Miguel Uribe Turbay: Kisah Tragis Capres Kolombia yang Ditembak di Kepala

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 10 Juni 2025 - 04:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berikut adalah artikel berita yang telah ditingkatkan:

Serangan Brutal: Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Kritis Ditembak saat Kampanye di Bogota

BOGOTA, KOMPAS.com – Seorang calon presiden Kolombia, Miguel Uribe Turbay, saat ini berjuang untuk hidupnya setelah ditembak tiga kali, termasuk dua kali di bagian kepala, saat berpidato dalam sebuah kampanye di ibu kota, Bogota, pada Sabtu (7/6) waktu setempat. Insiden tragis ini, yang terjadi di hadapan para pendukungnya di sebuah taman, segera memicu kekhawatiran mendalam akan keamanan dan demokrasi Kolombia.

Senator berusia 39 tahun itu ambruk seketika setelah ditembak. Polisi dengan cepat bertindak dan berhasil menangkap seorang tersangka berusia 15 tahun di tempat kejadian, demikian dikonfirmasi oleh Kejaksaan Agung Kolombia. Peristiwa ini mengguncang panggung politik negara tersebut, mengingat posisi Uribe sebagai figur penting dalam lanskap politik Kolombia.

Kondisi Kritis dan Penyelidikan Awal

Kondisi Miguel Uribe Turbay dilaporkan sangat kritis. Paramedis mengatakan ia ditembak di bagian lutut dan dua kali di kepala, demikian laporan kantor berita *AFP*. Ia lantas segera diterbangkan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis darurat.

Yayasan Santa Fe de Bogota mengonfirmasi bahwa mereka menerima Uribe di klinik dalam kondisi kritis dan segera menjalani prosedur bedah saraf dan vaskular perifer sekitar pukul 22.00 malam waktu setempat. Foto-foto dan rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan momen mengerikan saat Uribe berlumuran darah, ditopang oleh sejumlah orang, sementara rekaman telepon bahkan memperlihatkan detik-detik penembakan di kepala saat ia sedang berpidato.

Wali Kota Bogota, Carlos Fernando Galan, pada Sabtu malam menyatakan bahwa Uribe telah menjalani operasi dan berada dalam “jam-jam kritis pertama pemulihan.” Sementara itu, Kejaksaan Agung Kolombia menyatakan bahwa seorang tersangka berusia 15 tahun telah ditangkap di lokasi kejadian dengan senjata api jenis Glock 9mm. Hingga saat ini, motif di balik serangan terhadap calon presiden Kolombia tersebut masih belum diketahui dan penyelidikan intensif sedang berlangsung.

Reaksi Politik dan Perpecahan Ideologi

Penembakan terhadap Miguel Uribe Turbay memicu gelombang kecaman dari berbagai pihak, baik di dalam maupun luar Kolombia. Maria Claudia Tarazona, istri Uribe, memohon doa dari seluruh rakyat untuk keselamatan suaminya. “Miguel saat ini sedang berjuang untuk hidupnya. Mari kita mohon kepada Tuhan untuk membimbing tangan para dokter yang merawatnya,” ujarnya dengan pilu.

Partai Centro Democratico, tempat Uribe bernaung, mengutuk keras serangan tersebut, menyebutnya sebagai ancaman langsung terhadap demokrasi dan kebebasan di Kolombia. Tidak hanya itu, pemerintah Kolombia di bawah Presiden Gustavo Petro yang berhaluan kiri juga dengan tegas mengutuk serangan tersebut, menyebutnya sebagai tindakan kekerasan tidak hanya terhadap Uribe pribadi, tetapi juga terhadap demokrasi.

Meskipun terdapat perbedaan politik yang mendalam antara Petro dan Uribe, Presiden Petro menekankan bahwa perbedaan tersebut “hanya politik.” Ia mendorong warga Kolombia untuk mendoakan yang terbaik bagi Uribe, menggambarkan hari itu sebagai “hari penuh penderitaan.” Menteri Pertahanan Pedro Sanchez turut mengutuk serangan keji ini dan menawarkan hadiah sebesar 3 miliar peso (sekitar Rp 11,9 miliar) untuk informasi yang dapat mengungkap dalang di baliknya.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga mengecam penembakan ini sebagai ancaman langsung terhadap demokrasi, bahkan menudingnya berasal dari “retorika kiri yang keras” yang datang dari tingkat tertinggi pemerintah Kolombia. Petro sendiri, melalui media sosial X, menyoroti latar belakang dan masa lalu keluarga Uribe yang tragis, menegaskan, “Hargai kehidupan, itu garis merahnya. Kolombia tidak boleh membunuh anak-anaknya, karena mereka juga anak-anak kita. Mafia negeri ini, sampah kemanusiaan. Semoga keluarga Arab yang tiba di Kolombia hidup dalam damai.”

Uribe sendiri adalah seorang politikus sayap kanan yang vokal mengkritik pemerintahan Petro. Ia baru saja mengumumkan pencalonannya sebagai kandidat presiden untuk pemilu 2026 dan telah menjabat sebagai senator sejak tahun 2022.

Profil Miguel Uribe Turbay: Jejak Politik dan Warisan Keluarga

Miguel Uribe Turbay lahir di Bogota pada tahun 1986. Ia berasal dari keluarga terkemuka yang memiliki sejarah panjang di dunia bisnis dan politik Kolombia. Ayahnya adalah seorang pemimpin serikat pekerja dan pengusaha. Yang lebih dikenal lagi, kakeknya adalah mantan Presiden Kolombia Julio Turbay, yang memerintah dari tahun 1978 hingga 1982.

Namun, kisah paling tragis dalam keluarganya melibatkan sang ibu, Diana Turbay, seorang jurnalis terkemuka. Ia diculik pada tahun 1990 oleh kartel “Los Extraditables” pimpinan gembong narkoba legendaris Pablo Escobar. Diana meninggal pada tahun 1991 setelah ditembak mati dalam upaya penyelamatan—sebuah peristiwa kelam yang diabadikan oleh Gabriel Garcia Marquez dalam novelnya *Noticia de un secuestro* (Berita Penculikan).

Saat ibunya berpulang, Miguel Uribe Turbay baru berusia lima tahun. Kini, 34 tahun kemudian, ia menghadapi risiko yang serupa, menambah dimensi emosional yang mendalam pada insiden penembakan ini.

Di bidang pendidikan, Uribe Turbay meraih gelar master dalam kebijakan publik dari Universidad de los Andes dan gelar lain di bidang administrasi publik dari Harvard School of Government. Setelah meniti karier sebagai pengacara, ia memulai jejak politiknya pada tahun 2012, terpilih sebagai anggota dewan Kota Bogota pada usia 26 tahun mewakili Partai Liberal Kolombia. Ia kemudian menjabat sebagai Sekretaris Pemerintah Bogota pada tahun 2016 di bawah pemerintahan Enrique Penalosa.

Pada tahun 2018, organisasi internasional One Young World mengakui Uribe sebagai salah satu dari 10 politisi muda paling berpengaruh di seluruh dunia, mencerminkan kapasitas dan pengaruhnya. Ia sempat mencalonkan diri sebagai wali kota Bogota pada tahun 2019 dengan gerakan independen “Avancemos” sebelum akhirnya dikalahkan oleh Claudia Lopez. Sebelum penembakan ini, sosok yang sama baru saja meluncurkan pencalonannya sebagai presiden untuk pemilihan umum 2026 mendatang. Pada tahun 2022, ia menjadi senator dengan suara terbanyak di negaranya, meraih 226.922 suara, menunjukkan dukungan publik yang signifikan.


Berita Terkait

Tragedi Johor Bahru: 5 Tersangka Ditangkap Kasus Pembunuhan WNI
Lansia Teriak “Teroris” di Grogol, Diamankan Polisi, Kasus Berakhir Damai
Penembakan Miguel Uribe: Kronologi Lengkap, dari Kampanye hingga Penangkapan
Tawuran Pasar Rebo: Korban Tewas Bukan Warga Sekitar?
5 WNI Ditahan di Malaysia: Kasus Pembunuhan Mengejutkan!
Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Ditembak: Kondisi Terkini & Investigasi
Miguel Uribe Turbay: Tragedi Capres Kolombia, Penembakan di Kepala
Tragedi Pencabul Anak Bali: 6 Tahanan & 3 Polisi Tersangka

Berita Terkait

Selasa, 10 Juni 2025 - 04:39 WIB

Miguel Uribe Turbay: Kisah Tragis Capres Kolombia yang Ditembak di Kepala

Selasa, 10 Juni 2025 - 00:49 WIB

Tragedi Johor Bahru: 5 Tersangka Ditangkap Kasus Pembunuhan WNI

Selasa, 10 Juni 2025 - 00:24 WIB

Lansia Teriak “Teroris” di Grogol, Diamankan Polisi, Kasus Berakhir Damai

Senin, 9 Juni 2025 - 23:48 WIB

Penembakan Miguel Uribe: Kronologi Lengkap, dari Kampanye hingga Penangkapan

Senin, 9 Juni 2025 - 23:23 WIB

Tawuran Pasar Rebo: Korban Tewas Bukan Warga Sekitar?

Berita Terbaru

Autos

Honda Jazz Bekas: Harga Stabil? Ini Rahasia & Tipsnya!

Selasa, 10 Jun 2025 - 12:44 WIB

Sports

Gawat! Jelang Lawan Jepang, Timnas Indonesia Krisis Pemain?

Selasa, 10 Jun 2025 - 12:38 WIB