Sinergi Bek Tangguh Persela Lamongan: Otavio Dutra Optimis Duetnya dengan Daniel Goncalves Semakin Padu Jelang Liga 1
Otavio Dutra, bek tengah senior Persela Lamongan, menyuarakan optimisme mendalam atas duetnya bersama Daniel Goncalves di jantung pertahanan Laskar Joko Tingkir. Kekalahan tipis 0-1 dari Borneo FC dalam laga uji coba di Yogyakarta International School (YIS) pada Rabu (24/7) tak menyurutkan keyakinannya terhadap sinergi yang mulai terbangun kokoh di lini belakang, sebuah fondasi penting bagi tim jelang kompetisi resmi.
Pemain kelahiran Brasil yang kaya pengalaman di Liga Indonesia itu tak segan melayangkan pujian khusus untuk tandem barunya. Dutra melihat Daniel Goncalves, meskipun masih muda, memiliki potensi luar biasa dan kemampuan teknis yang sangat mumpuni, menjadikannya prospek cerah di pertahanan Persela. “Daniel adalah pemain bagus, pintar, dan masih muda. Saya hanya mengarahkannya karena saya melihat dia punya potensi yang sangat luar biasa,” ungkap Dutra seusai pertandingan, menegaskan perannya sebagai senior yang siap membimbing dan mengoptimalkan potensi rekan setimnya.
Tak hanya Dutra, pelatih Aji Santoso pun secara khusus mengapresiasi penampilan duet Dutra-Daniel saat menghadapi gempuran Borneo FC. Keduanya berhasil menunjukkan kesolidan yang menjanjikan di lini belakang, meskipun diakui kondisi fisik tim secara keseluruhan belum mencapai puncaknya. “Daniel dan Dutra, bersama Fardan, cukup kokoh menjaga pertahanan. Bahkan, kami juga menciptakan banyak peluang,” puji Aji Santoso, menyoroti kekompakan yang mulai terbentuk antara para bek tengah tersebut.
Dutra sendiri menyadari bahwa proses pembentukan tim ini masih di tahap awal. Sebagai pemain sarat pengalaman, ia memahami betul bahwa membangun sinergi dan kekompakan dengan partner baru membutuhkan waktu serta latihan intensif. “Saya sangat senang bisa bergabung dengan tim ini. Ini baru permulaan, uji coba pertama, dan kami baru saja berkumpul,” tutur Dutra penuh optimisme. “Semoga ke depan kami bisa semakin kompak dan bekerja keras jelang bergulirnya liga di bulan September.”
Pengalaman Dutra sebagai eks pemain Persebaya Surabaya yang kenyang asam garam kompetisi Liga 1 menjadi aset tak ternilai bagi Persela. Kemampuannya dalam mengorganisir lini pertahanan dan memberikan arahan, khususnya kepada Daniel Goncalves, sangat membantu proses adaptasi pemain muda tersebut. Sinergi yang mulai terlihat antara Dutra dan Daniel terbukti efektif dalam mengantisipasi serangan Borneo FC. Walau satu gol bersarang ke gawang, keduanya berhasil meminimalisir banyak peluang berbahaya lawan sepanjang 90 menit pertandingan.
Di lapangan, Dutra juga menunjukkan kepemimpinan yang kuat. Ia tak henti memberikan instruksi dan motivasi kepada Daniel, menegaskan perannya sebagai mentor yang memahami pentingnya bimbingan untuk memaksimalkan potensi rekan setim yang lebih muda. Pelatih Aji Santoso pun turut mengapresiasi kontribusi Dutra dalam membantu adaptasi Daniel yang baru bergabung. Peran Dutra sebagai leader di lini belakang sangat krusial, mengingat Persela masih dalam fase pembentukan skuad yang solid.
“Anak-anak sudah tampil maksimal, meskipun kondisi fisik pemain kami masih di kisaran 40 persen karena baru berkumpul lengkap di Jogja,” ungkap Aji. Ia menambahkan, “Menurut saya, penampilan anak-anak cukup bagus,” seraya memberikan apresiasi atas kerja keras skuad, termasuk solidnya duet Dutra-Daniel.
Tantangan adaptasi memang sempat membayangi duet Dutra-Daniel, terutama karena waktu kedatangan pemain yang tidak bersamaan. Namun, keduanya menunjukkan profesionalisme tinggi dengan cepat beradaptasi dan membangun pengertian di lapangan. “Performa tim secara keseluruhan memang belum sesuai keinginan saya, namun potensi tim ini sangat bagus,” ujar Aji. Ia menjelaskan lebih lanjut, “Kondisi pemain masih belum optimal karena baru berkumpul, termasuk pemain asing yang baru tiba kemarin di Jogja. Namun, anak-anak sudah berjuang maksimal.”
Dutra menyadari penuh bahwa kerja keras adalah kunci utama dalam mempersiapkan tim menghadapi ketatnya kompetisi resmi. Dengan waktu persiapan yang terbatas, ia dan Daniel harus segera membangun sinergi yang tak tergoyahkan di lini pertahanan Persela. Optimisme Dutra terhadap masa depan tim juga terpancar dari semangatnya selama menjalani program pemusatan latihan (TC) di Yogyakarta. Ia sangat yakin, dengan latihan intensif dan komitmen penuh seluruh pemain, Persela mampu tampil kompetitif di kancah sepak bola nasional.
“Kondisi John Mena memang baik, namun belum ada pemain yang mencapai 100 persen fisik optimal,” terang Aji. Ia melanjutkan, tujuan utama uji coba melawan tim sekelas Liga 1 seperti Borneo FC adalah untuk memberikan pengalaman berharga dan mengasah kemampuan para pemain.
Duet Dutra-Daniel dijadwalkan kembali menghadapi ujian dalam dua laga uji coba mendatang: melawan Malut United pada Sabtu (26/7) dan Garudayaksa FC pada Rabu (30/7). Kedua pertandingan ini akan menjadi momentum krusial untuk semakin mengasah kekompakan dan sinergi mereka. Dutra berharap, pengalaman pahit namun berharga melawan Borneo FC dapat menjadi pelajaran penting untuk perbaikan di pertandingan selanjutnya. Dengan bimbingannya, Daniel Goncalves diharapkan akan terus berkembang pesat, menjelma menjadi pilar tangguh di jantung pertahanan Laskar Joko Tingkir.
Dengan mentalitas kerja keras dan komitmen untuk terus belajar, Otavio Dutra optimistis bahwa kemitraannya dengan Daniel Goncalves akan menjadi fondasi kokoh bagi ambisi Persela Lamongan di kompetisi mendatang. Sinergi yang solid di lini belakang memang menjadi modal esensial untuk mengarungi musim dan meraih hasil positif.
