Ketegangan Memuncak: Trump vs. Newsom dalam Krisis Imigrasi Los Angeles
Konflik antara Presiden Donald Trump dan Gubernur California Gavin Newsom mencapai titik puncaknya menyusul bentrokan keras antara aparat penegak hukum federal dan demonstran di Los Angeles. Akar permasalahan terletak pada kebijakan imigrasi ketat pemerintahan Trump, yang memicu demonstrasi besar-besaran dan kerusuhan di sejumlah kota di California. Situasi ini kian memanas ketika pemerintah federal mengerahkan pasukan untuk meredam kerusuhan, sebuah langkah yang langsung menuai kecaman keras dari pihak berwenang California.
Puncak ketegangan terjadi pada Senin, 10 Juni 2025. Pemerintah federal mengirim 700 marinir sebagai bala bantuan kepada 2.000 personel Garda Nasional yang telah dikerahkan sebelumnya. Langkah kontroversial ini langsung ditentang oleh Walikota Los Angeles, Karen Bass, dan Gubernur Newsom, yang bahkan mengajukan gugatan hukum terhadap Presiden Trump. Newsom menuding Trump melanggar konstitusi dengan mengerahkan pasukan tanpa permintaan resmi dari negara bagian California. Dalam cuitannya di platform X, Newsom menyatakan, “Kami menggugat Donald Trump. Ini krisis yang dibesar-besarkan. Dia menciptakan ketakutan dan teror untuk mengambil alih militer negara bagian dan melanggar konstitusi AS.”
Pengerahan Garda Nasional ini merupakan peristiwa bersejarah. Ini adalah pertama kalinya sejak tahun 1965 pasukan federal dikerahkan di California tanpa persetujuan pemerintah negara bagian. Situasi semakin memanas ketika Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, mengirimkan tambahan 700 marinir pada Senin malam. Gubernur Newsom mengecam keras tindakan Trump, menyebutnya sebagai ancaman terhadap kedaulatan California dan sebuah tindakan ilegal yang berpotensi diterapkan di negara bagian mana pun. Ia menyerukan kepada seluruh gubernur, baik dari Partai Republik maupun Demokrat, untuk menolak tindakan sewenang-wenang tersebut. Newsom bahkan menekankan bahwa situasi di Los Angeles telah dibesar-besarkan.
Protes meluas di Los Angeles dan sejumlah kota lainnya di Amerika Serikat sebagai respons terhadap operasi penegakan hukum imigrasi yang dilakukan oleh Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE). Bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan terjadi hingga Senin malam, tidak hanya di Los Angeles, tetapi juga di Santa Ana, New York City, dan Austin. Laporan Independent pada Selasa, 10 Juni 2025, mencatat terjadinya bentrokan-bentrokan tersebut. Sebagai tanggapan, Newsom berjanji untuk mengerahkan 800 petugas penegak hukum untuk mengatasi situasi, sementara Walikota Bass mengecam pemerintahan Trump atas tindakannya yang dianggap menyerang rakyat Los Angeles.
Awal mula protes ini dipicu oleh operasi ICE yang dilakukan pada Jumat sebelumnya. Salah satu operasi penggeledahan dilakukan di sebuah gudang pakaian di Distrik Mode, menyusul ditemukannya bukti penggunaan dokumen palsu oleh perusahaan tersebut. Massa kemudian berusaha menghalangi agen ICE yang hendak pergi setelah melakukan penangkapan. Protes juga terjadi di depan gedung federal di pusat kota Los Angeles dan di Paramount, menyusul operasi imigrasi lainnya di wilayah tersebut, yang meluas hingga ke Compton. Sheriff Kabupaten Los Angeles, Robert Luna, memperkirakan sekitar 400 orang terlibat dalam demonstrasi tersebut. Departemen Keamanan Dalam Negeri melaporkan bahwa operasi ICE di Los Angeles telah mengakibatkan penangkapan 118 imigran minggu itu, termasuk 44 orang dalam operasi pada hari Jumat. Penangkapan ini memicu aksi unjuk rasa di luar pusat penahanan federal, dengan para demonstran meneriakkan, “Bebaskan mereka, biarkan mereka tinggal!”
Sita Planasari dan Rehan Oktra Halim turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Lima Hari Kerusuhan Los Angeles: Ratusan Orang Ditangkap