Masa Depan Pemain Diaspora di Timnas U-17: Nova Arianto Ungkap Tantangan dan Rencana Menuju Piala Dunia 2025
Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, membuka suara mengenai dinamika seleksi para pemain diaspora yang kini telah bergabung dalam pemusatan latihan (TC) di Bali. Dengan persiapan menuju Piala Dunia U-17 2025 yang semakin intens, Nova menekankan bahwa skuad final masih belum terbentuk, terutama karena beberapa kendala yang dihadapi oleh talenta-talenta luar negeri ini.
Semula, Nova Arianto memanggil sembilan pemain diaspora untuk mengikuti seleksi. Namun, jumlah itu terus bertambah seiring berjalannya TC, salah satunya adalah kiper muda berbakat dari akademi FC Utrecht, Mike Rajasa Hoppenbrouwers. Penjaga gawang kelahiran Amsterdam, 6 Februari 2009 ini, memiliki kualifikasi kuat untuk membela Merah Putih berkat garis keturunan ibunya yang berasal dari Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Dengan postur ideal mencapai 185 cm, Mike Rajasa diharapkan mampu menjadi benteng kokoh di bawah mistar gawang Garuda Asia, dan ia telah bergabung dengan pemusatan latihan di Bali, seperti yang terlihat dari unggahan di akun Instagram pribadinya.
Meski demikian, Nova Arianto menegaskan perlunya penilaian lebih mendalam terhadap kualitas para pemain diaspora, termasuk Mike Rajasa. Tantangan utama yang dihadapi adalah jadwal sekolah mereka yang kerap bertabrakan dengan program latihan, sehingga kepastian mereka dapat bergabung sepenuhnya dengan skuad Garuda Asia masih memerlukan peninjauan lebih lanjut. “Kalau turnamen sebenarnya belum menjadi skuad akhir ya, karena ada beberapa pemain diaspora yang seharusnya bisa masuk di tim kami di Piala Dunia tetapi belum bisa hadir karena sekolah,” ujar Nova, merujuk pada nama-nama seperti Lucas Lee, Nicholas Mjosund, dan Mike Rajasa yang situasinya masih terus dipantau.
Oleh karena itu, skuad yang ada saat ini bukanlah formasi pamungkas untuk Piala Dunia U-17 2025. Setelah TC di Bali, Timnas U-17 Indonesia akan melanjutkan serangkaian pemusatan latihan lainnya. Nova Arianto mengungkapkan rencana TC yang ambisius, meliputi Spanyol, Jogja, dan Dubai. Di lokasi-lokasi inilah, Nova bersama tim pelatih akan mematangkan evaluasi dan akhirnya menentukan skuad definitif yang akan berlaga di panggung dunia.
Sebagai bagian dari persiapan krusial, Timnas U-17 Indonesia juga dijadwalkan akan melakoni tiga laga uji coba penting di Medan pada Agustus 2025. Garuda Asia akan menjajal kekuatan tiga kontestan Piala Dunia U-17 2025 lainnya, yaitu Afrika Selatan, Tajikistan, dan Honduras. Pertandingan-pertandingan ini diharapkan menjadi simulasi ideal yang dapat mengukur kesiapan dan strategi tim sebelum menghadapi turnamen sesungguhnya. Dengan serangkaian uji coba dan TC di berbagai negara, Nova Arianto bertekad membentuk tim yang paling solid dan siap tempur demi mengharumkan nama Indonesia di kancah sepak bola internasional.