PT Chandra Daya Investasi (CDIA), perusahaan afiliasi konglomerat Prajogo Pangestu, bersiap memasuki Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan penawaran umum perdana saham (IPO) yang ambisius. Target penghimpunan dana mencapai Rp 2,37 triliun, sebuah langkah signifikan bagi ekspansi bisnisnya di sektor logistik dan pelabuhan.
IPO CDIA menawarkan sebanyak-banyaknya 12,48 miliar saham biasa atas nama, setara 10% dari modal disetor pasca-IPO, dengan harga penawaran Rp 170 hingga Rp 190 per saham. Dana yang terkumpul, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk memperkuat dua pilar utama bisnis CDIA.
Pertama, sektor logistik akan mendapat suntikan dana Rp 871,75 miliar melalui anak usaha, PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM), sebagian untuk pembelian kapal dan operasional CSI, serta Chandra Maritime International Pte. Ltd. (CMI). Kedua, sektor pelabuhan dan penyimpanan akan menerima sekitar Rp 1,5 triliun, dialirkan ke PT Chandra Samudera Port (CSP) dan selanjutnya ke PT Chandra Cilegon Port (CCP) untuk pembangunan tangki penyimpanan, jaringan pipa etilena, dan fasilitas pendukung. Sebagai alternatif, CDIA memiliki rencana pembiayaan internal dan eksternal jika dana IPO kurang mencukupi.
Jadwal IPO CDIA telah ditetapkan: Masa Penawaran Awal (19-24 Juni 2025), Tanggal Efektif OJK (30 Juni 2025), Masa Penawaran Umum (2-4 Juli 2025), Penjatahan (4 Juli 2025), Distribusi Saham Elektronik (7 Juli 2025), dan Pencatatan Saham di BEI (8 Juli 2025). Semua saham akan dicatatkan di BEI dan didistribusikan elektronik melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Enam perusahaan sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dengan skema *full commitment*: PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Penjamin emisi tambahan dimungkinkan.
Menjelang IPO, CDIA menunjukkan kinerja keuangan yang solid. Laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2024 (dalam USD) mencatat pendapatan usaha sebesar 221,4 juta USD, didorong oleh sektor energi, logistik, pelabuhan & penyimpanan, dan pengelolaan air. Laba usaha mencapai 79,8 juta USD (sekitar 36% dari pendapatan), dan laba tahun berjalan mencapai 125 juta USD. Total aset mencapai 1,28 miliar USD dengan ekuitas 772 juta USD (rasio ekuitas terhadap total aset sekitar 60%), menunjukkan struktur keuangan yang sehat. Laporan keuangan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Liana Ramon Xenia & Rekan (Deloitte Southeast Asia).
CDIA berkomitmen membagikan dividen tunai maksimum 40% dari laba bersih tahunan setelah pajak (sesuai RUPS), dengan mempertimbangkan kondisi keuangan, kebutuhan dana internal, rencana ekspansi, dan regulasi yang berlaku. IPO CDIA menjanjikan prospek investasi yang menarik, didukung oleh kinerja keuangan yang kuat dan rencana ekspansi yang terarah.