KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: Basarnas Perpanjang Operasi Pencarian Korban Hilang
Operasi pencarian dan evakuasi terhadap para penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali masih terus dilakukan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Fokus utama operasi ini adalah menemukan 26 penumpang yang hingga kini masih dinyatakan hilang, di tengah upaya intensif yang telah dimulai sejak tanggal 3 Juli lalu.
Kepala Basarnas, Marsma TNI Mohammad Syafii, menegaskan bahwa operasi kemanusiaan ini akan terus berlanjut. Meskipun standar prosedur menetapkan evaluasi setelah tujuh hari pencarian—yang akan jatuh pada 9 Juli mendatang—Syafii menyatakan fleksibilitas. “Memang sesuai aturan kita 7 hari kita akan laksanakan evaluasi. Andai saja sebelum 7 hari itu sudah ditemukan semua berarti sudah selesai. Tapi kalau misalkan 7 hari itu belum semuanya ditemukan, pada saat itu kita akan laksanakan evaluasi dan operasi akan kita lanjutkan sesuai dengan kebutuhan,” ujar Syafii di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (7/7).
Skala operasi pencarian KMP Tunu Pratama Jaya ini menunjukkan komitmen serius dari berbagai pihak. Syafii menjelaskan, lebih dari 600 personel gabungan telah dikerahkan ke lapangan, didukung oleh setidaknya 18 kapal dari berbagai instansi. Kolaborasi yang erat ini memperkuat jangkauan dan efektivitas upaya pencarian di perairan Selat Bali yang menantang.
Tidak hanya itu, tim penyelam ahli dari Basarnas Special Group (BSG) yang memiliki keahlian khusus di bawah air juga turut diterjunkan, dilengkapi dengan potensi penyelamat lokal yang memiliki kemampuan serupa. “Kita 10 (orang) kemudian yang di daerah ada potensi-potensi yang memiliki kemampuan khusus. Artinya bahwa banyak sumber daya manusia yang ada di negara kita yang memiliki kemampuan entah karena hobi atau juga karena mereka memang diberikan tugas khusus,” tambah Syafii, menggarisbawahi pentingnya keahlian khusus dalam operasi di bawah air.
Di tengah upaya pencarian korban, titik terang terkait keberadaan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya mulai terkuak. Data terbaru mengindikasikan bangkai kapal diduga telah bergeser sejauh kurang lebih 800 meter ke arah selatan dari lokasi penemuan sebelumnya pada Jumat (5/7). Lokasi terbaru ini diperkirakan berada di titik datum dengan kedalaman antara 40 hingga 60 meter di Selat Bali, meskipun informasi detail mengenai titik koordinat pastinya belum diungkap ke publik.
Sebagai pengingat, KMP Tunu Pratama Jaya, yang melayani rute Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Gilimanuk, Bali, dilaporkan tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB. Insiden tragis ini terjadi hanya sekitar 25 menit setelah kapal lepas jangkar, dengan dugaan awal penyebabnya adalah kebocoran mesin.
Hingga Senin (7/7) siang, data terkini menunjukkan bahwa dari total penumpang, 30 orang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat, sementara 9 penumpang lainnya ditemukan meninggal dunia. Dengan demikian, Basarnas dan tim SAR gabungan terus berupaya maksimal untuk menemukan 26 penumpang yang hingga saat ini masih dinyatakan hilang dalam insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
