RAGAMHARIAN.COM – Setelah melalui proses pembangunan selama dua tahun, Pasar Sehat Banjaran (PSB) di Kabupaten Bandung akhirnya diresmikan oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna pada Selasa, 27 Juni 2025. Proyek revitalisasi ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Bandung dengan PT Bangun Niaga Per (BNP) selaku pengembang.
Peresmian PSB ini sekaligus menandai beroperasinya Terminal Sehat Banjaran dan Masjid Madinah, dua fasilitas penting yang turut melengkapi kawasan pasar agar lebih tertib, nyaman, dan religius.
Dalam sambutannya, Bupati Dadang Supriatna mengungkapkan rasa syukur atas rampungnya proyek revitalisasi yang telah lama dinanti masyarakat.
“Alhamdulillah, yang 30 tahun menjadi angan-angan untuk merevitalisasi Pasar Banjaran akhirnya terwujud juga. Kini, pasar yang dulunya kumuh sudah berubah menjadi sehat dan tertata,” ujarnya.
Pembangunan PSB juga dinilai sejalan dengan visi dan misi RPJMD Kabupaten Bandung, yang mengedepankan penataan infrastruktur berbasis pelayanan publik.
Revitalisasi ini terlaksana berkat sinergi antara berbagai pihak, termasuk unsur Forkopimda, Forkopimcam, serta instansi terkait. Bupati Dadang juga menyoroti pentingnya manajemen sampah yang lebih serius ke depannya, mengingat pasar merupakan pusat aktivitas ekonomi yang menghasilkan volume sampah cukup besar.
“Pasar sehat harus bebas dari sampah. Ini tanggung jawab pengelola dan pedagang agar wajah baru PSB tetap bersih dan nyaman,” tegasnya.
Direktur Utama PT BNP, Ir. H. Engkus Kusnadi, menyampaikan bahwa pembangunan tiga blok utama PSB telah selesai, dan kios-kios sudah mulai diisi oleh pedagang tetap maupun PKL.
“Kami bangga bisa menghadirkan pasar modern yang tidak hanya layak secara fasilitas, tapi juga memberikan nilai religius melalui kehadiran Masjid Madinah,” kata Engkus.
Tak hanya itu, kawasan PSB kini juga dilengkapi dengan satu unit ambulans, sebagai bagian dari fasilitas umum yang menunjang kenyamanan dan keselamatan pengunjung serta pedagang.
Dengan peresmian ini, Pasar Sehat Banjaran diharapkan mampu menjadi ikon baru pusat perdagangan yang bersih, sehat, dan religius di Kabupaten Bandung, sekaligus mendukung geliat ekonomi lokal yang lebih tertata dan inklusif.