RAGAMHARIAN.COM – Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering kali disalahpahami. Banyak yang masih percaya bahwa kondisi ini hanya menyerang orang tua atau mereka yang berbadan besar. Namun, para ahli kesehatan menegaskan bahwa pola hidup modern saat ini justru membuat hipertensi semakin umum di kalangan muda, bahkan yang terlihat sehat.
Dr. Chen Weilong, spesialis kesehatan dan manajemen berat badan asal Taiwan, mengungkapkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi tidak menunjukkan gejala jelas. Beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, mual, atau merasa gugup, tetapi banyak juga yang tidak menyadari tekanan darah mereka meningkat. Karena itu, penting untuk memahami dan menghindari kesalahpahaman umum seputar tekanan darah tinggi.
1. Tekanan Darah Tinggi Hanya Terjadi pada Orang Tua
Anggapan ini keliru. Gaya hidup serba cepat, stres yang terus-menerus, pola makan buruk, serta kebiasaan kurang tidur membuat anak muda juga rentan terkena hipertensi. Dr. Weilong bahkan mencatat adanya kasus penderita tekanan darah tinggi yang baru berusia 20 tahun. Tekanan emosional dan pola tidur yang terganggu turut menjadi faktor pemicu, di samping kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
2. Orang Kurus Tidak Mungkin Mengalami Hipertensi
Fakta medis menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi tidak hanya menyerang orang dengan berat badan berlebih. Yang lebih penting adalah lemak visceral, yakni lemak yang menyelimuti organ dalam tubuh. Studi dalam Taiwan Journal of Medicine menunjukkan bahwa meskipun seseorang memiliki indeks massa tubuh (BMI) normal, mereka tetap berisiko terkena hipertensi jika lemak visceralnya tinggi.
Lemak ini dapat mengganggu metabolisme dan memicu tekanan darah meningkat. Karena itu, menjaga komposisi tubuh yang sehat—bukan sekadar berat badan ideal—sangatlah penting. Olahraga rutin, manajemen stres, dan pola makan yang seimbang menjadi langkah penting dalam menjaga tekanan darah tetap stabil.
3. Mengurangi Garam Saja Sudah Cukup untuk Mencegah Hipertensi
Meski garam atau natrium berkontribusi besar terhadap tekanan darah, menguranginya secara ekstrem bukan solusi tunggal. Bagi penderita hipertensi dan gangguan ginjal, memang disarankan untuk membatasi asupan natrium. Namun, bagi orang sehat, pemotongan natrium yang terlalu drastis justru bisa menyebabkan hiponatremia—kondisi kekurangan natrium yang berbahaya bagi kesehatan.
Kementerian Kesehatan Taiwan merekomendasikan konsumsi maksimum 2.300 mg natrium per hari, atau setara dengan satu sendok teh garam dapur. Penting juga untuk memperhatikan kandungan natrium tersembunyi dalam makanan olahan seperti sosis, ham, mie instan, kecap, dan makanan fermentasi seperti kimchi.
Pencegahan yang Efektif
Hipertensi bukanlah kondisi yang muncul mendadak, melainkan hasil dari pola hidup yang tidak sehat dalam jangka panjang. Pencegahan terbaik adalah melalui gaya hidup seimbang: makan dengan nutrisi tepat, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan ideal, membatasi konsumsi alkohol, berhenti merokok, dan mengelola stres secara baik.
Dengan meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan menghindari kesalahpahaman umum, siapa pun terlepas dari usia atau bentuk tubuh—dapat mengambil langkah konkret untuk menjaga tekanan darah tetap dalam batas normal.