Rem ABS Motor: Menguak Mitos, Benarkah Lebih Pakem dari Non-ABS?
Fitur Anti-lock Braking System (ABS) kini semakin familiar di sepeda motor 150cc ke atas, menjadi standar keselamatan modern yang diakui secara global. Bahkan di Malaysia, sistem pengereman ABS telah ditetapkan sebagai fitur wajib pada sepeda motor untuk meningkatkan keselamatan pengendara. Dengan reputasinya sebagai peningkat keamanan, tak heran jika muncul anggapan bahwa rem dengan ABS secara inheren lebih “pakem” atau lebih efektif dalam menghentikan kendaraan dibandingkan sistem non-ABS. Namun, apakah anggapan ini sepenuhnya akurat?
Victor Assani, 2W Service Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), memberikan klarifikasi yang mencerahkan mengenai fungsi sebenarnya dari fitur ABS ini. Ia menegaskan bahwa anggapan rem ABS lebih pakem tidak sepenuhnya benar. Menurutnya, fungsi utama dari fitur ini adalah untuk mencegah roda tidak terkunci saat pengendara melakukan pengereman mendadak.
“Roda yang terkunci akan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan selip dan menyulitkan pengendalian kendaraan, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kecelakaan,” jelas Victor, seperti dikutip Kompas.com pada Sabtu (31/5/2025). Jadi, esensi dari ABS bukanlah pada kekuatan pengereman semata, melainkan pada kemampuan menjaga kontrol kendaraan di bawah tekanan pengereman ekstrem.
Keunggulan fundamental fitur ABS dibandingkan non-ABS terletak pada sisi pengendalian saat kendaraan direm. Sistem ini terbukti sangat optimal ketika menghadapi lintasan yang licin, basah, maupun berpasir, di mana risiko ban terkunci sangat tinggi. ABS memungkinkan pengendara tetap dapat mengendalikan arah motor, menghindari selip, dan mengurangi potensi terjatuh, meskipun dalam kondisi pengereman panik.
Namun, ada paradoks menarik yang diungkapkan Victor. “Maka, untuk skenario pengereman jarak sangat dekat atau mendadak, rem non-ABS boleh dibilang justru terasa lebih pakem,” ungkapnya. Ini terjadi karena sistem non-ABS memungkinkan pengereman penuh tanpa intervensi elektronik, yang dalam kondisi ideal dan permukaan jalan kering, bisa memberikan sensasi cengkeraman instan yang lebih kuat.
Lantas, apa artinya bagi pengendara motor? Intinya, saat menghadapi pengereman mendadak, fitur ABS bertindak sebagai penyelamat dengan mencegah ban terkunci dan motor terjatuh, menjaga stabilitas dan keselamatan Anda di jalan. Di sisi lain, rem non-ABS memang bisa memberikan sensasi pengereman yang lebih “menggigit” atau pakem dalam jarak pendek, namun dengan risiko tinggi ban terkunci dan potensi kehilangan kendali yang berujung pada kecelakaan. Dengan demikian, pilihan antara ABS dan non-ABS lebih kepada prioritas: keselamatan dan pengendalian optimal di berbagai kondisi jalan versus daya cengkeram instan dengan risiko lebih tinggi.