NICL Bagi Dividen Rp15/Saham: Investor Nikel Wajib Tahu!

Avatar photo

- Penulis Berita

Senin, 16 Juni 2025 - 03:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Investor Siap Cuan! PAM Mineral (NICL), Emiten Nikel Terkemuka, Umumkan Dividen Interim Fantastis Rp159 Miliar

Ragamharian.com, JAKARTA — PT PAM Mineral Tbk. (NICL), emiten nikel terkemuka yang sahamnya dikendalikan oleh Christopher Sumasto Tjia, kembali menggebrak dengan keputusan pembagian dividen interim senilai fantastis Rp159,53 miliar. Angka ini setara dengan Rp15 per saham, sebuah langkah yang membuktikan komitmen perseroan terhadap pengembalian nilai kepada para pemegang sahamnya.

Direktur Utama NICL, Ruddy Tjanaka, mengkonfirmasi bahwa dewan direksi telah menyetujui pembagian dividen interim untuk periode buku yang berakhir pada 31 Maret 2025. Pembagian dividen ini mencerminkan *payout ratio* yang sangat atraktif, mencapai 82,60% dari laba bersih perseroan per 31 Maret 2025 yang tercatat sebesar Rp193,13 miliar. Rasio yang tinggi ini menunjukkan kuatnya fundamental keuangan NICL dan dedikasi manajemen dalam membagikan keuntungan kepada investor.

Bagi investor yang ingin menikmati cuan dari NICL, berikut adalah jadwal penting pembagian dividen interim:

* Cum Date Pasar Reguler & Negosiasi: 20 Juni 2025
* Ex Date Pasar Reguler & Negosiasi: 23 Juni 2025
* Tanggal Pencatatan (Recording Date) Pemegang Saham yang Berhak: Maksimal 24 Juni 2025 pukul 16.00 WIB
* Tanggal Pembayaran Dividen: 30 Juni 2025

Konsistensi pembagian dividen menjadi salah satu daya tarik utama NICL di mata investor. Selama tiga tahun terakhir, perseroan rutin membagikan dividen. Pada tahun buku 2022, rasio dividen mencapai 19,42% atau senilai Rp29,17 miliar. Angka ini melesat tajam pada tahun buku 2023 dengan rasio 137,18% (senilai Rp37,22 miliar), dan berlanjut dengan rasio 40,04% pada tahun buku 2024 (senilai Rp127,62 miliar). Historis pembayaran dividen yang kuat ini menegaskan rekam jejak positif NICL dalam memanjakan pemegang sahamnya.

Tak heran, keputusan dividen interim ini disambut antusias oleh pasar, tercermin dari penguatan harga saham NICL yang melesat hampir 400% sejak awal tahun. Berdasarkan harga penutupan per Kamis, 12 Juni 2025, sebesar Rp1.275, dividen interim ini mengindikasikan *dividend yield* sebesar 1,18%.

Di balik kemurahan hati dalam berbagi laba, kondisi keuangan NICL tetap kokoh. Ruddy Tjanaka memastikan bahwa kebutuhan operasional perseroan dapat dipenuhi dengan sangat baik dari kas internal yang saat ini dalam kondisi surplus. “Pembayaran dividen interim ini tidak akan mengganggu kegiatan operasional dan dapat memenuhi kewajiban kepada kreditor,” imbuhnya, memberikan jaminan kepada para investor.

Untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan memperkuat posisinya di industri, NICL telah merancang berbagai strategi baik jangka pendek maupun panjang. Dalam waktu dekat, perseroan akan melanjutkan kegiatan pengeboran guna memperkuat cadangan mineralnya. Target produksi bijih nikel tahun 2025 ditetapkan sebesar 809.875 WMT, dengan target dari Izin Usaha Pertambangan (IUP) mencapai 1.798.791 WMT. Sementara itu, volume penjualan direncanakan mencapai 2,6 juta ton bijih nikel dengan kadar 1,3%–1,65% Ni.

Sejalan dengan peningkatan operasional, perusahaan juga memperkuat penerapan prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) serta Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Upaya ini meliputi pembaruan studi kelayakan, peningkatan kapasitas produksi entitas anak, dan pemeliharaan laboratorium QAQC. Digitalisasi sistem turut dilakukan melalui pengembangan bank data berbasis algoritma, serta percepatan penyelesaian akuisisi PT Sumber Mineral Abadi.

Sementara itu, visi jangka panjang NICL berfokus pada eksplorasi berkelanjutan, peningkatan produksi melalui modifikasi cuaca, dan perpanjangan IUP hingga 2035. Revisi dokumen *feasibility study* (FS) dan AMDAL juga menjadi prioritas. Dari sisi pemasaran, NICL akan memperluas jaringan dengan smelter dan *trader* di Sulawesi hingga Halmahera, seraya membuka peluang kemitraan strategis untuk mempercepat ekspansi dan menciptakan nilai tambah.

Dengan langkah-langkah strategis yang terencana dan komitmen kuat terhadap tata kelola perusahaan yang baik, NICL optimis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan positifnya. Perseroan siap memberikan kontribusi signifikan bagi industri nikel nasional dan terus menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Berita Terkait

Hotel Fitra Incar Pertumbuhan 2 Digit di Bisnis Umrah 2025
Bea Masuk Benang Sintetis Gagal Selamatkan Industri Tekstil?
Saham Big Banks Loyo? Ini Analisis Pergerakan Awal Pekan!
Iran-Israel Memanas? Michael Saylor Kasih Sinyal Beli Bitcoin!
Harga Minyak Dunia Mendidih: Analisis & Dampak Terkini
INET Bagi Dividen Tunai, Investor Kantongi Rp 664 Juta!
IHSG Tertekan Sentimen Global? Cek Rekomendasi Saham Analis Minggu Ini!
Harga Emas Antam Hari Ini

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 16:09 WIB

Hotel Fitra Incar Pertumbuhan 2 Digit di Bisnis Umrah 2025

Senin, 16 Juni 2025 - 15:24 WIB

Bea Masuk Benang Sintetis Gagal Selamatkan Industri Tekstil?

Senin, 16 Juni 2025 - 13:04 WIB

Saham Big Banks Loyo? Ini Analisis Pergerakan Awal Pekan!

Senin, 16 Juni 2025 - 12:14 WIB

Iran-Israel Memanas? Michael Saylor Kasih Sinyal Beli Bitcoin!

Senin, 16 Juni 2025 - 11:56 WIB

Harga Minyak Dunia Mendidih: Analisis & Dampak Terkini

Berita Terbaru

Society Culture And History

Rahasia Kebahagiaan di Copenhagen: Senyum Tulus & Petualangan

Senin, 16 Jun 2025 - 16:40 WIB

Family And Relationships

7 Parfum Terbaik untuk Ayah

Senin, 16 Jun 2025 - 16:35 WIB

Food And Drink

Resep Kolak Labu Kuning: Manis Legit, Mudah Dibuat!

Senin, 16 Jun 2025 - 16:29 WIB

Sports

Udinese Bidik Jay Idzes: Rekor Transfer Terancam Pecah!

Senin, 16 Jun 2025 - 16:14 WIB

Finance

Hotel Fitra Incar Pertumbuhan 2 Digit di Bisnis Umrah 2025

Senin, 16 Jun 2025 - 16:09 WIB