Berikut adalah peningkatan artikel berita Anda:
Berita Duka: Ekonom dan Mantan Menko Kwik Kian Gie Berpulang di Usia 90 Tahun
Indonesia berduka atas kepergian salah satu ekonom senior dan tokoh nasional terkemuka, Kwik Kian Gie. Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri ini mengembuskan napas terakhirnya pada usia 90 tahun. Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Senin malam (28/7).
Dalam unggahannya, Sandiaga Uno menyampaikan rasa kehilangannya dan memberikan penghormatan mendalam kepada sosok Kwik Kian Gie. “Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” tulis Sandiaga, menggambarkan Kwik sebagai pribadi yang konsisten memperjuangkan kebenaran dan kepentingan rakyat tanpa kenal lelah.
Lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935, Kwik Kian Gie dikenal sebagai seorang ahli ekonomi dan politikus terkemuka keturunan Tionghoa di Indonesia. Sepanjang hidupnya, beliau telah mengabdikan diri pada dunia akademik, pemerintahan, dan politik, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah bangsa.
Kiprahnya di kancah nasional tak diragukan lagi. Kwik Kian Gie pernah mengemban amanah sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri pada periode 1999-2000 di bawah pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Setelah itu, beliau kembali dipercaya menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dari tahun 2001 hingga 2004 di era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Selain perannya yang vital di pemerintahan, Kwik Kian Gie juga aktif sebagai fungsionaris PDI-Perjuangan, menunjukkan komitmennya pada pergerakan politik nasional. Dedikasinya terhadap dunia pendidikan juga terwujud nyata melalui pendirian Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII), sebuah kontribusi berharga untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa. Kepergian beliau menjadi kehilangan besar bagi Indonesia.











