Keputusan Kontroversial Islam Makhachev ke Kelas Welter: “Kesalahan Besar” Menurut Michael Bisping dan Jack Della Maddalena
Wacana mengenai kenaikan kelas mantan juara kelas ringan UFC, Islam Makhachev, menuju divisi welter (77,1 kg) dari kelas ringan (70,3 kg) memicu perdebatan sengit di kalangan pengamat dan petarung. Meski berpotensi mengukir sejarah sebagai juara di dua divisi berbeda, langkah ambisius petarung Dagestan ini justru dinilai sebagai sebuah keputusan fatal oleh beberapa tokoh terkemuka di dunia UFC, termasuk mantan juara kelas menengah Michael Bisping dan prospek kelas welter, Jack Della Maddalena.
Kritik tajam terhadap potensi perpindahan kelas Islam Makhachev ke divisi welter ini pertama kali dilontarkan oleh Michael Bisping. Sebagai seorang pundit yang disegani dan mantan juara kelas menengah UFC, pandangannya tentu memiliki bobot tersendiri. Bisping sendiri memiliki rekam jejak impresif di oktagon, mengawali kariernya dari ajang tarung Cage Warriors sebelum bertarung di UFC dari tahun 2006 hingga 2017. Puncaknya, ia berhasil merebut sabuk juara kelas menengah pada tahun 2016 setelah mengalahkan Luke Rockhold dengan kemenangan KO di ronde pertama. Setelah sukses mempertahankan gelarnya sekali melawan Dan Henderson, Bisping akhirnya kehilangan mahkotanya kepada legenda olahraga, Georges St-Pierre, pada tahun 2017.
Dalam analisisnya, Bisping menyuarakan persetujuan terhadap pandangan Jack Della Maddalena (JDM), seorang prospek menjanjikan di divisi kelas welter yang diisukan akan menjadi lawan potensial Makhachev. Della Maddalena secara terang-terangan menyatakan bahwa postur tubuh Islam Makhachev terlalu kecil untuk kompetisi di kelas welter yang lebih berat. Ia bahkan menarik perbandingan dengan pertarungan pertama Makhachev melawan mantan juara kelas bulu, Alexander Volkanovski, yang notabene memiliki postur lebih kecil, namun sempat membuat Makhachev kewalahan.
Mengutip pernyataannya kepada Eternal MMA, yang dilansir via MMAJunkie, Della Maddalena dengan percaya diri mengatakan, “Ya, ini adalah pertahanan gelar pertama yang diimpikan, melawan petarung pound-for-pound nomor satu.” Ia melanjutkan dengan keyakinan penuh: “Kita telah melihat apa yang Volk lakukan padanya. Saya akan mengalahkannya. Ia terlalu kecil, ia terlalu kecil. Saya akan mengalahkannya.” Bagi Della Maddalena, kemenangan atas Makhachev, yang kini menduduki peringkat teratas petarung lintas divisi UFC, tentu akan menjadi loncatan besar dalam kariernya.
Dalam siniar pribadinya, “Believe You Me”, Bisping sepenuhnya mendukung argumen Della Maddalena. “Saya pikir dia ada benarnya,” ujar Bisping. Ia melanjutkan analisisnya dengan menyoroti pertarungan Makhachev melawan Volkanovski: “Dia (Della Maddalena) ada benarnya, karena Volk, kita semua menyukai Volk, pria yang luar biasa, ia luar biasa, namun jika Anda pernah berada di dekatnya, ia bukan pria yang besar. Dia jagoannya, tetapi dia adalah pria yang lebih kecil. Dan pada laga pertamanya dengan Islam, ia (Volkanovski) memberikan perlawanan maksimal.” Bisping lantas menekankan perbedaan vital: “Jack Della Maddalena bukanlah petarung kecil untuk ukuran divisi 170 pon.”
Menutup pernyataannya, Bisping sekali lagi menegaskan kekhawatirannya akan langkah Islam Makhachev: “Mungkin sebuah kesalahan besar jika Islam naik ke 170.” Meskipun demikian, ia menambahkan nuansa penghormatan terhadap ambisi Makhachev: “Itu mungkin sedikit memaksakan, tetapi sah-sah saja baginya. Saya menghormati keputusannya.”
