Ragamharian.com – Perusahaan teknologi Meta sedang gencar mencari kreator yang mengunggah ulang konten dari kreator aslinya. Upaya ini dilakukan Meta untuk memperbaiki linimasa media sosial Facebook.
Bagi Meta, konten unggahan ulang atau tidak orisinal, yaitu konten orang lain yang digunakan berulang kali tanpa menyantumkan kredit, memanfaatkan kreativitas dan kerja keras kreator asli. Induk Facebook hingga Instagram ini juga menerapkan sanksi tegas.
Baca juga: Kreator Konten Wajib Tahu, Ini Waktu Terbaik Posting di IG, TikTok, dkk
Hingga paruh pertama 2025, Meta telah menindak sekitar 500.000 akun Facebook yang dinilai spam dan membuat interaksi palsu. Raksasa media sosial ini mengurangi distribusi konten akun spam, serta mencegah mereka memonetisasi konten.
“Kami juga menghapus sekitar 10 juta profil yang meniru produsen konten besar,” jelas Meta di blog resminya.
Dikatakan Meta, akun yang berulang kali dan tidak layak mengunggah ulang konten orang lain baik teks, foto maupun video, akan di-demonetisasi selama jangka waktu tertentu.
Artinya, akun terkait akan memiliki keterbatasan dalam memonetisasi (menghasilkan uang) kontennya.
“Akun yang tidak layak mengunggah ulang video, foto atau teks milik orang lain secara berulang, tidak hanya kehilangan akses ke program monetisasi Facebook untuk jangka waktu tertentu, tetapi juga akan menerima pengurangan distribusi konten yang mereka bagikan,” tegas Meta, dikutip KompasTekno dari blog Creators Facebook.
Baca juga: Ini Jenis Video YouTube yang Tak Bisa Diuangkan mulai 15 Juli 2025
Dalam praktiknya, sistem Facebook akan mendeteksi video duplikat secara otomatis dan akan mengurangi sebarannya, sehingga kreator asli bisa dapat paparan (exposure) lebih baik.
Perusahaan asal Amerika Serikat ini menuturkan bahwa upaya ini menargetkan kreator yang mengunggah ulang konten orang lain tanpa izin atau tanpa modifikasi, bukan konten semacam video reaksi.
Namun penerapannya akan dilakukan secara bertahap agar kreator bisa menyesuaikan kontennya lebih lanjut. Upaya ini juga menjadi bagian dari kebijakan Meta dalam menindak konten spam.
Ke depannya Meta juga akan menambahkan fitur yang memungkinkan penonton konten duplikat, mendapat tautan ke konten aslinya. Namun fitur ini masih diuji secara internal.
Sebelum di Facebook, kebijakan yang cukup sama diterapkan di Instagram. Di aplikasi berbagi foto dan video ini, Meta secara aktif mengganti Reels yang diunggah ulang dengan konten asli. Praktik ini sudah dikerahkan sejak April 2024 lalu, dihimpun KompasTekno dari Engadget, Kamis (17/7/2025).