Jejak Kaki 15.000 Km: Kisah Traveler Inggris Taklukkan Vietnam

Avatar photo

- Penulis Berita

Sabtu, 7 Juni 2025 - 10:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petualangan Epik Luke Deakin: Mengarungi 23 Negara, 15.000 KM Jalan Kaki dari Inggris ke Vietnam

Mengukir jejak impian yang tak lazim, Luke Deakin, seorang pengelana berjiwa bebas berusia 31 tahun asal Inggris, telah menuntaskan sebuah petualangan epik: berjalan kaki dari kediamannya di Inggris hingga mencapai pelosok Vietnam. Ekspedisi luar biasa ini membentang sejauh lebih dari 15.000 kilometer, melintasi 23 negara dengan lanskap beragam mulai dari gurun tandus, pegunungan menjulang, hutan lebat, hingga hiruk pikuk perkotaan.

Selama berbulan-bulan, Deakin dengan konsisten mendokumentasikan setiap langkah perjalanannya melalui unggahan video di akun Instagram-nya, @chubbytrekka, serta di platform TikTok. Kisah perjalanannya yang inspiratif ini kemudian menyebar luas dan mendadak viral, terutama setelah menjadi buah bibir di platform Reddit. Petualangan akbar ini resmi dimulai pada 17 September 2024. Dalam video hari pertamanya, Deakin memperlihatkan jalanan kota di Inggris yang diselimuti kabut, seraya berucap, “Ini adalah hari pertama berjalan dari Inggris ke Vietnam.”

Rute Perjalanan Melintasi Tiga Benua

Dari momen itu, Deakin secara konsisten mendokumentasikan setiap fase perjalanannya. Dalam sebuah unggahan pada 28 Februari, ia merinci rute yang telah dan akan ia tempuh. Dimulai dari Stratford-upon-Avon, Inggris, ia melangkah menuju Prancis, Belgia, Luksemburg, dan Jerman, sebelum melanjutkan perjalanannya ke Austria, Hungaria, Serbia, dan Bulgaria. Saat itu, Deakin tengah melintasi Yunani, sebelum menyeberang ke Turki menggunakan kapal, sebuah langkah signifikan dalam ekspedisinya.

Selama perjalanan yang menantang ini, ia merekam segala hal yang dijumpainya: dari percakapan hangat dengan penduduk lokal, ulasan camilan khas daerah, hingga pertemuan tak terduga dengan sapi-sapi di pinggir jalan. Dari Turki, Deakin berencana menghabiskan sekitar dua bulan untuk melintasinya sebelum mengarah ke Georgia, Azerbaijan, dan kemudian menaiki feri menuju Kazakhstan. Namun, perjalanan panjang ini tidak selalu mulus; ia bahkan pernah menghadapi momen kelam, menempuh ratusan kilometer di Uzbekistan tanpa pasokan makanan dan air yang memadai. Setelah itu, rute berat dilanjutkan dengan menyeberang ke Afghanistan, Pakistan, dan melewati India.

Secara keseluruhan, untuk mencapai tujuan akhirnya di Vietnam, Deakin telah menjejakkan kaki di serangkaian negara yang mengesankan: Inggris, Prancis, Belgia, Luksemburg, Jerman, Austria, Hungaria, Serbia, Bulgaria, Yunani, Turki, Georgia, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Afghanistan, Pakistan, India, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Kamboja, dan puncaknya, Vietnam.

Dorongan Idealisme di Balik Langkah Ribuan Kilometer

Di tengah beragam opsi transportasi yang tersedia dari Inggris menuju Vietnam, destinasi yang kini semakin populer di kalangan wisatawan global, Luke Deakin memilih jalan kaki. Pilihan ini didasari oleh dorongan idealisme yang kuat. “Mengapa saya melakukan ini?” ungkapnya, seperti dikutip dari *New York Post*. “Untuk membuktikan bahwa orang biasa pun dapat mewujudkan hal-hal luar biasa dan menjalani petualangan seumur hidup.”

Perjalanan ini tentu tidak lepas dari berbagai tantangan, terutama adaptasi terhadap iklim ekstrem yang jauh berbeda dengan tanah kelahirannya. Saat tiba di Asia Tenggara, melintasi Bangladesh, Myanmar, dan Thailand, Deakin harus menghadapi suhu yang mencapai 40 derajat Celsius dan musim hujan lebat. “Dengan suhu 40 derajat dan musim hujan, saya kemudian akan menyeberang ke Kamboja, lalu Vietnam dari Ho Chi Minh ke Hanoi, tempat saya akan mengakhiri perjalanan saya,” jelasnya.

Selain cuaca, tantangan birokrasi pun tak terhindarkan. Dalam sebuah unggahan di YouTube pada 1 Juni, Deakin menceritakan pengalamannya terkait visa saat berada di Turki. Dengan sisa waktu enam hari untuk menempuh 750 kilometer, ia terpaksa memperpanjang visanya dan membayar denda demi melanjutkan perjalanannya yang krusial.

Ekspedisi panjang dari Inggris ke Vietnam ini tidak hanya menguji ketahanan fisik dan mental Deakin, tetapi juga mengubahnya menjadi fenomena di media sosial. Akun Instagram-nya kini telah diikuti oleh lebih dari 570 ribu pengikut, sementara di TikTok, ia berhasil menarik 236,4 ribu pengikut. Bagi Luke Deakin, perjalanan luar biasa ini bukan sekadar petualangan belaka, melainkan sebuah manifestasi nyata dari mimpi yang telah lama ia pendam, membuktikan bahwa batas sejati hanyalah imajinasi.

Berita Terkait

Pantai Batu Tunggal: Keindahan Granit Tersembunyi yang Wajib Dikunjungi
Gua Marmer Chili: 5 Fakta Menakjubkan yang Belum Kamu Tahu
Studi: Ini Pantai yang Paling Banyak Dikeluhkan Traveler di Dunia
Liburan ke Tokyo atau New York? Cek Promo Tiket Pesawatnya Sekarang
La Vela: Liburan Eropa Klasik Tanpa Harus ke Luar Negeri!
Guangzhou: 8 Destinasi Wisata Terbaik, Alam & Sejarah!
Sumber Informasi Wisata Luar Negeri: Panduan Lengkap & Terpercaya!
Magetan Wajib Dikunjungi: 5 Destinasi Wisata Instagramable & Mempesona!

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 05:15 WIB

Pantai Batu Tunggal: Keindahan Granit Tersembunyi yang Wajib Dikunjungi

Jumat, 25 Juli 2025 - 14:44 WIB

Gua Marmer Chili: 5 Fakta Menakjubkan yang Belum Kamu Tahu

Jumat, 25 Juli 2025 - 11:21 WIB

Studi: Ini Pantai yang Paling Banyak Dikeluhkan Traveler di Dunia

Jumat, 25 Juli 2025 - 09:56 WIB

Liburan ke Tokyo atau New York? Cek Promo Tiket Pesawatnya Sekarang

Jumat, 25 Juli 2025 - 01:40 WIB

La Vela: Liburan Eropa Klasik Tanpa Harus ke Luar Negeri!

Berita Terbaru

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah (Pokok.id)

Teknologi

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah

Jumat, 19 Sep 2025 - 09:31 WIB

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Hiburan

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Rabu, 3 Sep 2025 - 19:23 WIB

Hiburan

Seru Banget! Nonton Menaklukkan Suku Barbar Drama Cina

Selasa, 2 Sep 2025 - 08:39 WIB