Jogi Hendra Atmadja: Miliarder Pendiri Mayora Raup Ratusan Miliar dari Dividen MYOR
Salah satu orang terkaya di Indonesia, Jogi Hendra Atmadja, akan menerima dividen fantastis dari PT Mayora Indah Tbk (MYOR) untuk tahun buku 2024. Sebagai pendiri dan pemegang saham individu terbesar Mayora Indah, Jogi menguasai 5,64 miliar saham MYOR, atau setara 25,24% (data registrasi pemegang efek hingga akhir Mei 2025). Kepemilikan saham yang signifikan ini akan membuahkan dividen tunai diperkirakan mencapai Rp282,18 miliar baginya.
Mayora Indah telah mengumumkan pembagian dividen tunai tahun buku 2024 senilai Rp1,22 triliun, atau Rp55 per saham. Direktur Mayora Indah, Wardhana Atmadja, menjelaskan bahwa rasio pembayaran dividen ini setara dengan 40% dari laba bersih perusahaan sepanjang tahun 2024. Hal ini disampaikan dalam paparan publik daring baru-baru ini. Laba bersih MYOR tahun 2024 mencapai Rp3,07 triliun, dengan saldo laba ditahan tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp1,84 triliun dan total ekuitas Rp17,1 triliun. Penjualan bersih perusahaan juga meningkat pesat, mencapai Rp36,07 triliun, atau naik 20,34% dibandingkan tahun sebelumnya (Rp31,48 triliun).
Target penjualan MYOR untuk tahun 2025 bahkan lebih ambisius, yakni mencapai Rp39,7 triliun. Dividen akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat pada 20 Juni 2025 pukul 16.00 WIB. Berikut jadwal lengkapnya:
* Cum Dividen Pasar Reguler & Negosiasi: 18 Juni 2025
* Ex Dividen Pasar Reguler & Negosiasi: 19 Juni 2025
* Cum Dividen Pasar Tunai: 20 Juni 2025
* Ex Dividen Pasar Tunai: 23 Juni 2025
* Tanggal Pembayaran Dividen: 10 Juli 2025
Kisah Sukses Jogi Hendra Atmadja: Dari Dokter ke Raja Bisnis Kue
Jogi Hendra Atmadja, yang masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2024 versi Forbes dengan kekayaan US$4,4 miliar, memiliki perjalanan karier yang unik. Berbeda dengan kebanyakan miliarder, ia memiliki latar belakang pendidikan kedokteran, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Namun, minat bisnis yang tumbuh di lingkungan keluarga, yang memiliki usaha biskuit rumahan, membawanya berkolaborasi dengan Raden Soedigdo dan Darmawan Kurnia untuk mendirikan PT Mayora Indah pada 17 Februari 1977.
Dari pabrik pertama di Tangerang, Banten, Mayora Indah berkembang pesat di bawah kepemimpinan Jogi sebagai Komisaris Utama. Kesuksesan dimulai dari biskuit Roma Kelapa yang populer di era 1970-an, bersaing ketat dengan merek ternama lainnya. Inovasi terus berlanjut dengan peluncuran permen kopi Kopiko pada sekitar tahun 1980, yang menjadi pionir di Indonesia. Berbagai produk ikonik lainnya seperti Torabika, Astor, dan Energen, juga lahir di bawah naungan Mayora, dengan slogan khas “Satu lagi dari Mayora”. Pada tahun 1990, Mayora melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) dan menjadi perusahaan publik, menargetkan pasar ASEAN. Saat ini, Jogi juga menjabat sebagai Komisaris Utama di tiga perusahaan lain: PT Torabika Eka Semesta, PT Kakao Mas Gemilang, dan PT Tunita Branindo.