Komoditas Pertanian Ancam Dominasi Emas di Pasar Berjangka
Pasar berjangka Indonesia menunjukkan pergeseran menarik. Meskipun kontrak emas masih memimpin di Jakarta Futures Exchange (JFX) pada periode Januari-Mei 2025 dengan volume 279.959 lot, pertumbuhan pesat komoditas pertanian, khususnya olein, mulai menantang dominasinya. Penurunan 4% volume emas dibandingkan periode yang sama tahun lalu (288.673 lot) berkontras dengan lonjakan volume olein yang mencapai 26%, melonjak dari 162.595 lot di Januari-Mei 2024 menjadi 220.079 lot pada periode yang sama tahun 2025.
Direktur Utama JFX, Stephanus Paulus Lumintang, menjelaskan dinamika ini. Menurutnya, meskipun emas tetap menjadi primadona, kinerja olein yang luar biasa menandakan perubahan signifikan di pasar berjangka. “Kontrak berjangka emas masih paling diminati secara volume, tetapi olein menunjukkan lonjakan minat dan kinerja tertinggi dengan kenaikan 26%, menandakan perubahan dinamika di pasar,” ungkap Paulus kepada Kontan.co.id, Jumat (13/6).
Secara keseluruhan, JFX mencatatkan pertumbuhan volume transaksi sebesar 9% hingga Mei 2025, mencapai 506.160 lot dibandingkan 461.104 lot di periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini telah mencapai 17% dari target tahunan JFX sebesar 3.030.000 lot. Paulus optimis tren positif ini akan berlanjut dan bahkan menguat di semester kedua tahun ini. “Dengan capaian volume transaksi yang sudah tumbuh 9% dibandingkan tahun lalu, JFX menunjukkan momentum pasar yang kuat dan partisipasi pelaku yang semakin aktif,” tambahnya.
Prospek cerah olein semakin diperkuat dengan capaian target tahunan hingga Mei 2025 yang mencapai 52%. Paulus melihat potensi besar komoditas ini untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar dari emas. Relevansi tinggi olein dengan industri sawit dan energi nasional (biodiesel) menjadi faktor pendorong utama. “Komoditas seperti olein, yang sangat terhubung dengan industri sawit dan energi nasional (biodiesel), memiliki peluang besar untuk terus tumbuh dan bahkan menyaingi dominasi kontrak emas,” pungkas Paulus. Pertumbuhan ini mengindikasikan pergeseran minat investor ke komoditas domestik yang memiliki dampak ekonomi yang signifikan.