Nuklir Iran Diserang? Indeks Saham AS Diprediksi Ambles Besok!

Avatar photo

- Penulis Berita

Senin, 23 Juni 2025 - 03:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para investor di pasar saham Amerika Serikat, Wall Street, kini bersiap menghadapi potensi aksi jual besar-besaran pada Senin mendatang. Kekhawatiran ini muncul menyusul serangan AS terhadap Iran, yang meningkatkan kemungkinan balasan serta potensi lonjakan harga minyak global.

Situasi geopolitik di Timur Tengah menjadi sorotan utama pasar saat ini. Investor tengah cermat menilai dampak mendadak keputusan Presiden Donald Trump untuk bergabung dalam kampanye militer Israel melawan Iran, terutama terhadap sentimen pasar, laju inflasi, dan arah suku bunga ke depan.

Menurut Steve Sosnick, Kepala Strategi Pasar di Interactive Brokers yang berbasis di Connecticut, pasar saham diprediksi akan bereaksi negatif terhadap perkembangan ini. Namun, seberapa besar dampaknya akan sangat bergantung pada respons balasan dari Iran serta pergerakan harga minyak mentah.

Sosnick menjelaskan, efek yang sebenarnya akan terlihat adalah dampak sekunder seperti perubahan harga minyak, stabilitas pasar secara keseluruhan, dan potensi kenaikan harga di sektor ekonomi. Ia menambahkan bahwa tidak ada saham penting global yang secara langsung terpengaruh oleh insiden yang terjadi belakangan ini.

Indeks S&P 500 (.SPX) sendiri saat ini berada sedikit di bawah titik tertingginya pada bulan Februari, setelah menunjukkan pemulihan signifikan dari aksi jual yang terjadi di awal April seiring meredanya ketegangan terkait tarif. Namun, indeks acuan AS ini tampak sedang “beristirahat” sekitar 2,7 persen di bawah titik tertinggi penutupannya di bulan Februari.

Meski telah melalui 27 sesi perdagangan dalam jarak 5 persen dari titik tertingginya di bulan Februari, indeks ini belum berhasil mencetak rekor baru, menandakan adanya kehati-hatian yang masih menyelimuti pasar.

Konflik antara Israel dan Iran memang telah memicu kenaikan tajam harga minyak serta menyebabkan peningkatan kehati-hatian di seluruh pasar. Sejauh ini, pasar minyak terbukti mampu menyerap sebagian besar dampak dari gejolak geopolitik, membuat ekuitas relatif tetap stabil.

Namun, para investor saham tetap merasakan kekhawatiran yang mendalam bahwa kenaikan harga minyak lebih lanjut dapat memicu inflasi yang tidak terkendali, berpotensi menggagalkan rencana Federal Reserve untuk memangkas suku bunga.

Pada Rabu lalu, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil. Meskipun demikian, para pembuat kebijakan mengisyaratkan bahwa biaya pinjaman masih berpeluang turun pada tahun ini, kendati mereka memproyeksikan laju pemangkasan suku bunga di masa depan akan lebih lambat dibandingkan perkiraan mereka pada pertemuan bulan Maret.

Sementara banyak investor memperkirakan ketegangan di Timur Tengah akan memicu kegugupan jangka pendek di pasar saham dan mendorong pergeseran aset menuju aset yang lebih aman seperti dolar AS dan obligasi pemerintah, sebagian lainnya justru memproyeksikan terjadinya deeskalasi dalam situasi tersebut.

“Saya pikir ini akan sangat positif bagi pasar saham,” ujar Mark Malek, Kepala Investasi di Siebert Financial. Ia menambahkan, pandangan ini akan menjadi jaminan, terutama jika situasi ini terlihat sebagai insiden “sekali dan selesai” dan bukan indikasi AS sedang mencari konflik yang berkepanjangan.

Selain perkembangan geopolitik, perhatian investor juga akan tertuju pada serangkaian data ekonomi penting yang akan dirilis. Ini termasuk laporan aktivitas bisnis AS dan penjualan perumahan pada hari Senin, angka kepercayaan konsumen pada hari Selasa, serta Indeks Harga PCE yang sangat dinantikan pada hari Jumat.

Berita Terkait

BSU 2024 Gagal Cair? Cek Status Pencairan Subsidi Upah Sekarang!
Rekomendasi Saham IPOT Pekan Ini: Potensi Cuan Menanti!
PDPP Bagi Dividen Rp 3,57 Miliar: Cek Jadwal & Keuntungan!
Perang Iran-Israel Ancam IHSG? Cek Rekomendasi Saham Hari Ini!
Analis IPOT Ungkap Dua Sentimen Kunci Pergerakan IHSG Pekan Ini
Saham Anjlok, Asing Hengkang: Dampak Serangan AS ke Iran?
Emiten Ekspansi Agresif: Analis Ungkap Strategi di Balik Pendirian Perusahaan Baru
Harga Emas Antam Hari Ini: Stagnan atau Peluang Beli? Cek!

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 11:10 WIB

BSU 2024 Gagal Cair? Cek Status Pencairan Subsidi Upah Sekarang!

Senin, 23 Juni 2025 - 11:00 WIB

Rekomendasi Saham IPOT Pekan Ini: Potensi Cuan Menanti!

Senin, 23 Juni 2025 - 07:46 WIB

PDPP Bagi Dividen Rp 3,57 Miliar: Cek Jadwal & Keuntungan!

Senin, 23 Juni 2025 - 07:20 WIB

Perang Iran-Israel Ancam IHSG? Cek Rekomendasi Saham Hari Ini!

Senin, 23 Juni 2025 - 06:25 WIB

Analis IPOT Ungkap Dua Sentimen Kunci Pergerakan IHSG Pekan Ini

Berita Terbaru

Finance

Rekomendasi Saham IPOT Pekan Ini: Potensi Cuan Menanti!

Senin, 23 Jun 2025 - 11:00 WIB

Entertainment

Lee Je Ha Rela Lakukan Ini Demi Lee Da Eum di Our Movie!

Senin, 23 Jun 2025 - 10:36 WIB