Kaesang Pangarep Kembali Maju Sebagai Ketua Umum PSI: Jokowi Tak Tertarik, Tokoh Besar Siap Bergabung
Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Sabtu, 21 Juni 2025. Ia telah memimpin partai berlambang mawar tersebut sejak 25 September 2023 dan optimis menatap masa depan PSI. “Untuk teman-teman yang sudah setia mendukung saya, PSI di 2029, insyaallah kita masuk Senayan. Kita perbanyak lagi kepala daerah dari kader Partai Solidaritas Indonesia,” tegas Kaesang saat deklarasi di Kantor DPP PSI, Jakarta, yang disiarkan langsung melalui akun Instagram @psi_id.
Dukungan kuat mengalir deras kepada Kaesang. Berdasarkan berkas yang diterima DPP PSI, ia telah mengantongi dukungan dari 10 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 75 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI di seluruh Indonesia. Jumlah ini jauh melampaui syarat minimal 5 DPW dan 20 DPD untuk maju sebagai calon Ketua Umum.
Namun, Kaesang bukan satu-satunya kandidat. Ronald Aristone Sinaga, Wakil Ketua I DPW Jawa Barat PSI, telah mendaftarkan diri pada Rabu, 18 Juni 2025, dengan dukungan 6 DPW dan 36 DPD. Menariknya, Bro Ron, sapaan akrab Ronald, mengaku termotivasi maju karena tantangan dari Kaesang sendiri, yang diutarakan usai sebuah diskusi. Ronald juga menyebut namanya kerap disebut-sebut warganet sebagai kandidat potensial, dan Kaesang memberi lampu hijau atas pencalonannya.
Sementara itu, isu keterlibatan Jokowi dalam bursa calon Ketua Umum PSI telah terjawab. Kaesang menegaskan telah berkomunikasi dengan ayahnya, dan Jokowi memilih untuk tidak maju. “Yang saya yakinkan kepada beliau adalah satu, berilah kesempatan kepada anak muda,” ungkap Kaesang. Ia menekankan bahwa anak muda bukan hanya pemimpin masa depan, melainkan pemimpin masa kini, sekaligus menyatakan ketidakmungkinan adanya persaingan antara ayah dan anak untuk posisi yang sama.
Sebelumnya, nama Jokowi dan Kaesang memang santer disebut-sebut. Isu ini mencuat setelah Jokowi menyatakan ketidakminatannya bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan justru menyatakan preferensinya pada PSI. Dalam wawancara di kediamannya di Solo pada Jumat, 6 Juni 2025, Jokowi menegaskan penolakannya jika dicalonkan sebagai Ketua Umum PPP, menyatakan banyak kandidat lain yang lebih kompeten. Sejak dipecat dari PDI Perjuangan pada Senin, 16 Desember 2024, Jokowi memang belum berlabuh ke partai politik manapun.
Kaesang pun memberikan kejutan lain: janji bergabungnya tokoh-tokoh besar ke PSI. Walau belum mengungkap identitasnya, ia memastikan akan ada banyak tokoh berpengaruh yang akan bergabung, menjadi kekuatan baru bagi partai tersebut.
Proses pemilihan Ketua Umum PSI sendiri akan berlangsung seru. Kaesang telah mengajukan cuti sebagai Ketum untuk fokus pada Pemilu Raya PSI 2025. Pemilihan akan dilakukan secara langsung, satu anggota satu suara, dari tanggal 12 hingga 19 Juli 2025. Pendaftaran calon telah dibuka sejak 13 Mei 2025 dan akan ditutup pada Senin, 23 Juni 2025. Kampanye akan berlangsung 19 Juni hingga 11 Juli 2025, disusul masa pencoblosan dan pengumuman hasil di Kongres PSI pada 19-20 Juli 2025 di Solo. Proses verifikasi daftar pemilih tetap (DPT) yang ditargetkan rampung pada 3 Juli 2025, dan pengumuman DPT pada 10 Juli 2025, sedang berlangsung. Hingga saat ini, hampir 150.000 kader telah terverifikasi.
Penulis: Ervana Trikarinaputri, Novali Panji Nugroho, Septia Ryanthie, dan Antara.
Pilihan editor: Sekolah Rakyat Beroperasi Juli 2025, Ini Progres Persiapannya
