Keindahan Tersembunyi Dunia: Seri Perjalanan Lintas Negara #18

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 11 Juni 2025 - 04:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petualangan kami di Benua Amerika kali ini membawa kami ke sebuah permata dingin yang memukau: Alaska. Sebuah wilayah yang memiliki sejarah menarik, menurut pemandu wisata yang mendampingi kami. Alaska dulunya dibeli oleh Amerika Serikat dari Rusia dan secara resmi menjadi negara bagian ke-49 pada tahun 1959, dengan Juneau sebagai ibu kotanya. Sebuah fakta yang menambah kekaguman kami akan tanah yang luar biasa ini.

Perjalanan kami menuju Alaska dimulai dengan penerbangan Delta Air menuju Vancouver, Kanada, kota pelabuhan yang menjadi gerbang utama untuk petualangan kami. Setibanya di Vancouver, kami segera menuju terminal kapal pesiar. Pemandangan antrean yang mengular sejauh hampir 200 meter langsung menyambut kami. Sungguh menakjubkan melihat barisan rapi yang tertib, jauh berbeda dengan keramaian antrean yang biasa kami temui di Jakarta. Di tengah ketaatan antrean itu, kami melihat megahnya kapal pesiar “Volendam” yang sudah menanti para penumpangnya dengan sabar.

Setelah sekitar setengah jam mengantre, giliran kami tiba. Kami dipersilakan masuk ke ruang tunggu di mana petugas Imigrasi AS memberikan petunjuk singkat. Dengan paspor dan visa yang sudah diperiksa, kami akhirnya menaiki Volendam. Kapal pesiar raksasa ini sungguh mengagumkan, dilengkapi dengan 2.000 kamar dan mengangkut 3.800 penumpang dalam perjalanan kali ini, belum termasuk sekitar 1.000 awak kapal. Sebuah kota terapung yang siap membawa kami berlayar menuju Alaska.

Salah satu kejutan paling menyenangkan adalah fakta bahwa sekitar 90% awak kapal di bagian restoran adalah orang Indonesia. Kehadiran mereka membawa kehangatan tersendiri, terlebih karena menurut mereka, kami adalah satu-satunya penumpang asal Indonesia dalam pelayaran ini. Kami bertemu Mas Yogi dari Bandung, Syahrial dari Padang, Gabriel dari Kupang, Mbak Dewi dari Bali, Pak Made, dan banyak lagi lainnya. Obrolan akrab pun terjalin, ditemani hidangan lezat yang mereka tawarkan sesuai selera kami.

Setelah dua hari dua malam mengarungi lautan yang tenang, kapal pesiar kami akhirnya merapat di dermaga Alaska yang ikonik. Rasa syukur dan haru melambung tinggi dalam hati kami. Mengingat kembali masa lalu yang penuh keterbatasan, dapat menginjakkan kaki di Alaska adalah sebuah karunia tak terhingga dari Tuhan yang tak pernah kami bayangkan.

Setelah mengambil kartu identitas, kami melangkah keluar dari kapal menuju dermaga. Meskipun sudah musim semi, suhu menunjukkan 2 derajat Celcius yang cukup menusuk. Hujan rintik-rintik menemani langkah kami, dan samar-samar terdengar alunan nyanyian diiringi petikan gitar. Kami mendekati sumber suara dan menemukan seorang pemuda berusia sekitar 30 tahun, berambut panjang terurai dan mengenakan jaket compang-camping, sedang bernyanyi dengan penuh semangat:

> *“Hi good morning everybody…..welcome to Alaska….. Who ever you are…celebrate your life…. Once again …who ever you are celebrate your life…enjoy your days,Look at me ..I’ve nothing….but….but…if I die to day…Praise The Lord…because I;have got a cup of cappucino….”*

Pesan mendalam dari lagu itu, bahwa meskipun tak punya apa-apa, ia tetap bersyukur kepada Tuhan atas nikmat sekecil apapun, sungguh menyentuh hati. Momen ini menjadi pengingat yang kuat bagi kami untuk selalu lebih bersyukur atas setiap karunia yang telah diterima.

Kami melanjutkan penjelajahan Alaska dengan mengikuti tur yang dipandu oleh Katherin, seorang pemandu yang sangat fasih menjelaskan setiap detail tentang Alaska. Kami diajak mengunjungi Perkampungan Indian, menyusuri Ketchikan Shore yang menawan, melihat Totem-totem megah, dan menjelajahi Skagway. Udara sejuk Alaska, kenyamanan penginapan bintang 3, serta sarapan lezat yang disajikan, membuat kami semakin terbuai dalam pesona alam dan budayanya. Salah satu hal yang menarik perhatian adalah Totem Elang, yang dianggap paling berharga. Bagi Suku Indian, Elang adalah panutan karena melambangkan kesatriaan dan kekuatan, sebuah simbol yang kaya makna.

Setiap impian yang terwujud adalah momen syukur tak terkira bagi kami. Sebagaimana yang pernah saya tulis, “Kesuksesan bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah perjalanan panjang.” Setelah satu impian menjadi kenyataan, kami selalu terdorong untuk membangun impian baru. Ini menjadi motivasi tak henti bagi kami berdua untuk terus bekerja keras demi meraih impian-impian lainnya.

Sungguh, puji syukur kepada Tuhan. Pengalaman hidup kami berdua terasa seperti kisah dongeng. Rasanya tak mungkin bagi orang yang pernah harus berutang hanya untuk sebungkus nasi rames, kini bisa menjelajahi berbagai belahan dunia. Namun, terbukti bahwa bagi mereka yang yakin akan kebesaran Tuhan, berani bermimpi besar, dan siap bekerja keras, ‘nothing is impossible.’ Sungguh Maha Besar Tuhan atas segala karunia-Nya.

Terima kasih kepada seluruh sahabat di Kompasiana yang telah meluangkan waktu untuk membaca kisah perjalanan ini.

11 Juni 2025
Salam saya,
Roselina

Berita Terkait

5 Artis Indonesia Pilih Negeri Paman Sam: Alasan & Kisah Mereka
Kenangan Terindah: Lebih dari Sekadar Foto di Ponsel
Duta Anak Indonesia 2025: Lahirkan Influencer Muda Berbakat!
Perempuan Raja Ampat Lawan Tambang Nikel: Ditangkap, Tetap Berjuang
Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius & Pisces 12 Juni 2025: Kesehatan Jadi Prioritas
Weton Wanita Beraura Pemikat: Primbon Jawa Ungkap Rahasianya
Indonesia Kecam Israel Sita Kapal Madleen: Menlu Sugiono Berang
ZODIAK HOKI Selasa 10 Juni 2025: Aries Bersinar, Gemini Beruntung!
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 18:24 WIB

5 Artis Indonesia Pilih Negeri Paman Sam: Alasan & Kisah Mereka

Kamis, 12 Juni 2025 - 14:29 WIB

Kenangan Terindah: Lebih dari Sekadar Foto di Ponsel

Kamis, 12 Juni 2025 - 06:33 WIB

Duta Anak Indonesia 2025: Lahirkan Influencer Muda Berbakat!

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:49 WIB

Perempuan Raja Ampat Lawan Tambang Nikel: Ditangkap, Tetap Berjuang

Rabu, 11 Juni 2025 - 18:43 WIB

Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius & Pisces 12 Juni 2025: Kesehatan Jadi Prioritas

Berita Terbaru

Urban Infrastructure

Prabowo Ungkap Alasan Pilih AHY Jadi Menko Infrastruktur: Tepat!

Jumat, 13 Jun 2025 - 00:29 WIB