Rahasia Pertahanan Baja PSG: Filosofi Unik Marquinhos yang Dimulai dari Serangan
Jakarta – Kapten sekaligus bek tengah Paris Saint-Germain (PSG), Marquinhos, baru-baru ini membuka rahasia di balik kokohnya lini belakang tim Les Parisiens. Menurutnya, fondasi pertahanan kuat mereka justru bermula dari garis depan, sebuah filosofi yang ia tegaskan di sela-sela persiapan jelang Piala Dunia Antarklub 2025.
“Pertahanan kami selalu dimulai dengan menyerang,” ujar Marquinhos, seperti dikutip dari laman resmi *FIFA.com*. Gaya bermain ini menjadi pembeda signifikan bagi PSG saat ini dibandingkan era sebelumnya. Sang kapten menyoroti bagaimana dedikasi para penyerang dalam membantu pertahanan adalah kunci. “Para penyerang kami banyak berlari dan bertahan. Misalnya, Goncalo Ramos bermain dan melakukan pekerjaan yang luar biasa,” jelasnya. “Tim memiliki momentum yang hebat saat ini. Kami tahu cara menekan dan cara bertahan.”
Filosofi ini terbukti efektif dalam performa gemilang PSG. Mereka mencetak empat gol meyakinkan dalam laga pembuka turnamen menghadapi Atletico Madrid, sembari menjaga gawang tetap perawan untuk kali ketiga berturut-turut. Kemenangan telak atas Atletico ini dipersembahkan oleh gol-gol indah Fabian Ruiz, Vitinha, Senny Mayulu, dan penalti cerdas Lee Kang-in. Laga yang disaksikan oleh 80.619 penonton di Rose Bowl, arena final Piala Dunia 1994, ini juga menjadi momen bersejarah bagi Marquinhos yang mengenakan ban kapten untuk ke-229 kalinya saat menghadapi tim Spanyol.
Senada dengan Marquinhos, gelandang serang Fabian Ruiz, yang mencetak gol keenamnya musim ini di semua kompetisi dalam pertandingan melawan Atlético, menegaskan prinsip serupa. “Kami semua menyerang dan bertahan bersama-sama,” ucap Ruiz. Pemain asal Spanyol ini memuji lini pertahanan PSG yang hebat, ditambah lagi dengan kemauan para penyerang untuk turun membantu saat tim kehilangan bola. “Saya benar-benar berpikir itulah kunci tim kami. Kami bersatu, dan kami dihargai saat mencetak gol serta menjaga *clean sheet*, yang sangat penting,” imbuhnya.
Keberhasilan strategi ini tercermin jelas dalam statistik defensif mereka. PSG memiliki pertahanan terbaik di Ligue 1 musim ini, hanya kebobolan 35 gol dalam 34 pertandingan. Bahkan, dalam enam laga terakhir di semua kompetisi sejak 7 Mei, tim asuhan Luis Enrique Martinez ini hanya kemasukan tiga gol. Ini merupakan catatan yang memotivasi skuad.
Marquinhos menambahkan bahwa kepercayaan diri tim tumbuh dari filosofi ini. “Jika kami menjaga *clean sheet* dan tidak kebobolan gol, kami akan selalu memiliki peluang untuk menang karena kami tahu seberapa kuat kami dalam menyerang, dan kami tahu kami akan selalu memiliki peluang,” ungkap sang kapten. Para pemain bahkan berdiskusi sebelum pertandingan untuk memastikan tidak ada pemain lawan yang bisa melewati mereka, dan strategi ini terbukti sangat efektif sejauh ini.
Peluang tersebut sangat banyak saat melawan Atletico Madrid, dengan PSG mencatat 11 tembakan ke gawang dan pertahanan solid yang menghasilkan *clean sheet* ketiga berturut-turut. Juara Liga Champions Eropa itu kini telah mengoleksi 12 gol dalam periode yang sama, sehingga total gol mereka musim ini mencapai 156 gol dari 59 pertandingan. Sebuah bukti nyata bahwa di PSG, pertahanan yang kokoh adalah hasil dari serangan yang brilian dan kerja sama tim yang tak terpisahkan.
