Konflik Iran-Israel: Trump vs Khamenei, Perang Memanas!

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 18 Juni 2025 - 22:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Serangan Israel Picu Krisis Besar: Iran Tolak Ultimatum Trump, Ribuan Warga Mengungsi dari Teheran

Teheran, 19 Juni 2025 – Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat mencapai titik puncak menyusul serangan udara besar-besaran Israel terhadap Teheran. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam pernyataan yang dibacakan melalui televisi negara pada Rabu, 18 Juni 2025, dengan tegas menolak ultimatum Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang meminta Iran menyerah tanpa syarat. Pernyataan ini merupakan respons pertama Khamenei sejak pidato publiknya pada Jumat lalu, setelah dimulainya serangan Israel.

Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak akan menerima paksaan, baik berupa perdamaian maupun perang. “Orang-orang cerdas yang memahami Iran, bangsa Iran, dan sejarahnya, tidak akan pernah berbicara kepada bangsa ini dengan bahasa ancaman. Bangsa Iran tidak akan menyerah,” tegasnya, seperti dikutip Arab News dan CNA. Ia memperingatkan Amerika Serikat atas konsekuensi intervensi militer, mengatakan bahwa hal itu akan mengakibatkan kerusakan yang tak terpulihkan. Ultimatum Trump, menurut Khamenei, sama sekali tidak dapat diterima. Ia juga menuding Amerika Serikat terlibat dalam serangan Israel, kecurigaan yang semakin menguat setelah pernyataan-pernyataan terbaru AS.

Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Ali Bahreini, menyampaikan pesan yang serupa. Iran, katanya, akan membalas setiap keterlibatan langsung AS dalam konflik ini, menganggap AS sebagai “kaki tangan” dalam tindakan Israel. “Kami tidak akan ragu membela rakyat, keamanan, dan tanah air kami – kami akan merespons dengan serius dan tegas, tanpa kompromi,” tegas Bahreini.

Serangkaian cuitan kontroversial Trump pada Selasa, termasuk tuntutan penyerahan tanpa syarat Iran dan ancaman terhadap Khamenei, telah meningkatkan spekulasi tentang kemungkinan keterlibatan AS dalam konflik tersebut. Sumber yang mengetahui diskusi internal pemerintahan Trump menyebutkan bahwa beberapa opsi sedang dipertimbangkan, termasuk bergabung dengan Israel dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Ketakutan meluas di Teheran menyusul pernyataan Trump yang meminta warga untuk meninggalkan ibu kota. Ribuan warga berbondong-bondong mengungsi pada Rabu pagi, setelah serangan udara Israel yang menghantam sekitar 20 target di Teheran, termasuk fasilitas produksi senjata dan rudal. Militer Israel mengklaim telah mengerahkan 50 jet tempur dalam serangan tersebut. Israel sebelumnya telah memberi peringatan kepada penduduk di wilayah barat daya Teheran untuk segera mengungsi. Akibatnya, kemacetan parah terjadi di jalan-jalan utara Teheran. Kisah-kisah pilu dari warga sipil yang menjadi korban pun bermunculan, mencerminkan keputusasaan dan ketakutan yang melanda. Salah satu warga, Arezou (31), menceritakan bagaimana rumah temannya diserang dan saudaranya terluka. “Mengapa kami harus membayar harga atas keputusan rezim untuk melanjutkan program nuklir?” tanyanya dengan getir.

Iran, di tengah krisis ini, telah mempertimbangkan berbagai strategi, termasuk ancaman untuk membatasi akses ke Selat Hormuz, jalur pelayaran minyak vital dunia. Mantan Menteri Ekonomi Iran, Ehsan Khandouzi, bahkan mengusulkan penerapan izin wajib bagi kapal tanker yang melintasi selat tersebut. Namun, Kementerian Perminyakan dan Kementerian Luar Negeri Iran belum memberikan komentar resmi terkait hal ini.

Serangan Israel ini merupakan yang terbesar di Iran sejak perang dengan Irak pada tahun 1980-an. Meskipun pemerintah berupaya membatasi penyebaran informasi tentang kerusakan yang terjadi, jumlah korban jiwa telah mencapai setidaknya 585 orang, sebagian besar warga sipil. Pemerintah juga memberlakukan pembatasan pembelian bahan bakar untuk mencegah kekurangan.

Di sisi lain, serangan balasan rudal Iran merupakan peristiwa pertama dalam beberapa dekade konflik bayangan antara Iran dan Israel. Sekitar 400 rudal telah ditembakkan ke Israel, dengan sekitar 40 rudal berhasil menembus pertahanan udara dan menewaskan 24 warga sipil Israel, menurut otoritas Israel. Ledakan masih terdengar di Tel Aviv hingga Rabu, menandakan berlanjutnya serangan rudal Iran. Laporan juga menyebutkan bentrokan antara pasukan keamanan Iran dan kelompok bersenjata yang diduga terkait dengan Israel di Kota Rey, selatan Teheran. Beberapa situs berita Iran juga memberitakan serangan terhadap universitas yang terkait dengan Garda Revolusi Iran dan fasilitas rudal balistik Khojir.

Di tengah krisis yang membayangi ini, survei menunjukkan bahwa 60% warga Amerika menolak keterlibatan AS dalam konflik Iran-Israel.

Berita Terkait

Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara: Novel Baswedan Ungkap Koordinasi dengan Kemenkeu
G7 Bersatu: Iran Dilarang Kembangkan Senjata Nuklir!
AS Jangan Coba-Coba! Rusia: Serang Iran, Bencana Nuklir Mengintai
BREAKING: Israel Gempur Iran! Markas Keamanan Khamenei Dibom?
Israel Desak AS Serang Iran: Hanya AS Punya Senjata Ini?
Serangan Rudal Iran: Tel Aviv Dihujani, Langit Israel Diklaim Takluk
Skandal 4 Pulau Aceh: Pelajaran Berharga untuk Kemendagri
Jet Tempur AS di Timur Tengah: Serangan Gabungan Israel-AS ke Iran?

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 00:45 WIB

Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara: Novel Baswedan Ungkap Koordinasi dengan Kemenkeu

Kamis, 19 Juni 2025 - 00:15 WIB

G7 Bersatu: Iran Dilarang Kembangkan Senjata Nuklir!

Rabu, 18 Juni 2025 - 23:15 WIB

AS Jangan Coba-Coba! Rusia: Serang Iran, Bencana Nuklir Mengintai

Rabu, 18 Juni 2025 - 22:45 WIB

BREAKING: Israel Gempur Iran! Markas Keamanan Khamenei Dibom?

Rabu, 18 Juni 2025 - 22:25 WIB

Israel Desak AS Serang Iran: Hanya AS Punya Senjata Ini?

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Evakuasi WNI: Menlu Lobi Negara Tetangga Iran, Minta Bantuan!

Kamis, 19 Jun 2025 - 06:50 WIB

Technology

Ampuh! Cara Hilangkan Iklan di HP Xiaomi, Dijamin Bebas Gangguan

Kamis, 19 Jun 2025 - 06:44 WIB