Manchester United Guncang Bursa Transfer 2025: Ruben Amorim Gelontorkan Rp2,7 Triliun, Siap Bangkit dari Keterpurukan?
Musim panas 2025 menjadi saksi agresivitas luar biasa Manchester United di bursa transfer. Klub raksasa Liga Inggris yang kini diarsiteki Ruben Amorim ini menunjukkan ambisi besar untuk bangkit dari keterpurukan musim sebelumnya. Untuk mewujudkan perombakan skuat secara masif, Setan Merah tak tanggung-tanggung menggelontorkan dana fantastis senilai 134,5 juta Poundsterling, atau setara dengan Rp2,7 triliun.
Langkah belanja besar-besaran ini mengindikasikan tekanan tinggi yang kini diemban Ruben Amorim. Setelah serangkaian kegagalan di berbagai ajang musim lalu, semua mata tertuju pada racikan tim impian sang manajer jelang pembukaan musim 2025/2026 yang akan mempertemukan United dengan Arsenal.
Inilah Rekrutan Anyar Manchester United: Dari Bintang Premier League Hingga Talenta Muda
Sejauh ini, empat pemain telah resmi merapat ke Old Trafford, membawa harapan baru bagi para penggemar. Dua di antaranya merupakan nama yang sudah tak asing lagi di kancah Premier League: Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers dan Bryan Mbeumo dari Brentford.
Untuk mendapatkan servis Cunha, Manchester United harus merogoh kocek sebesar 62,5 juta Poundsterling, atau sekitar Rp1,25 triliun. Angka ini disusul oleh Bryan Mbeumo, yang ditebus dengan nilai lebih tinggi mencapai 65 juta Poundsterling atau setara Rp1,3 triliun. Kehadiran kedua penyerang ini diharapkan mampu mengembalikan ketajaman lini serang Setan Merah yang tumpul di musim lalu.
Selain itu, United juga memperkuat lini tengah dengan mendatangkan Diego Leon dari Cerro Porteno seharga 7 juta Poundsterling (sekitar Rp140 miliar). Meskipun baru berusia 18 tahun, Leon digadang-gadang akan langsung mengisi skuad utama pada musim depan. Sementara itu, Enzo Kana-Biyik, bek muda dari Le Havre, direkrut secara gratis. Kana-Biyik yang dianggap sebagai proyek jangka panjang ini langsung dipinjamkan ke Lausanne Sport untuk mendapatkan menit bermain reguler.
Neraca Keuangan Minus: Fokus Mendesak pada Penjualan Pemain
Meski aktif mendatangkan empat pemain baru, Manchester United belum mencatat pemasukan sepeser pun dari penjualan pemain. Sejauh ini, mereka hanya melepas beberapa nama dengan status bebas transfer atau meminjamkannya ke klub lain. Situasi ini menunjukkan neraca keuangan klub yang sementara ini berada di angka minus Rp2,7 triliun.
Salah satu keputusan paling mengejutkan adalah dilepasnya Marcus Rashford. Ikon akademi United dan pemain tim nasional Inggris ini kini bergabung dengan Barcelona dalam status pinjaman, dengan opsi pembelian permanen pada musim panas tahun depan. Selain Rashford, beberapa nama besar yang kontraknya telah habis dan dilepas secara gratis meliputi Jonny Evans, Christian Eriksen, dan Victor Lindelof. Ketiganya merupakan pilar penting bagi skuad Setan Merah di musim-musim sebelumnya.
Tidak hanya itu, beberapa pemain muda juga dipinjamkan ke klub-klub level bawah demi pengalaman bermain. Nama-nama seperti Sonny Aljofree (Notts County), Dan Gore (Rotherham United), Joe Hugill (Barnet), dan Elyh Harrison (Shrewsbury Town) menjadi bagian dari rencana jangka panjang klub untuk mengembangkan talenta masa depan.
Tantangan Ruben Amorim: Seimbangkan Skuad dan Keuangan
Dengan pengeluaran yang mencapai 134,5 juta Poundsterling tanpa pemasukan dari penjualan, Manchester United menghadapi kerugian finansial yang signifikan. Kondisi ini tentu bisa berubah drastis jika mereka berhasil melepas Jadon Sancho, Antony, Alejandro Garnacho, dan Tyrell Malacia, yang kabarnya masuk daftar jual klub. Namun, hingga kini belum ada kesepakatan transfer resmi untuk keempat pemain tersebut.
Ruben Amorim menyadari betul bahwa klub tidak bisa terus-menerus membeli tanpa menyeimbangkan neraca keuangan. Pelepasan pemain juga krusial untuk menciptakan ruang di dalam skuad yang sudah mulai sesak, memberikan fleksibilitas taktis dan finansial bagi manajer.
Menanti Amunisi Tambahan dan Ujian Perdana Sang Manajer
Laporan internal klub mengindikasikan bahwa Manchester United masih berencana merekrut hingga tiga pemain tambahan sebelum jendela transfer ditutup. Fokus utama kemungkinan besar berada pada sektor gelandang bertahan dan bek tengah, dua posisi yang dianggap krusial dalam sistem permainan Amorim. Beberapa nama gelandang muda Prancis dan bek Italia yang sedang naik daun telah dikaitkan, meskipun proses negosiasi masih berjalan alot.
Dukungan penuh dari para penggemar sangat dibutuhkan. Banyak yang berharap Ruben Amorim mampu membalikkan keadaan musim ini, membawa Manchester United kembali ke puncak kejayaan. Gaya bermain menyerang dan organisasi pertahanan yang rapi diharapkan menjadi ciri khas baru Setan Merah pasca era Erik ten Hag.
Musim 2025/2026 bisa dibilang menjadi ujian terberat bagi Ruben Amorim di Old Trafford. Ia tidak hanya dituntut membangun tim yang solid, tetapi juga harus memberikan hasil instan. Kegagalan bisa berarti nasib yang sama seperti pelatih-pelatih sebelumnya yang tak mampu bertahan lama di kursi panas United. Laga pembuka kontra Arsenal di kandang sendiri akan menjadi tolak ukur pertama. Hasil positif akan meningkatkan kepercayaan publik, sementara kegagalan dapat memicu tekanan jauh lebih cepat dari yang dibayangkan.
Manchester United telah memulai musim panas 2025 dengan langkah-langkah besar di bursa transfer. Empat pemain baru masuk, beberapa dilepas, dan rencana tambahan masih terhampar. Namun, belum adanya pemasukan signifikan dari penjualan membuat neraca keuangan mereka timpang. Kini, semua kembali kepada Ruben Amorim. Akankah ia mampu mengolah komposisi baru ini menjadi skuad yang menakutkan di Premier League, atau justru akan tenggelam di bawah ekspektasi tinggi Old Trafford? Jawabannya akan terkuak dalam beberapa pekan ke depan.
