RAGAMHARIAN.COM – Apple kembali meraih posisi teratas di pasar smartphone China setelah menerapkan strategi diskon agresif yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan pangsa pasar mencapai 21,5 persen pekan lalu, raksasa teknologi asal Cupertino ini menunjukkan bahwa strategi potongan harga yang tepat bisa menjadi kunci untuk bangkit dari tekanan kompetitor lokal.
Selama beberapa bulan terakhir, Apple menghadapi tantangan berat dari produsen dalam negeri seperti Xiaomi dan Huawei, yang berhasil merebut perhatian konsumen dengan harga lebih bersaing dan fitur yang lebih relevan untuk pasar lokal. Namun, dimulai pada 15 Mei, Apple bersama mitra e-commerce seperti JD.com dan Tmall mulai menawarkan potongan harga signifikan untuk model iPhone terbaru.
Contohnya, iPhone 16 Pro varian 128 GB dijual hanya seharga 5.469 yuan (sekitar 760 USD) di JD.com, turun lebih dari 2.500 yuan dari harga resmi Apple. Tmall juga memberikan penawaran serupa, memangkas harga hingga 2.500 yuan. Ini menjadi langkah langka dari Apple, yang biasanya tidak memangkas harga produk barunya secara langsung.
Langkah ini ternyata membuahkan hasil instan. Menurut laporan dari PhoneArena, penjualan iPhone 16 Pro mencapai lebih dari 520.000 unit dalam sepekan, sementara model iPhone 16 Pro Max juga laku keras dengan penjualan lebih dari 320.000 unit. Antusiasme pasar menunjukkan bahwa banyak konsumen masih menyimpan minat tinggi terhadap produk Apple, terutama saat ada potongan harga besar.
Namun, kembalinya Apple ke puncak bukan tanpa catatan. Salah satu penyebab turunnya minat konsumen sebelumnya adalah absennya fitur Apple Intelligence teknologi kecerdasan buatan canggih milik Apple yang belum tersedia di pasar China. Di sisi lain, produsen lokal seperti Huawei dan Xiaomi terus menawarkan fitur AI yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan pengguna setempat.
Selain faktor teknologi, dinamika geopolitik turut memengaruhi preferensi pasar. Meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China membuat sebagian konsumen cenderung mendukung produk lokal sebagai bentuk patriotisme.
Strategi diskon ini dipandang sebagai langkah jangka pendek Apple untuk memulihkan minat pasar. Walau terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan, perusahaan diperkirakan tetap akan menghadapi persaingan sengit di pasar smartphone terbesar di dunia ini.
Meski demikian, lonjakan penjualan iPhone dalam waktu singkat menunjukkan bahwa Apple masih memiliki daya tarik kuat, dan dengan strategi yang tepat, mereka dapat bersaing secara signifikan bahkan di tengah tekanan pasar yang berat.