Dominasi Marquez Bersaudara di MotoGP Aragon 2025: Dani Pedrosa Ungkap Peran ‘Cinta Istimewa’ Marc pada Kebangkitan Alex
Kiprah sensasional kakak-beradik Marquez di MotoGP 2025 terus menjadi sorotan, terutama setelah dominasi mereka yang tak terbantahkan pada seri kedelapan MotoGP Aragon di Motorland Aragon, Alcaniz, Spanyol, Minggu (8/6/2025). Legenda MotoGP, Dani Pedrosa, turut memberikan analisis mendalam, bahkan menyoroti “cinta istimewa” yang dimiliki Marc Marquez, pembalap Ducati Lenovo, terhadap sang adik, Alex Marquez, yang kini membela tim satelit Ducati, BK8 Gresini Racing. Fenomena finis 1-2 oleh Marquez bersaudara ini menjadi bukti nyata kekuatan mereka di lintasan.
Di Motorland Aragon, Marc Marquez menunjukkan performa yang tak tertandingi, menguasai setiap sesi sejak latihan bebas pertama hingga akhirnya merebut kemenangan perdananya di Eropa musim ini. Dominasinya begitu mutlak, bahkan ia menjadi pembalap pertama yang memuncaki seluruh sesi, termasuk pemanasan—sebuah pencapaian yang terakhir kali ia ukir di MotoGP Jerman 2015. Akhir pekan yang sempurna ini tak hanya mengukuhkan kemenangannya di GP Aragon, tetapi juga membawanya kokoh di puncak klasemen sementara MotoGP dengan 233 poin, unggul 32 poin dari Alex yang konsisten finis kedua di balapan tersebut. Sirkuit Aragon memang menjadi arena favorit bagi Juara Dunia delapan kali ini, berkat karakteristik lintasan berlawanan arah jarum jam yang didominasi tikungan kiri, serta kondisi aspalnya yang minim grip—sesuatu yang sangat cocok dengan gaya balapnya.
Melihat performa fenomenal mantan rekan setimnya itu, Dani Pedrosa sama sekali tidak terkejut. Melalui analisisnya di *DAZN*, seperti dilansir *Motosan*, Pedrosa mengungkapkan, “Tak diragukan lagi, Marc yang membalap di rumah sendiri dan di sirkuit yang sangat bagus untuknya, sangat sulit untuk dikalahkan siapa pun.” Ia menambahkan bahwa Marc adalah pembalap yang paling piawai memahami karakter aspal Aragon. “Kita melihat beberapa waktu lap yang brutal seiring berjalannya waktu, yang secara teori berlawanan dengan apa yang kita perkirakan. Dan, pada kenyataannya, dia adalah orang pertama yang menembus waktu 1 menit 46 detik. Meskipun kemudian lebih banyak pembalap di akhir balapan menemukan kecepatan itu, Marc selalu selangkah lebih maju sejak sesi latihan pertama,” papar Pedrosa.
Pedrosa kemudian mengalihkan perhatiannya pada peta persaingan gelar juara dunia MotoGP 2025 yang kini didominasi oleh Marquez bersaudara. Menurutnya, dominasi dua putra dari Julia Marquez dan Roser Alenta ini sangat sulit disaingi oleh para rival. Buktinya, Francesco Bagnaia dari Ducati Lenovo, yang menempati peringkat ketiga klasemen, terpaut cukup jauh—61 poin dari Alex dan 93 poin dari Marc. Keberhasilan Alex Marquez sendiri terbilang mengejutkan. Meski datang ke kelas utama sebagai juara dunia Moto2 dan Moto3, pembalap bernomor 73 ini seringkali berada di bawah bayang-bayang sang kakak. Namun, setelah lima musim yang kerap berkutat di posisi tengah, Alex kini menunjukkan kecepatan yang hanya bisa ditandingi oleh Marc sendiri musim ini.
Peningkatan performa Alex ini, menurut Pedrosa, tak lepas dari peran serta “kasih sayang istimewa” yang diberikan oleh Marc. Marc, meskipun seorang pembalap yang sangat ambisius dan memburu gelar Juara Dunia MotoGP—sebuah ajang yang ia sebut ‘hal besar’—juga adalah sosok kakak yang ingin adiknya selalu tampil bagus dan senantiasa membantunya sebisa mungkin. Pedrosa menjelaskan, “Marc telah menunjukkan bahwa ia memiliki kecintaan khusus pada adiknya dan ingin adiknya selalu tampil bagus serta membantunya sebisa mungkin. Jadi, sekarang mereka berada dalam situasi baru di mana keduanya bersaing untuk Kejuaraan Dunia MotoGP. Namun, yang jelas, Marc ingin adiknya meraih sukses seperti dirinya.” Ini menunjukkan dimensi baru dalam persaingan juara, di mana dukungan pribadi turut berperan.
Lebih lanjut, Pedrosa juga secara spesifik memuji konsistensi Alex Marquez. “Alex konsisten, dia selalu berada di area podium, dia selalu berada di barisan start depan,” kata sosok yang dijuluki The Little Spaniard tersebut. Ia menambahkan, “Meskipun beberapa kali melakukan kesalahan pada hari Jumat, dia bangkit dari kesalahan itu dan kembali kompetitif.” Di MotoGP Aragon, Alex membuktikan kemampuannya dengan performa terbaik di lintasan yang bukan tergolong lambat. Ia bahkan hanya terpaut 0,1 detik dari rekor sirkuit yang dicatatkannya tepat di depan kakaknya, Marc. “Jadi, Alex dalam segala aspek tahun ini lebih unggul dari tahun-tahun sebelumnya,” tutup Pedrosa, menegaskan kebangkitan Alex yang luar biasa.