LQ45 Lesu: Prospek & Rekomendasi Saham Terbaru Analis

Avatar photo

- Penulis Berita

Kamis, 12 Juni 2025 - 20:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kinerja Emiten LQ45 Semester I 2025: Kurang Impresif, Namun Berpotensi Membaik di Semester II

Kinerja indeks LQ45 pada semester pertama tahun 2025 terpantau kurang impresif, meski masih sesuai ekspektasi sejumlah analis. Per Kamis, 12 Juni 2025, indeks LQ45 mencatatkan penurunan 2,27% secara year to date (ytd), berbeda dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang justru naik 1,76% YTD. Namun, potensi perbaikan kinerja di semester kedua tetap terbuka lebar.

Ahmad Iqbal Suyudi, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, menilai kinerja emiten LQ45, terutama saham-saham dengan bobot besar seperti BBCA, BBRI, dan BMRI, masih sesuai prediksi. Analisis lebih detail menunjukkan pendapatan kuartal I 2025 BBCA naik 5,95% (yoy), BBRI naik 1,85% (yoy), dan BMRI naik 12,27% (yoy). Sementara itu, laba bersih BBCA meningkat 9,83% (yoy), BBRI mengalami penurunan 13,93% (yoy) akibat tingginya cost of fund dan biaya provisi, dan BMRI naik 3,9% (yoy).

Meskipun demikian, mayoritas emiten LQ45 mencatatkan pertumbuhan penjualan, dan lebih dari separuhnya membukukan pertumbuhan laba bersih. Perlu dicatat, ANTM menjadi sorotan dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang paling signifikan, masing-masing mencapai 203,35% (yoy) dan 794,05% (yoy), didorong oleh melonjaknya harga emas. Sektor perbankan pun umumnya menunjukkan kinerja positif, kecuali BBRI.

Sentimen global dan domestik turut mempengaruhi kinerja LQ45. Faktor-faktor seperti perkembangan perang dagang, tensi geopolitik, kebijakan moneter yang ketat, dan proyeksi perlambatan ekonomi global ikut berperan. Namun, meredanya tensi perang dagang, potensi perpanjangan tariff pause, dan tren pelonggaran kebijakan moneter global memberikan harapan bagi peningkatan kinerja emiten LQ45 di masa mendatang. Hal ini, menurut Iqbal, sudah mulai tercermin dalam harga saham emiten LQ45.

Dengan prospek pelonggaran moneter, sektor perbankan dan properti dinilai menarik untuk diamati. Berdasarkan analisisnya, Iqbal merekomendasikan strategi beli untuk saham BBCA dengan target harga Rp 10.500 per saham, BMRI dengan target harga Rp 6.300 per saham, dan CTRA dengan target harga Rp 1.200 per saham.

Berita Terkait

PPATK Blokir Rekening Tanpa Bukti? Celios Kritik Keras!
SMGR: Laba Semen Indonesia Melonjak Rp 40 Miliar di Semester I-2025!
Kominfo & PPATK Sikat Judi Online: Rekening Diblokir!
IHSG Hari Ini 1 Agustus: Melesat! BRPT, TOWR, MBMA Raja Saham LQ45
BURUAN! Saham Pilihan Asing Diborong di Akhir Juli 2025
Tarif AS Ancam IHSG Agustus 2025: Waspada Investor!
Rekening Dormant Diblokir? Ini Kata Kepala PPATK Soal Kontroversi!
PPATK Bekukan Rekening Dormant? Dasco: Selamatkan Uang Nasabah!

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 11:14 WIB

PPATK Blokir Rekening Tanpa Bukti? Celios Kritik Keras!

Jumat, 1 Agustus 2025 - 11:00 WIB

SMGR: Laba Semen Indonesia Melonjak Rp 40 Miliar di Semester I-2025!

Jumat, 1 Agustus 2025 - 09:50 WIB

Kominfo & PPATK Sikat Judi Online: Rekening Diblokir!

Jumat, 1 Agustus 2025 - 09:36 WIB

IHSG Hari Ini 1 Agustus: Melesat! BRPT, TOWR, MBMA Raja Saham LQ45

Jumat, 1 Agustus 2025 - 08:54 WIB

BURUAN! Saham Pilihan Asing Diborong di Akhir Juli 2025

Berita Terbaru

Sports

Chelsea Nego Garnacho! 2 Pemain Ditawarkan ke Man United?

Jumat, 1 Agu 2025 - 12:38 WIB

Society Culture And History

Indomaret Tak Ada di Padang? Ini 3 Alasan Mengejutkannya!

Jumat, 1 Agu 2025 - 11:43 WIB