Korupsi Chromebook: Nadiem Bantah Laptop untuk Sekolah 3T

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 10 Juni 2025 - 18:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim Klarifikasi Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook

Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, memberikan klarifikasi terkait dugaan korupsi pengadaan Chromebook senilai Rp 9,982 triliun di Kemendikbudristek periode 2019-2022. Klarifikasi ini disampaikan menyusul penjadwalan pemeriksaan tiga mantan staf khusus Nadiem, berinisial FH, JT, dan IA, oleh Kejaksaan Agung pada Selasa (10/6/2025).

Nadiem menegaskan bahwa pengadaan Chromebook selama masa kepemimpinannya (2019-2024) khususnya ditujukan bagi sekolah-sekolah di luar daerah 3T yang telah memiliki akses internet. “Pengadaan laptop ini tidak menyasar daerah 3T,” tegas Nadiem dalam jumpa pers di Jakarta Selatan. Ia menekankan bahwa hanya sekolah dengan akses internet yang berhak menerima perangkat tersebut.

Proses pengadaan, lanjut Nadiem, telah melalui kajian komprehensif Kemendikbudristek. Selain Chromebook, Kemendikbudristek juga menyediakan modem wifi 3G, proyektor, dan perangkat pendukung lainnya untuk menjamin akses internet. Pemilihan Chromebook didasarkan pada pertimbangan harga yang lebih murah, sekitar 10-30 persen, dibandingkan laptop dengan sistem operasi lain.

Lebih jauh, Nadiem menjelaskan bahwa salah satu poin penting dalam kajian tersebut adalah kontrol aplikasi di Chromebook. Hal ini bertujuan melindungi siswa dan guru dari konten negatif seperti pornografi, judi online, dan game yang tidak mendidik.

Nadiem juga membedakan program pengadaan Chromebook dengan program Awan Penggerak, sebuah program khusus untuk sekolah di daerah 3T yang kekurangan akses internet. “Awan Penggerak menyediakan perangkat *local cloud* bagi sekolah tanpa koneksi internet; berbeda dengan program pengadaan Chromebook,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa memang ada uji coba Chromebook di daerah 3T sebelum ia menjabat.

Kasus dugaan korupsi ini sendiri melibatkan tiga mantan staf khusus Nadiem yang saat ini tengah dalam proses pemeriksaan Kejaksaan Agung. Klarifikasi Nadiem ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas terkait program pengadaan Chromebook dan membedakannya dengan program lain yang ditujukan untuk daerah tertinggal.

Berita Terkait

Penelitian Ungkap: Belanda Rampas Kekayaan RI Rp502.000 Triliun?
Negosiasi AS-China Lanjut: IHSG Berpotensi Naik?
Nadiem Makarim Bantah Korupsi Chromebook Rp 9,9T: Ini Penjelasannya
PTPP Kantongi Kontrak Raksasa Rp7,65 Triliun!
Harga Saham Anjlok Pasca Dividen: Bahaya atau Investasi Cerdas?
KFC Indonesia Pinjam Rp875 Miliar dari Bank Mandiri: Ekspansi Besar-besaran?
BAUT Tutup Cabang Jatim: Alasan Raksasa Logistik Ini Mundur
Harga Emas Antam Hari Ini

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 16:48 WIB

Penelitian Ungkap: Belanda Rampas Kekayaan RI Rp502.000 Triliun?

Rabu, 11 Juni 2025 - 16:33 WIB

Negosiasi AS-China Lanjut: IHSG Berpotensi Naik?

Rabu, 11 Juni 2025 - 16:18 WIB

Nadiem Makarim Bantah Korupsi Chromebook Rp 9,9T: Ini Penjelasannya

Rabu, 11 Juni 2025 - 16:13 WIB

PTPP Kantongi Kontrak Raksasa Rp7,65 Triliun!

Rabu, 11 Juni 2025 - 16:08 WIB

Harga Saham Anjlok Pasca Dividen: Bahaya atau Investasi Cerdas?

Berita Terbaru

Sports

Thomas Frank Resmi Latih Tottenham, Gantikan Postecoglou

Rabu, 11 Jun 2025 - 17:08 WIB

Urban Infrastructure

Prabowo Subianto di ICI 2025: Hadir Besok!

Rabu, 11 Jun 2025 - 16:53 WIB