Malut United Hancur? 7 Kesalahan Fatal Imran & Yeyen Terungkap!

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 25 Juni 2025 - 16:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com TERNATE – Berikut ini 6 dosa besar Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena di Malut United. Belum lama ini, manajemen Malut United secara resmi memecat keduanya dari jabatan pelatih kepala dan direktur teknik.

Keputusan pemecatan ini didasarkan pada pernyataan Dirk Soplanit, Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera, perusahaan yang menaungi Malut United. Menurut Dirk, Imran dan Yeyen terbukti melakukan pelanggaran berat yang tidak dapat ditoleransi, serta bertentangan dengan prinsip dan tujuan utama berdirinya Malut United.

“Surat pemecatan sudah kami kirimkan dan telah mereka terima,” ungkap mantan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru itu. Ia melanjutkan, “Keduanya terbukti melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir,” pada Senin (16/6/2025).

Belakangan terungkap, Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena diduga ‘bermain’ dengan keuangan klub dan pemain. Hal ini disampaikan oleh perwakilan manajemen Malut United, Asghar Saleh, dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (24/6/2025) siang. Asghar memaparkan bahwa ‘permainan’ curang Imran dan Yeyen telah berlangsung sejak klub ini berdiri.

“Sejak kita di Liga 2 sudah ada ‘permainan’, dan waktu itu kita sudah tegur, tapi sampai ke Liga 1, praktik itu tidak hilang,” jelas Asghar. Ia menambahkan, “Padahal bisa saya katakan, gaji yang kita kasih ke mereka (paket pelatih kepala dan direktur teknik) sangat besar. Saya ibaratkan begini, kalau kamu ambil 100 rupiah, kita kasih 200 ribu rupiah, dengan harapan hilangkan praktik itu, tapi nyatanya tidak, pemain mengeluh.”

Manajemen menegaskan bahwa opsi pemecatan menjadi sangat krusial karena keduanya melanggar empat pilar penting klub, yaitu kejujuran, integritas, komitmen, dan loyalitas. “Kita punya bukti, dan Imran pun mengakui kesalahannya lewat surat tertulis yang dikirim ke kita, bahwasanya ia tidak akan mengulangi perbuatannya ini dikemudian hari,” terang Asghar Saleh.

Asghar juga menegaskan bahwa pemecatan ini tidak dimaksudkan untuk mematikan karier mereka, mempersilakan mereka berkiprah di klub lain tanpa gangguan. Namun, manajemen masih menunggu permintaan maaf dari Yeyen Tumena, karena hingga saat ini yang bersangkutan belum menyampaikan permohonan maaf.

6 Dosa Besar Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena di Malut United

Manajemen Malut United merinci tujuh poin pelanggaran berat yang dilakukan oleh Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena:

1. ‘Permainan’ sudah dilakukan sejak Malut United di Liga 2. Asghar Saleh mengonfirmasi bahwa praktik ‘permainan’ finansial oleh Imran dan Yeyen telah berlangsung sejak Malut United berkompetisi di Liga 2 musim 2023-2024. Meskipun manajemen telah memberikan teguran dan gaji yang sangat besar, praktik tersebut terus berlanjut hingga Liga 1, menyebabkan keluhan dari para pemain.

2. Menilep uang ibadah pemain. Skema ‘permainan’ setor-menyetor uang dari pemain kepada keduanya ternyata juga merembet ke alokasi dana akomodasi ibadah yang disediakan oleh manajemen klub. Asghar Saleh mengungkapkan bahwa hal ini terbukti berdasarkan hasil investigasi internal manajemen terhadap pemain. Dana yang seharusnya digunakan untuk memberangkatkan pemain Muslim ke Umrah dan pemain Kristen ke Yerusalem, yang merupakan permintaan langsung dari pemilik klub setiap awal musim, justru disalahgunakan oleh mereka.

3. Mengaku uang dikembalikan, namun ternyata diambil lagi. Asghar Saleh membeberkan kelicikan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena terkait setoran uang dari pemain. Pernah ada kasus di mana seorang pemain dimintai uang, dan setelah ketahuan dan dinasihati oleh manajemen, mereka mengembalikan uang tersebut dengan bukti transfer. Namun, terungkap bahwa uang itu kemudian diambil kembali dari pemain, menunjukkan niat curang yang berkelanjutan.

4. Keluhan pemain asing soal uang muka (DP) dipotong. Tiga bulan sebelum berakhirnya Liga 1 musim 2024-2025, sejumlah pemain asing mengeluhkan nominal uang muka (DP) yang mereka terima kurang dari yang seharusnya. Awalnya manajemen Malut United mencurigai agen pemain asing melakukan kecurangan, namun belakangan diketahui ada ‘permainan’ Imran dan Yeyen di balik kurangnya DP tersebut. Fee 10 persen yang seharusnya menjadi hak agen dari setiap pembelian pemain asing, justru diambil oleh Yeyen selaku direktur teknik. Karena agen tidak mendapatkan haknya, mereka kemudian mengambil 10 persen dari DP pemain, yang menyebabkan keluhan dari para pemain.

5. Kongkalikong harga pembelian pemain. Selama ini, proses rekrutmen pemain sepenuhnya diserahkan kepada pelatih kepala dan direktur teknik, tanpa campur tangan manajemen. Modus operandi mereka adalah merekomendasikan pemain dengan harga yang digelembungkan, misalnya merekomendasikan pemain seharga Rp 200 juta padahal harga sebenarnya hanya Rp 100 juta. Ketika disodorkan ke manajemen dan pembayaran dilakukan, kelebihan Rp 100 juta tersebut kemudian diambil oleh Imran dan Yeyen. Asghar Saleh menyatakan kekecewaannya, bahwa yang dicuri adalah uang manajemen, bukan uang pemain.

6. Pemain ini menyesal keluar jika Imran dan Yeyen dipecat. Asghar melanjutkan, terdapat pemain yang sebelumnya memilih untuk keluar dari Malut United namun belakangan menyatakan kekecewaan mendalam. Kekecewaan tersebut muncul karena mereka tidak menyangka bahwa manajemen akan memecat Imran dan Yeyen. Pemain tersebut merasa bahwa seandainya mereka tahu akan ada pemecatan, kemungkinan besar mereka akan tetap bertahan di klub.

Baca juga: 10 Pemain Malut United dengan Menit Bermain Tertinggi di Liga 1 2024-2025

7. Ketakutan pemain yang mau bergabung. Menjelang jendela transfer Liga 1 untuk musim 2025-2026, reputasi Malut United sempat menjadi momok bagi calon pemain. Momok tersebut diartikan sebagai ketakutan pemain untuk bergabung jika Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena masih berada di klub. Para pemain khawatir uang kontrak mereka akan dipotong, mengingat praktik tersebut telah berjalan selama dua tahun. Asghar menegaskan bahwa sikap tegas manajemen melalui pemecatan ini memiliki konsekuensi besar ke depan, namun semua tergantung pada sudut pandang masing-masing pihak.

Baca juga: Deretan Pemain Asing Malut United untuk Liga 1 2025-2026

Berita Terkait

Darwin Nunez Tinggalkan Liverpool Demi Napoli, Gegara Arne Slot?
Fabio Quartararo Akui Rossi Membuatnya Jadi Rider MotoGP, tapi Marc Marquez jadi Pembalap yang Mengesankannya
Luciano Guaycochea Resmi Merapat ke Persib, 3 Hal Ini Bikin Gelandang Argentina Samai Status Sepupunya Alexis Mac Allister
Percaya Diri dengan Kemampuannya, Charles Oliveira: Saya akan Selangkah di Depannya
Media Vietnam Panik? Reaksi Kocak Usai Dibantai Malaysia 0-4!
Guru Penjas Bawa Auckland City Raih Poin Piala Dunia: Kisah Christian Gray
Drama Naturalisasi: JDT Bajak Pemain Timnas Malaysia dari FAM!
Shin Tae-yong Kirim Pesan Menyentuh di Pernikahan Rizky Ridho!

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 03:15 WIB

Darwin Nunez Tinggalkan Liverpool Demi Napoli, Gegara Arne Slot?

Kamis, 26 Juni 2025 - 02:00 WIB

Fabio Quartararo Akui Rossi Membuatnya Jadi Rider MotoGP, tapi Marc Marquez jadi Pembalap yang Mengesankannya

Kamis, 26 Juni 2025 - 00:06 WIB

Luciano Guaycochea Resmi Merapat ke Persib, 3 Hal Ini Bikin Gelandang Argentina Samai Status Sepupunya Alexis Mac Allister

Rabu, 25 Juni 2025 - 23:05 WIB

Percaya Diri dengan Kemampuannya, Charles Oliveira: Saya akan Selangkah di Depannya

Rabu, 25 Juni 2025 - 22:25 WIB

Media Vietnam Panik? Reaksi Kocak Usai Dibantai Malaysia 0-4!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Polisi Selidiki Kematian Pendaki Brazil di Gunung Rinjani

Kamis, 26 Jun 2025 - 03:30 WIB

Finance

Alami Gagal Bayar, Begini Profil Akseleran

Kamis, 26 Jun 2025 - 03:25 WIB

Travel

6 Pantai di Lombok yang Terkenal dan Cocok untuk Healing

Kamis, 26 Jun 2025 - 03:10 WIB