JAKARTA, RAGAMHARIAN.COM – Marc Marquez, sang Raja Sachsenring yang tak terbantahkan, kembali mengukir sejarah dominasinya di MotoGP Jerman. Kemenangannya di Sirkuit Sachsenring tidak hanya menambah koleksi trofinya, tetapi juga menegaskan julukannya sebagai The SachsenKing sejati.
Kemenangan Marquez dalam gelaran MotoGP Jerman kali ini sungguh mutlak. Memulai balapan dari posisi terdepan, ia menunjukkan performa tanpa celah dengan tak terkejar sedikit pun hingga menyentuh garis finis, mengamankan kemenangan yang tak terbantahkan.
Namun, bukan hanya performa gemilangnya yang menyita perhatian, melainkan juga selebrasi unik yang ia tampilkan: gestur “Aura Farming”, yang belakangan ini tengah viral di media sosial sebagai tarian Pacu Jalur.
Fenomena ini rupanya bukan yang pertama di lintasan balap internasional. Sebelumnya, pembalap World Superbike (WorldSBK) Toprak Razgatlioglu juga melakukan selebrasi serupa saat merayakan kemenangannya di Race 1 di Sirkuit Donington Park, Inggris, belum lama ini.
Gerakan “Aura Farming” yang ditiru Marquez cukup khas dan otentik: satu tangan menunjuk tegas ke depan, sementara tangan lainnya menyilang ke belakang. Sebuah gestur penuh percaya diri yang mudah dikenali.
Popularitas gerakan ini meledak setelah sebuah video Pacu Jalur menjadi viral di platform TikTok dan Instagram. Dalam rekaman tersebut, seorang anak tampil memukau dengan penuh percaya diri, berdiri di ujung perahu, melakukan gerakan tangan menyilang dan menunjuk ke depan dengan ekspresi tajam serta bersemangat.
Tarian yang kini menjadi inspirasi selebrasi para pembalap dunia itu sejatinya merupakan bagian dari tradisi Pacu Jalur, sebuah perlombaan mendayung perahu panjang yang sangat khas bagi masyarakat Kuantan Singingi, Riau.
Tradisi yang telah berlangsung sejak abad ke-17 ini awalnya merupakan bagian dari upacara kerajaan. Kini, Pacu Jalur telah bertransformasi menjadi festival tahunan yang meriah, rutin diadakan setiap bulan Agustus untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sungguh menakjubkan melihat bagaimana sebuah tarian tradisional yang berakar dari sungai-sungai kecil di Riau kini mampu menembus batas, menjadi inspirasi selebrasi kemenangan di panggung balap internasional yang gemerlap.