Sengketa Panas Empat Pulau: Aceh dan Sumatera Utara Memanas, Gubernur Bobby dan Muzakir Manaf Bersitegang
Jakarta – Ketegangan antara Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencapai titik didih menyusul keputusan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang memindahkan status empat pulau strategis—Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek—menjadi bagian dari Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut. Sebelumnya, pulau-pulau ini secara administrasi telah lama masuk dalam wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, memicu perselisihan sengit antarprovinsi.
Dalam upaya meredakan suasana yang kian memanas, Gubernur Sumut Bobby Nasution mengambil inisiatif proaktif. Politikus Partai Gerindra ini menyambangi Tanah Rencong, julukan Aceh, untuk menemui Gubernur Aceh Muzakir Manaf. Tujuannya adalah membahas kemungkinan kolaborasi dalam pengelolaan potensi keempat pulau tersebut. “Kita ingin sama-sama potensinya dikolaborasikan. Artinya kalaupun ada sumber daya alam, ada potensi pariwisata, semuanya kita harapkan bisa dikelola bersama-sama,” ungkap Bobby di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, pada Rabu, 10 Juni 2025.
Namun, kunjungan menantu Presiden Jokowi itu tidak mendapat sambutan yang sepenuhnya hangat. Sebuah potongan video yang beredar luas di lini massa memperlihatkan Muzakir Manaf meninggalkan Bobby di tengah pertemuan. Mualem, sapaan akrab Muzakir, menyatakan tidak ingin berpanjang-lebar dalam diskusi dan meminta Gubernur Sumut itu untuk melanjutkan pembicaraan dengan para stafnya. “Silakan nanti bicara dengan bapak-bapak ini,” kata Ketua Umum Partai Aceh itu dalam rekaman yang viral. Muzakir Manaf kemudian menjelaskan bahwa kepergiannya disebabkan oleh agenda mendesak yang mengharuskannya menghadiri acara di Meulaboh, sehingga ia tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut sampai akhir.
Muzakir Manaf menegaskan bahwa keempat pulau itu merupakan kewenangan mutlak Aceh. Menurutnya, hak Aceh atas pulau-pulau tersebut tidak perlu diperdebatkan lagi karena didukung oleh faktor geografis, perbatasan, sejarah, dan iklim yang kuat. “Itu memang hak Aceh, jadi saya rasa itu betul-betul Aceh dari segi apa saja, dari segi geografi perbatasan, sejarah iklim. Jadi tidak perlu kita apa lagi… Itu alasan yang kuat, bukti yang kuat seperti itu,” tandas Mualem, mempertegas klaim Aceh atas wilayah yang kini menjadi sumber sengketa.
Di tengah perselisihan wilayah yang mencuat, berikut adalah rekam jejak dua kepala daerah yang tengah menjadi sorotan publik, Muzakir Manaf dan Bobby Nasution.
Profil Muzakir Manaf
Muzakir Manaf, atau yang dikenal luas sebagai Mualem, adalah seorang politikus kelahiran Aceh Timur pada 3 April 1964. Sosok yang pernah menjabat sebagai Panglima Perang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini kini memegang jabatan strategis sebagai Gubernur Aceh periode 2025-2030, berpasangan dengan Wakil Gubernur Fadhlullah. Rekam jejak kepemimpinannya meliputi Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) sejak 2005 dan Ketua Umum Partai Aceh sejak 2007 hingga saat ini. Ia juga pernah dipercaya sebagai Ketua Umum Pramuka Aceh pada 2013 dan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh pada 2015. Dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Aceh 2012, Muzakir sukses memenangkan kursi wakil gubernur mendampingi Zaini Abdullah. Lima tahun berselang, ia kembali maju sebagai calon gubernur dalam Pilgub Aceh 2017 bersama T.A. Khalid, namun harus mengakui keunggulan pasangan Irwandi Yusuf. Pada Pilkada 2024, didukung oleh Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muzakir Manaf berhasil terpilih sebagai Gubernur Aceh untuk periode 2025–2030, dengan Fadhlullah sebagai pendampingnya.
Profil Bobby Nasution
Muhammad Bobby Afif Nasution, lahir di Medan pada 5 Juli 1991, merupakan alumnus Sarjana (S1) dan Magister (S2) jurusan Agribisnis Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia adalah putra dari Erwin Nasution, mantan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (Persero) IV, dan Ade Hanifah Siregar. Bobby mengawali kariernya di dunia bisnis properti sejak 2011, fokus pada pembelian, renovasi, dan penjualan kembali rumah bekas. Usahanya berkembang pesat, terlibat dalam proyek-proyek besar seperti Malioboro City di Yogyakarta. Pada 2016, Bobby bergabung dengan Grup Takke, sebuah perusahaan real estat, menjabat sebagai direktur pemasaran dan memiliki sekitar 10-20 persen saham. Selain itu, Bobby juga pernah menjadi manajer klub sepak bola Medan Jaya pada 2014. Kehidupan pribadinya menarik perhatian setelah ia menikahi putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu, pada 2017. Kiprah politik Bobby dimulai saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Medan, didukung oleh delapan partai politik besar, hingga akhirnya terpilih sebagai Wali Kota Medan (2021-2024). Pada Pilkada 2024, Bobby maju sebagai calon gubernur Sumut berpasangan dengan Surya. Meskipun sempat digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), gugatan tersebut ditolak, mengukuhkan Bobby sebagai Gubernur Sumut.
Sebagai informasi tambahan, penetapan keempat pulau tersebut menjadi milik Sumut berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) No. 300.2.2-2138/2025 yang diterbitkan pada 25 April 2025. Mendagri Tito Karnavian menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah penelitian menyeluruh terhadap batas darat antara Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), TNI Angkatan Laut, dan Topografi Angkatan Darat. “Berdasarkan penelitian, pemerintah pusat memutuskan bahwa empat pulau tersebut berada dalam wilayah Sumut. Keputusan ini sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak,” terang Mendagri, menegaskan dasar hukum atas pemindahan status pulau-pulau tersebut.
Raden Putri Alpadillah Ginanjar, Yudono Yanuar, Daniel Ahmad Fajri, Melynda Dwi Puspita, Sapto Yunus, dan Vedro Imanuel Girsang berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Ragam Tanggapan Soal 4 Pulau antara Aceh dan Sumatera Utara