Kekuasaan Ali Khamenei & Keluarga di Iran: Seberapa Kuat?

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 17 Juni 2025 - 20:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

## Ayatollah Ali Khamenei: Pemimpin Tertinggi Iran dan Dinastinya yang Berkuasa

Laporan media AS menyebutkan Presiden Donald Trump menolak rencana Israel untuk membunuh Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran. Pernyataan Trump, yang menyebut rencana tersebut “bukan ide yang bagus,” muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. Serangan Israel di berbagai lokasi di Iran, yang dibenarkan Netanyahu sebagai upaya penggulingan rezim, semakin memperumit situasi geopolitik. Seruan Netanyahu kepada rakyat Iran untuk melawan pemimpin mereka pun menambah kompleksitas konflik ini. Namun, siapa sebenarnya Ayatollah Khamenei, dan seberapa besar pengaruh keluarganya dalam politik Iran?

Ayatollah Ali Khamenei telah memimpin Iran sejak tahun 1989, menjadi sosok yang berpengaruh di tengah jaringan kekuasaan yang kompleks. Bagi generasi muda Iran, ia adalah satu-satunya pemimpin tertinggi yang pernah mereka kenal. Kekuasaannya tak terbantahkan; ia memiliki wewenang veto atas kebijakan publik dan memilih kandidat pejabat publik. Sebagai kepala negara dan panglima tertinggi militer, termasuk Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), posisi Khamenei menempatkannya di puncak piramida kekuasaan.

Lahir di Mashhad pada tahun 1939, Khamenei berasal dari keluarga religius. Pendidikannya berfokus pada kajian Al-Quran, dan ia telah memenuhi syarat sebagai ulama di usia 11 tahun. Namun, perjalanan hidupnya lebih berorientasi politik daripada spiritual. Kemampuannya sebagai orator handal membawanya bergabung dengan kelompok oposisi Shah Iran, mengalami penangkapan, penyiksaan, dan pengasingan di dalam negeri. Setelah Revolusi Islam 1979, karir politiknya melesat. Ia diangkat sebagai pemimpin salat Jumat di Teheran dan terpilih sebagai presiden pada tahun 1981. Delapan tahun kemudian, ia dipilih sebagai penerus Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Meskipun dikenal dengan gaya hidupnya yang sederhana—hidup di kompleks di pusat Teheran, berkebun, dan membaca puisi—Khamenei memiliki pengaruh yang sangat besar. Kehilangan fungsi lengan kanannya akibat upaya pembunuhan di tahun 1980-an menjadi bagian dari sejarah hidupnya yang penuh gejolak. Ia memiliki enam anak, empat putra dan dua putri, yang kehidupan pribadinya relatif tertutup dari publik.

Dari keempat putranya, Mojtaba Khamenei, putra kedua, menjadi sosok yang paling dikenal karena pengaruhnya di lingkaran dalam ayahnya. Setelah menempuh pendidikan di SMA Alavi, sebuah sekolah elit bagi anak-anak pejabat senior, dan pendidikan agama di Qom, Mojtaba secara bertahap menunjukkan pengaruhnya di ranah politik Iran. Tuduhan campur tangan dalam pemilihan presiden 2004 yang dilontarkan Mehdi Karroubi semakin memperkuat persepsi publik mengenai perannya. Sejak tahun 2010-an, Mojtaba dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di Republik Islam Iran, meskipun berbagai sumber membantah spekulasi bahwa ia adalah penerus ayahnya. Meskipun Ali Khamenei bukan seorang raja, pengaruh Mojtaba dalam lingkaran kekuasaan ayahnya, termasuk kantor Pemimpin Tertinggi, tidak dapat dipandang sebelah mata.

Mustafa Khamenei, putra tertua, dan Mojtaba, berperan penting dalam perang Iran-Irak. Masoud Khamenei, putra ketiga, pernah memimpin kantor yang mengelola pekerjaan ayahnya dan terlibat dalam penyusunan biografi dan memoar sang pemimpin tertinggi. Sementara Meysam, putra bungsu, bekerja sama dengan Masoud dalam Kantor Pelestarian dan Penerbitan karya-karya ayah mereka. Informasi mengenai kedua putri Khamenei, Bushra dan Hoda, sangat terbatas di publik.

Keluarga Khamenei, terutama Mojtaba, memainkan peran yang signifikan dan seringkali terselubung dalam politik Iran. Meskipun transparansi mengenai pengaruh mereka terbatas, keberadaan mereka tidak dapat diabaikan dalam memahami dinamika kekuasaan di Republik Islam Iran. Peran dan pengaruh keluarga ini merupakan bagian penting dari pemahaman yang lebih lengkap tentang kepemimpinan dan politik Iran.

Berita Terkait

PDIP vs Fadli Zon: Sejarah Ditulis Ulang, Perang Narasi Memanas!
Jusuf Kalla Bereaksi: Prabowo Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
Netanyahu Terbunuh? Dubes Iran Ungkap Solusi Konflik Israel
21 Negara Arab-Muslim Kecam Serangan Israel ke Iran
Sengketa 4 Pulau: Tito, Manaf, & Bobby Cari Solusi di Setneg
Trump Kabur dari KTT G7: Krisis Iran-Israel?
Tanggul Laut Raksasa Jawa: Solusi Palsu atau Bencana Baru?
Trump Kejar Kesepakatan Nuklir Iran? Menhan AS Ungkap Fakta Mengejutkan!

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 01:26 WIB

PDIP vs Fadli Zon: Sejarah Ditulis Ulang, Perang Narasi Memanas!

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:50 WIB

Jusuf Kalla Bereaksi: Prabowo Kembalikan 4 Pulau ke Aceh

Selasa, 17 Juni 2025 - 20:39 WIB

Kekuasaan Ali Khamenei & Keluarga di Iran: Seberapa Kuat?

Selasa, 17 Juni 2025 - 18:40 WIB

Netanyahu Terbunuh? Dubes Iran Ungkap Solusi Konflik Israel

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:40 WIB

21 Negara Arab-Muslim Kecam Serangan Israel ke Iran

Berita Terbaru

Finance

CDS Indonesia Meroket! Sentimen Global Jadi Biang Kerok?

Rabu, 18 Jun 2025 - 02:55 WIB

Sports

Bojan Hodak: Kode Keras Bertahan di Persib Bandung?

Rabu, 18 Jun 2025 - 02:50 WIB