar Liburan Lancar!

Kamis, 10 Juli 2025 - 04:05 WIB

Lawu: Panduan Lengkap Pendakian, Rute, Tips, dan Keindahan

Berita Terbaru

Fashion And Style

Parfum Aroma Teh Romantis: 4 Kado Terbaik untuk Pasangan!

Jumat, 11 Jul 2025 - 02:01 WIB

Uncategorized

Parfum Aroma Teh Romantis: 4 Kado Spesial untuk Pasangan!

Jumat, 11 Jul 2025 - 01:40 WIB

Family And Relationships

Maia Estianty Hamil Anak Keempat di Usia 50? Ini Jawabannya!

Jumat, 11 Jul 2025 - 01:19 WIB