Emil Audero Mulyadi: Antara Kejayaan di Timnas dan Dilema Karier di Como
Karier Emil Audero Mulyadi bak roller coaster. Setelah penampilan gemilang bersama Tim Nasional Indonesia, yang membuatnya menjadi pahlawan di laga melawan China dan Jepang, dilema baru muncul di level klub. Debutnya yang memukau di bawah asuhan pelatih Patrick Kluivert, menggeser Maarten Paes dari posisi utama, sayangnya tak berbanding lurus dengan posisinya di Como 1907.
Di Liga Italia, Emil awalnya menjadi kiper utama Como 1907 di bawah arahan Cesc Fabregas. Namun, memasuki pekan ke-11 Serie A 2024/25, Fabregas lebih memilih Pepe Reina, kiper berpengalaman berusia 42 tahun. Situasi semakin rumit ketika Como merekrut Jean Butez pada bursa transfer Januari. Butez, yang lebih senior dari Emil, langsung mengambil alih posisi utama hingga akhir musim.
Akibatnya, Emil dipinjamkan ke Palermo, klub kasta kedua Liga Italia. Di sana, ia tampil impresif, menjadi andalan utama dan tak tergantikan selama 15 pertandingan. Namun, kembalinya ke Como tak menjanjikan posisi yang lebih baik. Meskipun Pepe Reina pensiun, Emil kemungkinan besar hanya akan menjadi kiper cadangan. Prospek tersebut dirasa kurang ideal bagi kiper berbakat seperti dirinya, terlebih Como bukan klub peserta kompetisi Eropa.
Kontras yang tajam terlihat antara kiprahnya di timnas dan klub. Sementara ia menjadi andalan di Timnas Indonesia, di Como ia harus berjuang keras untuk mendapatkan tempat utama. Keberhasilannya menjaga clean sheet melawan China dan membatasi kebobolan saat melawan Jepang, telah mengangkat reputasinya di kancah internasional. Namun, di level klub, kompetisi yang ketat membuat posisinya terancam.
Situasi ini juga berdampak pada persaingan di Timnas Indonesia. Maarten Paes, yang sebelumnya menjadi kiper utama, kini bermain reguler di FC Dallas (MLS). Jika Paes terus tampil konsisten dan Emil hanya menjadi kiper cadangan di Como, maka pilihan utama Kluivert sebagai pelatih Timnas akan semakin mudah. Reza Arya, kiper pelapis Timnas, bahkan memuji kedewasaan Emil yang dinilai sebagai role model bagi pemain muda lainnya.
Pertanyaan besar kini muncul: akankah Emil Audero Mulyadi kembali ke Indonesia? Masa depannya masih menjadi teka-teki, di antara gemerlap penampilan internasional dan tantangan keras mempertahankan posisi di liga yang kompetitif.