Ragamharian.com Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, angkat bicara setelah hari yang sulit di Sachsenring pada hari kedua MotoGP Jerman 2025, Sabtu (12/7/2025).
Bagnaia mengakui kesulitan yang dihadapinya dengan motornya, terutama kurangnya cengkeraman yang menghalangi untuk memaksimalkan potensinya dan membuatnya berisiko mengalami kecelakaan.
Setelah balapan yang tak terlupakan di tengah hujan, Bagnaia tidak menyembunyikan rasa frustrasinya.
“Hari itu sangat sulit. Saya tidak ingat pernah selambat ini pada balapan MotoGP saat basah. Semuanya menjadi rumit sejak pagi ini,” kata Bagnaia dilansir RAGAMHARIAN.COM dari MotoSan.
“Kami mencoba membuat beberapa perubahan penting untuk balapan, tetapi perubahan itu justru membawa kami ke arah yang salah.”
“Saya sangat kecewa dan saya minta maaf karena masalahnya sangat jelas, dan akibatnya, sulit untuk menemukan solusi yang mungkin tidak akan pernah terjadi.”
Pembalap 28 tahun itu dengan jujur menganalisis masalah yang dihadapinya di trek.
“Luar biasa bagaimana saya tidak selambat itu karena sebenarnya saya melaju sangat lambat. Saya ingin melaju lebih cepat, saya ingin melakukan lebih banyak lagi, tetapi saya pasrah dengan apa yang terjadi kepada saya,” tutur Bagnaia.
“Sayangnya, saya tidak dapat memaksimalkan potensi saya saat ini. Setiap kali saya mencoba memacu lebih keras, bagian belakang motor saya goyah. Saya sudah mencoba melihat data dari FP2, sprint, dan kualifikasi.”
“Dalam ketiga situasi tersebut, saya kalah dengan poin yang sama. Saat saya mencoba melaju lebih jauh, saya berisiko terjatuh karena masalahnya adalah cengkeraman saya sangat lemah sehingga saya bahkan tidak bisa memasukkan bagian dalam motor.”
MotoGP Jerman 2025 – Marc Marquez Mengaku Ambil Risiko untuk Memenangi Sprint Race tapi Secara Alami
“Saya berisiko terjatuh dan situasi ini bermasalah. Sulit untuk memahami apa yang sedang terjadi. Ketika Anda kurang merasakan apa-apa saat basah, hal itu semakin terasa.”
Bagnaia juga merenungkan kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah pada motor.
“Ketika Anda tidak mengenali masalahnya, sulit menemukan solusi. Jadi kami mencoba berbagai solusi, tetapi untuk saat ini saya belum melihat solusiny,” ujar Bagnaia.
“Karena kami telah berjuang sejak awal tahun, kami telah membuat langkah-langkah kecil ke depan, tetapi secara keseluruhan tahun ini saya kurang merasakan motor.”
“Dan ketika Anda berkendara dengan sedikit rasa di jalan basah, rasa itu semakin terasa, jadi itu tidak membantu.”
Pebalap Italia itu menanggapi pengujian kedua sasis dan perbedaan sensasi antara kondisi kering dan basah.
“Tidak, karena kami sedang balapan di lintasan kering, jadi tidak ada hubungannya. Malahan, kemarin saya cukup cepat,” ujar Bagnaia.
“Satu-satunya hal yang konsisten dibandingkan kemarin dan hari ini adalah, membaca komentar dari semua pembalap Ducati di penghujung hari, yang selalu saya lakukan untuk memeriksa feeling pembalap lain.”
“Mereka semua mengeluhkan cengkeraman yang berlebihan di 3-4 lap pertama dengan ban bekas.”
“Sesuatu yang sama sekali tidak saya alami, jadi itu bisa menjadi tanda peringatan untuk hari ini, dan memang benar, karena hari ini saya benar-benar kesulitan dan di belakang saya berisiko jatuh beberapa kali tanpa mendorong karena saya tidak bisa memacu motor”
Bagnaia mengomentari risiko dan masalah keselamatan seputar tikungan di sirkuit Sachsenring.
“Saya rasa kecepatannya selalu sangat tinggi. Tikungan 8 di Sachsenring ini, dan juga Tikungan 7, adalah tikungan di mana jika Anda mengalami kecelakaan.”
“Tepat saat Anda mengerem, Anda mungkin akan menabrak pagar udara, dan itu sama sekali tidak aman, tetapi mereka yang memutuskan keselamatanlah yang memutuskan.”
“Kalau besok lintasan kering, saya rasa rencana kerja kami hari ini bisa membantu, dan mulai dari posisi kesepuluh, kami masih bisa bersaing untuk finis di posisi lima besar.”
Menghadapi akhir pekan yang rumit, kuncinya terletak pada strategi dan adaptasi.
“Bertahanlah dan tunggu sinar matahari muncul. Semakin kering, semakin besar potensi saya untuk bersaing memperebutkan posisi lima besar,: aku Bagnaua.
“Saat basah, kami butuh perubahan radikal, karena kami tidak akan berakhir 40 atau 50 detik di belakang pemimpin tanpa melakukan apa pun. Jadi, penting untuk memahami apa yang terjadi hari ini.”
Hubungan dengan CEO Ducati, Claudio Domenicali adalah kunci untuk mempertahankan momentum dan motivasi di jalur.
“Domenicali ada di sisi saya. Kami selalu banyak bicara setelah setiap balapan. Dia ingin tahu segalanya, dia mencoba mengerti. Dia seorang teknisi, jadi dia juga berbicara dengan Christian, Tommy, dan seluruh tim saya,” tutur Bagnaia.
“Dan dia sangat dekat dengan saya. Hari ini, setelah balapan, dia mendekati saya dan mencoba memberi saya semangat, dan ya, saya sangat menghargainya. Tapi saya dan dia ingin bertarung untuk posisi terdepan lagi, seperti yang selalu saya lakukan sejak awal.”
Hasil Red Bull Rookies Cup 2025 – Kiandra Disalip Dramatis Saat Pimpin Balapan, Posisi Veda Ega Juga Tidak Memalukan
