Polemik Surat Istri Menteri UMKM: Klarifikasi dan Pernyataan Resmi
Sebuah surat berkop Kementerian UMKM yang meminta pendampingan untuk kunjungan istri Menteri UMKM, Agustina Hastarini, ke beberapa negara Eropa, telah menimbulkan polemik. Surat tersebut, yang beredar luas di media sosial, meminta dukungan dari berbagai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) selama kunjungan yang berlangsung dari 30 Juni hingga 14 Juli. Isi surat tersebut menyebutkan kunjungan tersebut dalam rangka kegiatan misi budaya.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, telah memberikan klarifikasi. Menurut Prasetyo, Maman menjelaskan bahwa seluruh biaya perjalanan istrinya ke Eropa ditanggung secara pribadi, tanpa menggunakan fasilitas negara. Meskipun demikian, Prasetyo mengingatkan seluruh jajaran menteri untuk selalu berhati-hati dalam bertindak sebagai pejabat publik, agar terhindar dari hal-hal yang dapat menimbulkan kontroversi.
Maman Abdurrahman sendiri telah membantah kebenaran surat tersebut. Ia menegaskan tidak ada penggunaan uang negara sedikit pun dalam perjalanan istrinya. Hal senada disampaikan Agustina Hastarini melalui akun Instagram pribadinya. Ia membenarkan kunjungannya ke Eropa, namun menjelaskan bahwa kunjungan tersebut untuk mendampingi putrinya yang berusia 12 tahun mengikuti festival misi budaya Euro Folk 2025 mewakili Indonesia. Agustina menambahkan bahwa seluruh bukti pembayaran telah diserahkan kepada suaminya dan selanjutnya dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai bentuk pertanggungjawaban. Maman juga telah memberikan keterangan pers terkait hal ini.
Agustina Hastarini secara tegas menyatakan ketidaktahuannya mengenai surat tersebut dan membantah telah meminta pembuatan surat permintaan pendampingan ke berbagai kedutaan. Klarifikasi ini disampaikan melalui akun Instagram pribadinya, dengan izin dari Menteri Maman Abdurrahman untuk dikutip.
Surat yang beredar tersebut tertera nama Sekretaris Kementerian, Arif Rahman Hakim, sebagai penandatangan elektronik. Surat tersebut ditembuskan kepada Menteri UMKM dan Direktorat Eropa I-II Kementerian Luar Negeri, ditujukan kepada KBRI Sofia, Brussel, Paris, Bern, Roma, Den Haag, dan KJRI Istanbul. Permintaan pendampingan untuk istri Menteri dan rombongannya selama kunjungan ke Istanbul, Pomorie, Sofia, Amsterdam, Brussels, Paris, Lucerne, dan Milan menjadi poin utama isi surat tersebut.