Ragamharian.com – , Jakarta – Ilmuwan dari Cina mengembangkan jenis beton baru berbentuk seperti marshmallow yang diklaim dapat meningkatkan keselamatan penerbangan dengan menyerap benturan saat pesawat tergelincir melewati landasan pacu. Material inovatif ini dinilai berpotensi mencegah bencana seperti kecelakaan Jeju Air pada akhir 2024 lalu.
Beton berbusa ultra-ringan ini menggunakan semen kalsium sulfoaluminat dan memiliki porositas 80 persen lebih tinggi dibanding beton biasa, dengan bobot hanya sepersepuluh dari beton standar. Material ini dikembangkan oleh China Building Materials Academy (CBMA) Co., Ltd. bersama China Academy of Civil Aviation Science and Technology serta perusahaan teknologi afiliasinya di Beijing.
“Prosesnya pada dasarnya adalah ‘meniup gelembung’ ke dalam campuran beton,” kata Fang Jun, insinyur riset dan pengembangan CBMA, dikutip dari laporan Aerospace Global News, 9 Juli 2025. “Kelihatannya padat, tapi akan hancur saat terbentur, memperlambat laju pesawat dengan mulus.”
Material ini menggunakan zat aditif ramah lingkungan bernama maleated rosin-based twin-chain air-entraining agent yang menciptakan gelembung udara kecil dalam campuran beton. Gelembung ini mampu menyerap benturan dan mempertahankan daya tahan, terutama dalam kondisi landasan pacu yang membeku dan mencair. Beton bergelembung ini bisa dijadikan penghalang lunak di ujung landasan yang akan menyerap energi kinetik dan hancur seketika tanpa membahayakan penumpang.
Fang menjelaskan bahwa kekuatan beton yang digunakan untuk menyerap benturan pesawat harus berada dalam rentang sempit, yaitu 0,30 hingga 0,35 megapaskal. “Untuk beton busa biasa, kekuatan yang lebih tinggi biasanya lebih baik. Namun, material kami justru bekerja dengan persyaratan kekuatan yang lebih rendah, dengan rentang fluktuasi yang sangat sempit,” ujarnya.
Pengembangan ini menanggapi sorotan global terhadap keamanan penghalang landasan pacu setelah tragedi Jeju Air Penerbangan 7C 2216 pada 29 Desember 2024 yang menewaskan 179 dari 181 orang di dalam pesawat.
Pesawat Boeing 737-800 itu tergelincir melewati ujung Landasan 19 Bandara Internasional Muan di Korea Selatan, lalu menabrak antena sistem pendaratan instrumen (ILS) yang berada di atas platform beton yang ditimbun tanah. Benturan keras menyebabkan pesawat terbakar. Ekor pesawat terlepas, dan dua pramugari yang duduk di bagian ekor berhasil selamat.
Setelah insiden tersebut, pemerintah Korea Selatan memerintahkan pembongkaran struktur penyangga antena ILS yang dibangun untuk mengatasi depresi alami tanah yang mengganggu transmisi antena. Hasil pemeriksaan oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi (MOLIT) menunjukkan bahwa sembilan struktur ILS di tujuh bandara, termasuk Bandara Muan, membutuhkan perbaikan.
Menanggapi kebutuhan akan penghalang yang lebih aman, tim pengembang di Cina telah menguji beton marshmallow ini di 14 bandara selama setahun terakhir. Pengujian jangka panjang di Bandara Nyingchi, wilayah Xizang (Tibet), menunjukkan ketahanan yang baik terhadap iklim ekstrem dan kondisi operasional. Atas inovasi ini, material tersebut meraih penghargaan juara dua dari China Building Materials Federation.
Pilihan Editor: Teliti Senyawa Antikanker Payudara, Mahasiswa Unpad Raih Doktor di Usia 25