Kekhawatiran penggemar terhadap kondisi Justin Bieber semakin meningkat. Setelah kelahiran anak laki-lakinya, banyak yang menduga penyanyi tersebut tengah berjuang melawan stres dan frustrasi dalam hidupnya. Kabar mengenai potensi kebangkrutan Bieber semakin memperparah situasi, terutama setelah ia menjual seluruh katalog musiknya baru-baru ini.
Situasi ini memuncak dengan unggahan Instagram Bieber pada Minggu (15/6). Ia membagikan tangkapan layar percakapannya dengan seorang teman, mengungkapkan amarah karena terus-menerus ditanya kabarnya. “Saya tidak akan pernah menahan emosi saya terhadap seseorang. Konflik adalah bagian dari hubungan. Jika kalian tidak menyukai kemarahan saya, kalian tidak menyukai saya,” tulis Bieber, seperti dikutip dari People. Ia melanjutkan, “Kemarahan saya adalah respons terhadap rasa sakit yang telah saya alami. Meminta orang yang trauma untuk tidak mengalami trauma adalah tindakan yang kejam.”
Bieber, suami Hailey Bieber, kemudian memblokir akun teman tersebut tanpa menyebutkan namanya. Ia melanjutkan curahan hatinya dengan sebuah video Instagram, ditujukan kepada mereka yang menunjukkan rasa prihatin di kolom komentar. “Berhenti bertanya padaku apakah aku baik-baik saja. Berhentilah menanyakan kabarku. Saya tidak melakukan itu kepada kalian karena saya tahu bagaimana kehidupan kita semua,” tulisnya. “Ini sulit. Mari kita dorong masyarakat kita untuk tidak memproyeksikan rasa tidak aman satu sama lain. Kekhawatiranmu tidak muncul sebagai kepedulian. Itu hanya tindakan orang aneh yang menindas,” tegas Bieber.
Sebagai penutup, Bieber mengunggah foto dirinya tersenyum, namun caption foto tersebut menunjukkan emosi yang bercampur aduk. Terdapat emotikon jari tengah dan salah satu foto menunjukkan dirinya sedang merokok. Dengan nada sedikit bercanda, ia menuliskan lokasi keberadaannya: “Still parked out by the lake. 80 miles away from Santa Fe,” tulis Bieber. Unggahan ini semakin menguatkan kesan bahwa Bieber tengah berusaha menghadapi tekanan hidup yang begitu berat.