Mark Zuckerberg: Meta Bangun Data Center AI Berkapasitas 5 GW

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 16 Juli 2025 - 13:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Meta dikabarkan tengah membangun data center AI dengan nama Hyperion. CEO Meta, Mark Zuckerberg memperkirakan, data center ini memiliki daya komputasi 5 gigawatt (GW) untuk menyaingi OpenAI dan Google dalam perlombaan AI.

Meta sebelumnya merekrut talenta-talenta terbaik untuk menjalankan Meta Superintelligence Lab mereka, seperti eks CEO Scale AI Alexandr Wang hingga eks CEO Safe Superintelligence, Daniel Gross. Meta mengalihkan perhatiannya ke daya komputasi besar untuk melatih model-model AI yang belum berkembang.

Dilansir Tech Crunch, Juru bicara Meta, Ashley Gabriel, mengatakan bahwa Hyperion akan berlokasi di Louisiana, kemungkinan di Richland Parish, AS. Ini merupakan wilayah yang sebelumnya disebut Meta jadi lokasi proyek pembangunan data center senilai 10 miliar dolar AS.

Pada tahap awal, Meta berencana mengoperasikan data center berkapasitas dua gigawatt pada tahun 2030 ini. Perlahan, kapasitasnya akan ditingkatkan menjadi lima gigawatt dalam beberapa tahun setelahnya.

Meta juga berencana mengaktifkan super cluster berkapasitas 1 GW, bernama Prometheus, pada tahun 2026. Super cluster ini bakal menjadi salah satu perusahaan teknologi pertama yang mengendalikan data center AI sebesar ini. Prometheus akan dibangun di New Albany, Ohio, AS.

Pembangunan data center AI Meta diprediksi akan membuat perusahaan ini lebih kompetitif dibandingkan OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic dalam hal kemampuan melatih dan melayani model-model AI terkemuka. Upaya ini juga dapat membantu Meta menarik lebih banyak talenta AI, yang mungkin tertarik untuk bekerja di perusahaan dengan kebutuhan komputasi yang memadai untuk bersaing dalam persaingan AI.

Pemerintahan Trump saat ini mendukung pembangunan data center AI pada industri teknologi. Presiden Donald Trump misalnya membantu OpenAI mengumumkan proyek Stargate-nya, dan sejak itu berbicara tentang upaya untuk memperluas infrastruktur AI AS.

Dengan dukungan pejabat federal, industri AI AS diprediksi bakal menyedot sebagian besar pasokan energi Amerika di tahun-tahun mendatang. Beberapa ahli memperkirakan bahwa pusat data dapat menyumbang 20% dari konsumsi energi Amerika pada tahun 2030, naik dari hanya 2,5% pada tahun 2022.

Berita Terkait

Perbedaan iPhone 13 dan 15, dari Spesifikasi hingga Desain
Kawasaki Z125 Pro 2025: Harga Rp 51 Juta, Worth It? Cek Dulu!
Windows 11: Mode Hemat Baterai Terbaru Sedang Diuji Microsoft!
Honda Forza 2024: Matic Bongsor Mewah, Fitur Touring Baru!
Teknologi Kesehatan Indonesia Tertinggal? Menteri Kesehatan Ungkap Fakta Mengejutkan
Samsung Galaxy Z Fold6 vs Z Fold7: Spesifikasi & Harga Terlengkap
Android Lemot? 7 Trik Ampuh Bikin HP Super Cepat!
Mark Zuckerberg Sebut AI Ambil Alih Tugas Coding, Kuliah Programmer Tak Relevan?

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 01:03 WIB

Perbedaan iPhone 13 dan 15, dari Spesifikasi hingga Desain

Rabu, 16 Juli 2025 - 23:24 WIB

Windows 11: Mode Hemat Baterai Terbaru Sedang Diuji Microsoft!

Rabu, 16 Juli 2025 - 22:08 WIB

Honda Forza 2024: Matic Bongsor Mewah, Fitur Touring Baru!

Rabu, 16 Juli 2025 - 14:40 WIB

Teknologi Kesehatan Indonesia Tertinggal? Menteri Kesehatan Ungkap Fakta Mengejutkan

Rabu, 16 Juli 2025 - 14:13 WIB

Samsung Galaxy Z Fold6 vs Z Fold7: Spesifikasi & Harga Terlengkap

Berita Terbaru

Fashion And Style

Tampil Simpel dan Elegan ala Parisian Style, Ini Tips dari Desainer

Kamis, 17 Jul 2025 - 01:31 WIB

Entertainment

Stevie Wonder Tanggapi Rumor yang Menyebutnya Tidak Buta

Kamis, 17 Jul 2025 - 01:17 WIB

Technology

Perbedaan iPhone 13 dan 15, dari Spesifikasi hingga Desain

Kamis, 17 Jul 2025 - 01:03 WIB