Polri Buka Pintu Lebar untuk Ungkap Tuntas Kematian Diplomat Arya Daru, Janji Keterbukaan Ilmiah
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri untuk bersikap transparan dan terbuka terhadap segala masukan terkait kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan. Pernyataan ini disampaikan Kapolri menanggapi desakan keluarga Arya Daru yang menuntut keadilan serta kejelasan atas meninggalnya diplomat muda tersebut.
“Prinsipnya, Polri terbuka untuk menerima masukan dari mana pun,” ujar Jenderal Listyo kepada wartawan di Jakarta, pada Selasa (26/8/2025). Ia menambahkan bahwa keterbukaan ini mencakup kesiapan Mabes Polri untuk melibatkan pihak eksternal. Keterlibatan pihak luar diharapkan dapat memberikan pendampingan independen dalam penanganan kasus yang tengah menjadi sorotan publik ini.
Tujuan utama dari pendekatan terbuka ini adalah untuk memastikan bahwa peristiwa tragis yang menimpa Arya Daru dapat terungkap secara terang benderang. Kapolri berjanji bahwa hasil penyelidikan akan dipertanggungjawabkan secara saintifik, tidak terbantahkan, dan dapat diterima oleh keluarga korban serta seluruh lapisan masyarakat.
Sebelumnya, pada Sabtu (23/8), keluarga Arya Daru telah menyuarakan permohonan mereka kepada Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah jumpa pers di Yogyakarta. Mereka memohon agar Presiden menginstruksikan Kapolri, Panglima TNI, dan Kemenlu untuk segera menjelaskan penyebab pasti kematian Arya Daru. Ayah mendiang Arya Daru, Subaryono, mengungkapkan rasa tidak berdaya karena menerima informasi yang bervariasi dan membingungkan mengenai penyebab kematian putranya.
Pengacara pihak keluarga, Nicholay Aprilindo, membeberkan sejumlah kejanggalan yang ditemukan. Kejanggalan tersebut antara lain terkait akun WhatsApp dan Instagram Arya yang masih aktif, serta adanya kiriman amplop misterius. Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal, bahkan secara terang-terangan menyebut kejanggalan pada rekaman CCTV di indekos diplomat Arya Daru dan menganggap teori bunuh diri tidak masuk akal. Pihak keluarga berharap “misteri” di balik kematian Arya Daru segera terungkap, demi mendapatkan keadilan bagi Arya Daru dan keluarga.
Arya Daru Pangayunan (ADP) ditemukan meninggal dunia dengan kondisi kepala terlilit lakban di kamar 105 Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) sekitar pukul 08.10 WIB. Berdasarkan olah TKP, petugas telah melakukan penyelidikan mendalam di lokasi penemuan jenazah.
Meski demikian, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menyimpulkan bahwa kematian ADP tidak melibatkan orang lain. Kesimpulan ini didasarkan pada serangkaian penyelidikan komprehensif yang melibatkan beberapa ahli. Pemeriksaan toksikologi pada tubuh ADP tidak menemukan zat berbahaya, dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri juga menyatakan tidak ada DNA maupun sidik jari lain selain milik ADP yang ditemukan di lokasi kejadian. Namun, dengan adanya janji keterbukaan dari Kapolri, publik dan keluarga menantikan pengungkapan yang lebih mendalam dan akuntabel.
