RAGAMHARIAN.COM – Peristiwa longsor kembali mengguncang area Galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Kejadian yang berlangsung pada Jumat, 30 Mei 2025, pukul 11.35 WIB tersebut mengulang tragedi serupa yang pernah terjadi di lokasi sama pada 11 Februari 2025.
Menurut keterangan saksi mata Iman Patria Munandar, saat bencana terjadi, lokasi galian dipadati oleh puluhan pekerja, beberapa alat berat seperti eskavator, serta belasan truk pengangkut material yang tengah beraktivitas.
Beberapa hari sebelum kejadian, kawasan Cirebon dan sekitarnya diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi hingga sedang. Hal ini menyebabkan tanah di area pegunungan menjadi labil. Menurut warga, beberapa saat sebelum longsor, terdengar suara gemuruh dan getaran seperti “mistis” yang kemudian diikuti runtuhnya tanah secara masif.
Meski pihak pengelola sempat memberi peringatan terkait potensi bahaya kepada para pekerja, kenyataannya longsor tetap menimbulkan kerugian besar. Tiga unit eskavator dilaporkan tertimbun, sementara sebagian besar truk berhasil dievakuasi keluar dari area.
Kapolsek Dukupuntang, AKP Nuryana, menyatakan bahwa bencana ini bukan semata karena faktor cuaca, melainkan juga dipengaruhi oleh metode penambangan yang digunakan. Material tanah yang digali dari bagian bawah bukit menyebabkan ketidakstabilan lapisan atas, yang pada akhirnya memicu longsor.
“Longsor ini terjadi karena faktor alam dan metode penggalian. Material diambil dari bawah, sehingga membuat tanah di atasnya runtuh,” jelasnya.
Lebih lanjut, muncul dugaan bahwa pengelola galian dengan sengaja memanfaatkan kondisi alam sebagai bagian dari strategi mempercepat proses longsoran, yang memang telah diperkirakan sebelumnya.
Tarman, warga lokal, mengonfirmasi bahwa kejadian longsor di area tersebut bukanlah hal baru. Ia menyebut, para pekerja biasanya mendapat peringatan dan diliburkan saat ada potensi longsor. Namun kali ini, bencana datang secara tiba-tiba dan lebih dahsyat dari yang diperkirakan.
Tak lama setelah kejadian, tim dari BPBD, PSC, dan puluhan anggota Kepolisian bersama relawan serta masyarakat sekitar dikerahkan ke lokasi. Mereka melakukan upaya pencarian korban serta mengevakuasi pekerja yang berhasil selamat.