Israel Siapkan 200 Jet Tempur, Target Situs Nuklir Iran?

Avatar photo

- Penulis Berita

Minggu, 15 Juni 2025 - 06:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gempuran Masif Israel ke Iran: Fasilitas Nuklir Natanz Hancur, Petinggi dan Ilmuwan Tewas

Jakarta – Sebuah eskalasi konflik yang mengejutkan terjadi pada Jumat, 13 Juni 2025, ketika Angkatan Udara Israel melancarkan serangan masif ke Iran. Lebih dari 200 jet tempur Israel menghantam lebih dari 100 titik strategis di seluruh Iran, termasuk fasilitas nuklir utamanya di Natanz. Serangan yang diklaim Israel menargetkan fasilitas nuklir, militer, dan infrastruktur Iran ini, berujung pada tewasnya dua ilmuwan nuklir terkemuka Iran dan tiga petinggi militer senior.

Akibat serangan masif ini, dua ilmuwan nuklir yang gugur diidentifikasi oleh kantor berita Iran Tasnim sebagai Mohammad Mehdi Tehranchi dan Fereydoun Abbasi, keduanya dikenal sebagai tokoh kunci dalam program nuklir Iran. Di sisi militer, Israel juga berhasil menewaskan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Komandan IRGC Jenderal Hossein Salami, serta Jenderal Gholam Ali Rashid yang memimpin markas pusat militer Iran. Kematian para pemimpin ini, khususnya Mohammad Bagheri, menjadi pukulan telak bagi rantai komando dan kapabilitas pertahanan Iran.

Dikutip dari *Antara*, serangan udara Israel yang dimulai sekitar pukul 03.00 waktu setempat (23.30 GMT/06:30 WIB) ini menyasar berbagai lokasi vital. Target utama meliputi instalasi militer dan nuklir, hingga kawasan permukiman tertentu. Fasilitas Pengayaan Uranium Natanz, sebagai fasilitas pengayaan utama Iran, menjadi salah satu sasaran krusial dalam gempuran ini. Kediaman sejumlah komandan tinggi Angkatan Bersenjata Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) juga tak luput dari serangan.

Lebih lanjut, situs radar Subashi yang strategis di Provinsi Hamedan di bagian barat Iran turut dihantam. Provinsi Kermanshah dan Lorestan juga melaporkan serangan terhadap pusat militer dan radar mereka. Di utara, Barak Militer Seydava di Tabriz, sistem radar di sekitar kota, serta beberapa titik strategis lainnya turut menjadi sasaran. Sementara itu, Provinsi Khuzestan yang kaya minyak di barat daya Iran menyaksikan beberapa pusat penting, termasuk gerbang perbatasan menuju Irak, turut diserang, menunjukkan luasnya cakupan operasi ini.

Menjelaskan pola agresi ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya pada Jumat menyatakan bahwa Israel menargetkan fasilitas pengayaan nuklir utama Iran di Natanz sebagai bagian dari operasi yang dinamakan “Rising Lion.” Dikutip dari *NPR*, Netanyahu menyebut momen ini sebagai “momen yang menentukan dalam sejarah Israel,” menegaskan bahwa operasi tersebut bertujuan untuk mengatasi ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel. Ia juga menegaskan bahwa operasi ini akan berlanjut “selama beberapa hari yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman ini.”

Dalam persiapan serangan ini, badan mata-mata Israel, Mossad, dilaporkan telah menyelundupkan senjata presisi dan pesawat tanpa awak peledak ke Iran. Peralatan tersebut kemudian digunakan untuk melumpuhkan pertahanan udara Iran sebelum serangan utama. Pukulan telak yang dialami rantai komando militer Iran dengan tewasnya Kepala Staf Mohammad Bagheri, dipercaya akan sangat memengaruhi kemampuan pertahanan negara tersebut.

Menanggapi eskalasi ini, Kepala Pengawas Nuklir PBB, Rafael Grossi dari IAEA, mengonfirmasi bahwa pabrik percontohan pengayaan uranium di atas tanah di lokasi Natanz telah hancur. Dalam pernyataannya kepada Dewan Keamanan PBB pada Jumat, Grossi menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada dampak radiologis yang terdeteksi di sana, namun ia masih dalam proses memeriksa dampak serangan terhadap lokasi Fordow dan Isfahan. Grossi juga telah menawarkan diri untuk segera berkunjung ke Iran untuk melakukan evaluasi langsung.

“Semua perkembangan ini sangat memprihatinkan,” ujar Grossi, menekankan prinsip fundamental bahwa “fasilitas nuklir tidak boleh diserang, apa pun situasinya.” Pernyataan ini menggarisbawahi kekhawatiran global terhadap potensi dampak dari konflik militer yang menargetkan situs-situs nuklir, serta menyerukan deeskalasi di tengah ketegangan yang memuncak.

Berita Terkait

Operasi Kebangkitan Singa: Apa Kata Israel? Analisis Lengkap!
Serangan Israel Sasar Situs Nuklir Iran: Fakta Mengejutkan
Drone Israel Ditembak Jatuh Iran: Ketegangan Meningkat di Timur Tengah!
Tawuran Remaja Pasar Rebo: Sering Terjadi, Bahaya!

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 06:10 WIB

Israel Siapkan 200 Jet Tempur, Target Situs Nuklir Iran?

Minggu, 15 Juni 2025 - 03:01 WIB

Operasi Kebangkitan Singa: Apa Kata Israel? Analisis Lengkap!

Sabtu, 14 Juni 2025 - 22:05 WIB

Serangan Israel Sasar Situs Nuklir Iran: Fakta Mengejutkan

Sabtu, 14 Juni 2025 - 13:29 WIB

Drone Israel Ditembak Jatuh Iran: Ketegangan Meningkat di Timur Tengah!

Selasa, 10 Juni 2025 - 00:44 WIB

Tawuran Remaja Pasar Rebo: Sering Terjadi, Bahaya!

Berita Terbaru

Politics

WNI Belanda Kecam Pernyataan Fadli Zon Soal Tragedi 1998

Minggu, 15 Jun 2025 - 18:59 WIB

Health

Kreatin: Bangun Otot & Pertajam Otak? Fakta & Manfaatnya

Minggu, 15 Jun 2025 - 18:55 WIB

Finance

Haiyanto Rajai Saham ELSA: Investor Individu Terbesar Elnusa

Minggu, 15 Jun 2025 - 18:39 WIB

Public Safety And Emergencies

Pemotor Jaktim Celaka! Jatuh ke Lubang Galian 3 Meter

Minggu, 15 Jun 2025 - 18:35 WIB