Kemenkeu: Biaya untuk Aksesi OECD Capai Rp 245 Miliar

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 15 Juli 2025 - 11:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia Butuh Rp245,26 Miliar untuk Bergabung dengan OECD

Indonesia tengah berupaya untuk bergabung dengan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), sebuah organisasi internasional yang terdiri dari negara-negara maju dengan ekonomi berpenghasilan tinggi. Proses ini membutuhkan investasi yang signifikan. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa total pendanaan yang dibutuhkan mencapai €13,62 juta atau sekitar Rp245,26 miliar (dengan kurs Rp18.000 per Euro).

Biaya aksesi ini akan dibayarkan secara bertahap selama tiga tahun, yaitu 2024-2026. Rinciannya, Rp50,99 miliar pada tahun 2024, Rp105,26 miliar pada tahun 2025, dan Rp89,01 miliar pada tahun 2026. Awalnya, pendanaan ini dianggarkan melalui Badan Kebijakan Fiskal. Namun, setelah dilakukan restrukturisasi, Direktorat Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan (DJSPSK) Kemenkeu yang kini bertanggung jawab atas pembiayaan tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal SPSK, Masyita Crystallin, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR pada Senin, 14 Juli 2025.

Langkah Indonesia untuk bergabung dengan OECD ditandai dengan penyerahan dokumen Initial Memorandum kepada OECD oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Paris, Prancis, pada 3 Juni 2025. Penyerahan ini merupakan momen bersejarah karena Indonesia menjadi negara ASEAN pertama yang berhasil menyerahkan dokumen tersebut dan menyelesaikan proses awal keanggotaan. Airlangga menekankan pentingnya langkah ini dalam konferensi pers daring pada 4 Juni 2025.

Proses aksesi ke OECD memang membutuhkan waktu yang cukup panjang, umumnya lima hingga sepuluh tahun. Airlangga mencontohkan Argentina yang telah menyerahkan Initial Memorandum sejak 2022 namun prosesnya masih berlangsung hingga saat ini. Dengan demikian, perjalanan Indonesia menuju keanggotaan penuh OECD masih panjang dan membutuhkan komitmen serta kerja keras dari berbagai pihak. Tim aksesi OECD yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2024, diketuai oleh Menko Perekonomian, akan menjadi kunci keberhasilan upaya ini.

Berita Terkait

Profil Mantan CEO GoTo, Andre Soelistyo, yang Diperiksa Kejaksaan Agung
Indonesia-Uni Eropa Sepakat Perdagangan Bebas: Peluang Baru Ekonomi?
Justin Bieber Lunasi Kompensasi Rp 513 M untuk Eks Manajer Scooter Braun
Begini Dampak Bagi Pemegang Saham Bila Sritex Kena Delisting
Cuci Motor Matic: Awas! Bagian Ini Jangan Sampai Kena Air
Emiten Batubara Mulai Ekspansi ke Tambang Mineral, Begini Prospek Sahamnya
Booking Hotel Bali Makin Pendek: Ancaman atau Peluang Bisnis?
Sri Mulyani: Pajak Optimal dengan Sistem Data Otomatis!

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 12:53 WIB

Profil Mantan CEO GoTo, Andre Soelistyo, yang Diperiksa Kejaksaan Agung

Selasa, 15 Juli 2025 - 11:36 WIB

Kemenkeu: Biaya untuk Aksesi OECD Capai Rp 245 Miliar

Senin, 14 Juli 2025 - 01:46 WIB

Indonesia-Uni Eropa Sepakat Perdagangan Bebas: Peluang Baru Ekonomi?

Minggu, 13 Juli 2025 - 11:54 WIB

Justin Bieber Lunasi Kompensasi Rp 513 M untuk Eks Manajer Scooter Braun

Minggu, 13 Juli 2025 - 10:43 WIB

Begini Dampak Bagi Pemegang Saham Bila Sritex Kena Delisting

Berita Terbaru

Technology

Samsung Galaxy Z Fold7: Snapdragon 8 Elite, Spek Gahar!

Selasa, 15 Jul 2025 - 18:36 WIB

Education And Learning

Sekolah Rakyat Dibuka: Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013?

Selasa, 15 Jul 2025 - 18:01 WIB

Entertainment

Aerosmith Reuni? Joe Perry Bocorkan Konser Terakhir!

Selasa, 15 Jul 2025 - 17:47 WIB