Dunia sepak bola baru saja menyaksikan sebuah rekor finansial yang mencengangkan, kali ini dipecahkan oleh salah satu arsitek taktik terbaik, Pep Guardiola. Pelatih Manchester City ini secara resmi menorehkan namanya sebagai juru taktik paling boros sepanjang sejarah, dengan total pengeluaran transfer yang melampaui angka dua miliar euro.
Pencapaian rekor ini dipicu oleh kepulangan ‘si anak hilang’, James Trafford, ke skuad *The Citizens* pada bursa transfer musim panas 2025. Kiper berusia 22 tahun ini resmi dipermanenkan kembali oleh Manchester City dari Burnley dengan biaya mencapai 31,2 juta euro (sekitar Rp590 miliar). Transfer ini merupakan implementasi dari klausul pembelian kembali yang disepakati saat City melepas Trafford – jebolan akademi mereka – ke Burnley pada tahun 2023 dengan mahar 17,3 juta euro (sekitar Rp327 miliar). Usai transfer ini, Trafford langsung diikat kontrak lima tahun hingga Juni 2030 di Etihad Stadium, menandai babak baru dalam kariernya sekaligus mengukuhkan rekor belanja Pep Guardiola.
Dengan kedatangan Trafford, total pengeluaran Pep Guardiola di pasar transfer kini menembus angka fantastis 2,02 miliar euro (sekitar Rp38 triliun). Angka ini dikumpulkan selama 18 tahun kariernya sebagai pelatih, dengan porsi terbesar belanja pemain dilakukan selama sembilan tahun kepemimpinannya di Manchester City. Hal ini tentu tidak mengherankan, mengingat ambisi dan investasi besar yang dilakukan klub tersebut di bawah arahan sang pelatih.
Sebagai perbandingan, rekor pembelian termahal Guardiola tercatat atas nama Jack Grealish pada 2021 dengan nilai 171 juta euro (Rp2,2 triliun), sedangkan pembelian termurahnya adalah Pablo Mari pada 2016 dengan hanya 200 ribu euro (Rp3,7 miliar). Skala belanja Guardiola ini jauh melampaui para juru taktik top dunia lainnya, termasuk Diego Simeone (Rp24,8 triliun), Massimiliano Allegri (Rp22,7 triliun), Thomas Tuchel (Rp22,5 triliun), dan Antonio Conte (Rp21,9 triliun). Dominasi finansial Guardiola dalam rekor ini semakin menunjukkan ambisi besar yang didukung investasi masif.
Meskipun label ‘pelatih terboros’ kini melekat padanya, kapasitas Pep Guardiola dalam meraih prestasi gemilang tak perlu diragukan. Selama 17 tahun berkarier di level profesional, pelatih berusia 54 tahun ini telah mengoleksi total 36 gelar juara bersama klub-klub asuhannya, meliputi Barcelona, Bayern Muenchen, dan Manchester City. Koleksi trofi bergengsi tersebut mencakup tiga Liga Champions, empat Piala Dunia Klub, dan dua belas gelar liga domestik. Konsistensi prestasinya juga diakui secara individual, dengan tiga penghargaan Pelatih Terbaik Dunia yang ia raih pada 2008 dan 2010 (saat di Barcelona) serta 2022-2023 (bersama Manchester City).
Saat ini, Guardiola masih terikat kontrak dengan Manchester City selama dua tahun ke depan. Namun, ia telah mengisyaratkan keinginannya untuk beristirahat dari dunia kepelatihan setelah kontraknya berakhir, menandai kemungkinan akhir dari era kepelatihan yang paling mahal, namun juga paling sukses, dalam sejarah sepak bola modern.