Korban-korban Pendakian Gunung Rinjani, Terakhir Juliana Asal Brasil

Avatar photo

- Penulis Berita

Kamis, 26 Juni 2025 - 09:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com – , Jakarta – Tim SAR gabungan saat ini sedang melakukan proses evakuasi terhadap seorang wisatawan asal Brasil Juliana Marins atau JDSP (27), yang dilaporkan terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu, 21 Juni 2025.

Peristiwa tersebut terjadi di area Cemara Nunggal, di mana korban tergelincir ke arah Danau Segara Anak. Lokasi jatuhnya berada di jalur menuju puncak Rinjani dan memiliki kedalaman mencapai ratusan meter.

Menanggapi laporan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Kantor SAR Mataram segera mengirimkan sejumlah personel ke lokasi kejadian. Operasi pencarian dan penyelamatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, BPBD Lombok Timur, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Damkar, relawan Rinjani, porter, dan unsur pendukung lainnya.

Insiden nahas yang menimpa JDSP semakin menambah daftar kecelakaan yang melibatkan wisatawan di Gunung Rinjani dalam beberapa bulan terakhir. Gunung yang menjadi primadona bagi pendaki lokal maupun mancanegara ini ternyata menyimpan berbagai tantangan ekstrem yang tidak jarang berujung pada korban jiwa.

Sebelumnya, pada Sabtu, 3 Mei 2025, seorang pendaki asal Malaysia juga dilaporkan terjatuh saat mendaki Rinjani. Kepala Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Budi Soesmardi, menyampaikan bahwa tim gabungan tengah melakukan upaya evakuasi terhadap pendaki tersebut.

“Pendaki yang jatuh di jalur Torean saat ini masih dalam proses evakuasi,” kata Budi di Mataram, Sabtu, 3 Mei 2025, seperti dilansir dari Antara.

Menurut Budi, korban yang berinisial RA mendaki bersama rombongan melalui jalur Torean. Pada pukul 13.00 WITA, pemandu pendakian melaporkan insiden tersebut kepada pihak taman nasional. “Saat ini korban masih berada di lokasi jatuh dan ditemani oleh tour leader serta tiga anggota dari penyelenggara pendakian,” ujarnya.

Budi juga menambahkan bahwa RA merupakan bagian dari rombongan berjumlah 23 orang yang memulai pendakian melalui jalur Sembalun sejak 1 Mei 2025.

Sebelumnya, insiden serupa juga menimpa seorang pendaki asal Malaysia lainnya. Pendaki bernama Chuah Uei Chyi asal Malaysia mengalami kecelakaan saat berada di Gunung Rinjani.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi di jalur pendakian Sembalun, sekitar 200 meter di bawah kawasan Pelawangan Sembalun, mengarah ke Danau Segara Anak.

“Kami mendapat laporan dari pihak Halomi Trekker yang memberitahukan bahwa salah satu tamu mereka mengalami kecelakaan,” ujarnya di Mataram, sebagaimana dikutip dari Antara pada Rabu.

Yarman menambahkan bahwa informasi tersebut diterima pada Minggu, 27 April 2025, sekitar pukul 14.11 WITA dari Halomi Trekker, sebuah penyelenggara kegiatan pendakian.

Pada September 2024, seorang wisatawan mancanegara asal Rusia, Mordovina Alexandra (44), dilaporkan hilang dan tidak dapat dihubungi saat melakukan pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Ia diduga melakukan pendakian secara ilegal tanpa izin resmi. Sebelum kehilangan kontak, Mordovina sempat memberi kabar kepada rekan-rekannya melalui pesan WhatsApp bahwa dirinya tengah melakukan pendakian.

Tim pencarian kemudian menelusuri jejaknya melalui jalur masuk Desa Senaru, Kecamatan Bayan. Setelah lima jam upaya penyelamatan oleh tim SAR, Mordovina akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi mengalami patah tulang dan luka di bagian kepala akibat kecelakaan yang dialaminya.

Sebulan kemudian, pada Oktober 2024, pendaki asal Irlandia bernama Farrel Paul juga mengalami kecelakaan saat mendaki di lereng puncak Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Menurut keterangan Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nicolas Oesman, korban diduga tergelincir karena kondisi medan yang berpasir.

Lokasi kejadian tidak jauh dari tempat jatuhnya pendaki asal Jakarta, Kaifat Rafi Mubarraq, sehingga petugas dan Tim SAR gabungan yang saat itu tengah melakukan evakuasi jenazah Kaifat segera menuju lokasi Farrel Paul dan berhasil mengevakuasinya pada Rabu pagi, 9 Oktober 2024.

Korban kemudian dibawa ke Shelter Emergency untuk mendapatkan perawatan medis. Proses evakuasi sempat terkendala oleh buruknya sinyal komunikasi di area tersebut.

Raden Putri Alpadillah Ginanjar dan Clara Maria Tjandra Dewi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Alasan Evakuasi Pendaki Gunung Rinjani Tidak Bisa Langsung Pakai Helikopter

Berita Terkait

1 Suro: Misteri Pantai Selatan Yogyakarta & Ancamannya
Jenazah Juliana Pendaki Rinjani Asal Brazil Diautopsi Hari Ini
Mengapa perlu waktu berhari-hari mengevakuasi WNA Brasil di Gunung Rinjani?
Alasan Evakuasi Pendaki Gunung Rinjani Tidak Bisa Langsung Pakai Helikopter
Pendaki Brasil yang Meninggal di Rinjani Akan Dibawa ke Bali untuk Dipulangkan ke Negara Asal
Tewasnya Pendaki saat Naik Gunung, Menpar: Keselamatan, Keamanan Prioritas Utama Pengembangan Wisata
Pendaki Brasil Jatuh di Rinjani, Seperti Apa Standar Keamanan Pariwisata di Indonesia?
Polisi Selidiki Kematian Pendaki Brazil di Gunung Rinjani

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 13:03 WIB

1 Suro: Misteri Pantai Selatan Yogyakarta & Ancamannya

Kamis, 26 Juni 2025 - 12:36 WIB

Jenazah Juliana Pendaki Rinjani Asal Brazil Diautopsi Hari Ini

Kamis, 26 Juni 2025 - 09:10 WIB

Korban-korban Pendakian Gunung Rinjani, Terakhir Juliana Asal Brasil

Kamis, 26 Juni 2025 - 08:40 WIB

Mengapa perlu waktu berhari-hari mengevakuasi WNA Brasil di Gunung Rinjani?

Kamis, 26 Juni 2025 - 08:00 WIB

Alasan Evakuasi Pendaki Gunung Rinjani Tidak Bisa Langsung Pakai Helikopter

Berita Terbaru

Finance

Pajak E-Commerce: Pedagang Online Siap-Siap? Aturan Final!

Kamis, 26 Jun 2025 - 20:39 WIB

Society Culture And History

Capricorn, Aquarius, Pisces: Ramalan Jumat 27 Juni 2025, Ambil Langkah!

Kamis, 26 Jun 2025 - 20:18 WIB