Ragamharian.com – Jakarta – Sebuah pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Muscat-Surabaya, yang membawa jemaah haji kloter 33 asal Jember, Jawa Timur, telah melanjutkan perjalanan setelah insiden ancaman bom yang memaksa pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, Sabtu, 21 Juni 2025. Pesawat dengan nomor penerbangan SV-5688 akhirnya lepas landas menuju Bandara Juanda, Surabaya, pada Minggu dini hari pukul 03.47 WIB.
Proses boarding dimulai pukul 02.45 WIB melalui Gerbang 5 Bandara Kualanamu, di bawah pengawasan ketat petugas keamanan. Komisaris Besar Ferry Walintukan, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara, memastikan keamanan dan kenyamanan para jemaah selama proses keberangkatan. “Kami pastikan jemaah merasa aman dan nyaman sepanjang proses keberangkatan,” tegas Ferry dalam keterangan tertulisnya.
Ancaman bom diterima pada Sabtu pagi melalui telepon ke petugas Air Traffic Controler (ATC) Bandara Soekarno-Hatta, yang menyebabkan pesawat dialihkan ke Kualanamu. Pesawat mendarat pukul 09.27 WIB dan langsung menjalani penanganan darurat. Pemeriksaan terhadap penumpang dan kru selesai pukul 12.55 WIB, disusul penyisiran pesawat oleh tim gabungan yang terdiri dari Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom Polda Sumatera Utara, TNI AD, TNI AU, petugas keamanan bandara, dan Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandara.
Hasilnya, seperti yang disampaikan Kepala Polda Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Whisnu Hermawan Februanto, tidak ditemukan benda mencurigakan atau bom di dalam pesawat. “Sampai saat ini, tidak ada ditemukan adanya dugaan bom yang menjadi teror di pesawat tersebut,” ujar Irjen Whisnu pada Sabtu, 21 Juni 2025, seperti dikutip Antara. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan, Asri Santosa, juga mengkonfirmasi hal tersebut.
Insiden ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada 17 Juni 2025, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang membawa jemaah haji kloter 21 asal Depok, Jawa Barat, juga mengalami ancaman bom dan terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu dalam perjalanannya dari Jeddah menuju Jakarta. Kedua insiden ini tentunya menimbulkan kekhawatiran akan keamanan penerbangan jemaah haji. Riri Rahayu ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.