Negosiasi AS-China Lanjut: IHSG Berpotensi Naik?

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 11 Juni 2025 - 16:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, memprediksi IHSG akan melanjutkan tren positifnya hari ini, Rabu (11/6), mengikuti pergerakan bursa Asia dan global. Optimisme ini muncul di tengah pengamatan pelaku pasar terhadap perkembangan negosiasi antara Amerika Serikat (AS) dan China di London.

Analisis teknikal menunjukkan potensi penguatan terbatas IHSG, dengan support di angka 7.120 dan resistance di 7.330, menurut Nico. Harapan besar tertuju pada hasil pertemuan pejabat tinggi kedua negara tersebut. Keberhasilan AS dan China mengesampingkan ego dan fokus pada penyelesaian masalah akan menentukan peluang tercapainya kesepakatan. Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, bahkan menyatakan pertemuan tersebut berjalan sangat baik, memicu sentimen positif di pasar yang sebelumnya lesu.

China, meskipun dalam posisi yang menguntungkan, juga membutuhkan kesepakatan ini mengingat penurunan ekspor terbesar dalam lima tahun terakhir. Permintaan luar negeri terhadap produk industri China tetap kuat, namun permintaan domestik masih jauh dari pulih.

Sementara itu, data ekonomi AS menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja. US Change in Nonfarm Payrolls turun menjadi 139.000 dari 147.000, dan US Change in Private Payrolls turun menjadi 140.000 dari 146.000. Perlambatan ini mencerminkan kehati-hatian pengusaha terhadap prospek ekonomi di tengah tekanan kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

Pelaku pasar juga menantikan data inflasi AS periode Mei 2025, yang diperkirakan sebesar 0,2 persen (mtm) – stabil dibandingkan bulan sebelumnya – dan 2,5 persen (yoy), naik dari 2,3 persen (yoy) di April 2025. Proyeksi ini menunjukkan inflasi AS belum meningkat signifikan, ditunda oleh penundaan tarif resiprokal. Kenaikan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50 persen baru berlaku mulai 4 Juni 2025.

Di dalam negeri, pelaku pasar menantikan kelanjutan negosiasi Indonesia-AS di Washington D.C. Pemerintah telah mengirimkan delegasi untuk membahas hal ini. Dari Eropa, data tingkat pengangguran Inggris bulan April 2025 tercatat 4,6 persen, naik dari 4,5 persen di Maret 2025.

Sebagai catatan, bursa saham AS di Wall Street pada Selasa (10/6) mayoritas menguat. Dow Jones Industrial Average naik 0,25 persen ke 42.866,87, S&P 500 naik 0,55 persen ke 6.038,81, dan Nasdaq Composite naik 0,63 persen ke 19.714,99.

Berita Terkait

PHRI Lega! Pemda Bolehkan Acara di Hotel & Restoran: Ini Kata Mereka
Saham Pilihan Asing Saat IHSG Turun: BRMS & ANTM Jadi Incaran!
IHSG Kembali Terkoreksi, Kamis (12/6), Cermati Saham yang Banyak Dilepas Asing
Keyakinan Konsumen Turun! BI Ungkap Kondisi Ekonomi Terkini
PTBA Tebar Dividen Rp 3,83 Triliun! RUPST 2024 Untungkan Investor?
Mandiri Jogja Marathon 2025: Cashback & Hadiah Spesial dari Bank Mandiri!
LQ45 Lesu: Prospek & Rekomendasi Saham Terbaru Analis
Aset PT Gag Nikel: Berapa Total Kekayaan Perusahaan Ini?

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 00:39 WIB

PHRI Lega! Pemda Bolehkan Acara di Hotel & Restoran: Ini Kata Mereka

Jumat, 13 Juni 2025 - 00:13 WIB

Saham Pilihan Asing Saat IHSG Turun: BRMS & ANTM Jadi Incaran!

Jumat, 13 Juni 2025 - 00:08 WIB

IHSG Kembali Terkoreksi, Kamis (12/6), Cermati Saham yang Banyak Dilepas Asing

Kamis, 12 Juni 2025 - 23:09 WIB

Keyakinan Konsumen Turun! BI Ungkap Kondisi Ekonomi Terkini

Kamis, 12 Juni 2025 - 22:18 WIB

PTBA Tebar Dividen Rp 3,83 Triliun! RUPST 2024 Untungkan Investor?

Berita Terbaru

Urban Infrastructure

Prabowo Ungkap Alasan Pilih AHY Jadi Menko Infrastruktur: Tepat!

Jumat, 13 Jun 2025 - 00:29 WIB