Misteri Kematian Diplomat Kemlu di Menteng: Polisi Ungkap Tiga Kunci Kamar Terkunci dari Dalam
JAKARTA, RAGAMHARIAN.COM – Misteri seputar kematian ADP (39), seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025), mulai terurai. Pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya, melalui Kabid Humas Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan adanya tiga jenis kunci yang menjadi akses masuk ke kamar korban, yang semuanya menunjukkan indikasi terkunci dari dalam.
Menurut Ade Ary yang disampaikan di Polda Metro Jaya pada Kamis (24/7/2025), ketiga kunci tersebut meliputi kunci manual dari dalam kamar, kunci slot yang juga terkunci dari dalam, serta kunci akses ketiga yang ditemukan dipegang oleh korban. Keadaan ini menambah kompleksitas penyelidikan karena mengindikasikan bahwa akses utama ke kamar korban sangat terbatas dan terkunci dari bagian dalam.
Lebih lanjut, untuk memasuki area rumah indekos itu sendiri, terdapat sebuah gerbang utama yang berlokasi berdekatan dengan pintu masuk toko vape atau rokok elektrik. Kunci gerbang ini dimiliki oleh seluruh penghuni dan penjaga kos. Namun, Ade Ary menambahkan detail penting bahwa gerbang terluar yang terpisah dari area kos dan toko vape memiliki kunci gembok, yang ternyata dipegang oleh almarhum.
Selain melalui pintu utama, akses ke kamar pribadi ADP juga bisa melalui jendela. Baik pintu maupun jendela kamar korban ditemukan dalam kondisi terkunci rapat dari bagian dalam, memperkuat kesan bahwa tidak ada paksaan masuk dari luar.
Sebagai pengingat, jasad ADP ditemukan tergeletak tak bernyawa di atas kasur kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025). Kondisi saat ditemukan cukup mengejutkan; kepala korban terlilit lakban berwarna kuning, sementara tubuhnya tertutup rapat oleh selimut berwarna biru.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas kepolisian berhasil menyita sejumlah barang bukti krusial. Barang-barang tersebut meliputi gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, serta pakaian milik korban. Menariknya, ditemukan pula obat sakit kepala dan obat lambung, meskipun hingga kini kaitan kedua jenis obat tersebut dengan penyebab kematian korban masih belum dapat dipastikan.
Penyelidikan semakin mendalam dengan ditemukannya sidik jari almarhum ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya. Temuan ini menjadi titik fokus utama, sebab polisi masih berupaya keras untuk mengungkap apakah lakban tersebut dipasang sendiri oleh korban atau justru oleh pihak lain. Hingga saat ini, pihak kepolisian terus mendalami kasus kematian diplomat Kemlu ini untuk menemukan titik terang di balik misteri yang menyelimutinya.