UEFA Ubah Aturan Liga Champions: Keuntungan Kandang Penuh untuk Tim Berprestasi di Fase Gugur
Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) siap menerapkan perubahan signifikan pada aturan Liga Champions mulai musim 2025/2026. Revisi ini dirancang untuk memastikan tim yang tampil gemilang di babak penyisihan grup akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar di fase sistem gugur.
Perubahan aturan ini muncul segera setelah berakhirnya musim Liga Champions sebelumnya, yang ditandai dengan kemenangan bersejarah Paris Saint-Germain (PSG). Klub raksasa Prancis itu berhasil menorehkan namanya di puncak Eropa dengan mengalahkan Inter Milan secara telak 5-0 dalam laga final yang berlangsung di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Jerman. Desire Doue menjadi bintang dengan mencetak dua gol (brace), sementara tiga gol lainnya disumbangkan oleh Achraf Hakimi, Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu, mengantar PSG meraih gelar Liga Champions perdananya.
Sebenarnya, pendorong utama di balik perubahan aturan ini adalah usulan yang diajukan oleh Arsenal dan Barcelona. Kedua tim elite ini mengalami “patah hati” setelah tersingkir di babak semifinal musim sebelumnya, meskipun menunjukkan performa luar biasa dan berhasil finis di posisi tiga besar babak penyisihan grup. Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, bahkan secara terbuka mengklaim bahwa timnya adalah yang terkuat di Liga Champions musim 2024/2025.
Namun, kendati finis di posisi grup yang jauh lebih tinggi, Arsenal dan Barcelona harus menghadapi kenyataan pahit bermain tandang pada leg kedua semifinal. Arsenal bertandang ke markas PSG, yang finis di peringkat ke-15 di babak penyisihan grup, sementara Barcelona harus bermain di kandang Inter Milan yang berada di peringkat keempat. Kondisi ini membuat kedua klub kehilangan keuntungan krusial untuk menentukan nasib mereka di leg kedua babak gugur, yang pada akhirnya berujung pada eliminasi mereka dari kompetisi.
Berbeda dengan musim sebelumnya, di mana tim yang finis di delapan besar babak penyisihan grup hanya dijamin bermain di kandang sendiri pada babak 16 besar, aturan baru akan memperluas hak istimewa ini ke seluruh babak sistem gugur. Mulai musim 2025/2026, tim dengan posisi lebih tinggi di babak penyisihan grup akan selalu memainkan leg kedua pertandingan di kandang sendiri. Langkah ini diharapkan dapat memacu tim-tim untuk bermain lebih keras dan menunjukkan konsistensi terbaik mereka sejak fase grup.
Menurut laporan yang beredar, perubahan fundamental ini telah disetujui oleh komite kompetisi klub UEFA dalam sebuah pertemuan baru-baru ini. Meski peraturan untuk musim 2025/2026 sudah dipublikasikan, modifikasi tersebut masih menunggu pengesahan resmi dari Komite Eksekutif. Mengingat pertemuan fisik tidak akan diadakan hingga September, konfirmasi persetujuan diperkirakan akan dilakukan melalui pertemuan virtual selambat-lambatnya pada pengundian Fase Liga tanggal 28 Agustus.
Selain Liga Champions, perubahan serupa juga diantisipasi akan diterapkan pada ajang Liga Europa dan UEFA Conference League, demi menciptakan keselarasan dalam sistem kompetisi Eropa. Di sisi lain, muncul pula rumor tentang beberapa usulan lain yang sedang dibahas oleh UEFA, seperti potensi penghapusan perpanjangan waktu atau mekanisme untuk menghindari klub dari negara yang sama bertemu di babak play-off. Namun, isu-isu ini masih dalam tahap diskusi dan belum ada keputusan final yang diambil oleh UEFA.