PDIP vs Fadli Zon: Sejarah Ditulis Ulang, Perang Narasi Memanas!

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 18 Juni 2025 - 01:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kontroversi Mei 1998: Pernyataan Fadli Zon Soal Rudapaksa Massal Picu Kecaman dan Wacana Penulisan Ulang Sejarah

Pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyangkal adanya bukti kasus rudapaksa massal pada peristiwa Mei 1998 telah memicu gelombang kecaman. Pernyataan kontroversial ini, yang dilontarkan di tengah wacana penulisan ulang sejarah, sontak menuai protes keras dari berbagai pihak, terutama Koalisi Masyarakat Sipil dan para pegiat Hak Asasi Manusia (HAM).

Menanggapi polemik ini, Ketua DPP PDIP, Bambang Wuryanto, atau akrab disapa Bambang Pacul, turut memberikan pandangannya. Dikutip dari *nasional.sindonews*, ia secara tegas menyoroti proyek penulisan ulang sejarah yang diinisiasi oleh Kementerian Kebudayaan, seraya menyatakan kekhawatirannya akan munculnya unsur subjektivitas yang tak terhindarkan. “Ini soal penulisan sejarah, subjektivitas pasti ikut campur, 100% ikut campur,” tegas Bambang Pacul saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2026). Ia bahkan menegaskan bahwa PDI Perjuangan siap untuk menyusun narasi sejarah tandingan sebagai respons terhadap inisiatif pemerintah tersebut.

Di sisi lain, publik diimbau untuk tidak terburu-buru dalam menarik kesimpulan terkait proses penulisan ulang sejarah yang tengah berlangsung di bawah Kementerian Kebudayaan. Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi, menyerukan agar masyarakat memberikan waktu kepada para ahli sejarah untuk menyusun kembali narasi sejarah Indonesia. Ia menekankan pentingnya peran serta aktif masyarakat dalam mengawal langsung proses penulisan sejarah ini, demi menjaga objektivitas dan akuntabilitasnya.

Kecaman paling tajam datang dari Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas, yang secara terbuka menyatakan penyesalan mendalam atas pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Mereka menilai sanggahan mengenai bukti kekerasan terhadap perempuan, termasuk rudapaksa massal pada Mei 1998, sebagai manifestasi sikap nirempati terhadap para korban dan semua perempuan yang telah berjuang bersama mereka. Koalisi tersebut, yang di dalamnya termasuk Direktur Eksekutif Amnesty International, secara eksplisit menyatakan: “Pernyataan Fadli Zon menunjukkan sikap nirempati terhadap korban dan seluruh perempuan yang berjuang bersama korban. Ia telah gagal dalam memahami kekhususan dari kekerasan seksual dibandingkan dengan bentuk-bentuk kekerasan lainnya, terlebih lagi ada kecenderungan untuk secara sengaja menyasar pihak yang dijadikan korban, yaitu perempuan Tionghoa.”

Menanggapi gelombang kritik, Fadli Zon memberikan klarifikasi terkait pernyataannya tentang dugaan rudapaksa massal Mei 1998. Menurutnya, peristiwa huru-hara yang terjadi pada 13-14 Mei 1998 masih menyisakan silang pendapat, termasuk keberadaan kasus rudapaksa massal. Fadli Zon bahkan merujuk pada laporan investigatif sebuah majalah terkemuka yang, menurutnya, gagal mengungkap fakta-fakta kuat terkait dugaan tersebut. Lebih lanjut, ia mengutip laporan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang “hanya menyebut angka tanpa data pendukung yang solid baik nama, waktu, peristiwa, tempat kejadian atau pelaku.” Melalui akun media sosial X-nya, Fadli Zon menegaskan, “Di sinilah perlu kehati-hatian dan ketelitian karena menyangkut kebenaran dan nama baik bangsa. Jangan sampai kita mempermalukan nama bangsa sendiri.” (jpc/net)

Berita Terkait

Trump Murka: Serangan Israel ke Rumah Sakit Gaza Tak Bisa Diterima!
Israel Bombardir RS & Bunuh Jurnalis Gaza, Dunia Geram! PBB Turun Tangan
Prilly Latuconsina, Reza Arap, Nessie Judge Geram Dicatut Dukung Prabowo
RUU Haji Disahkan: BP Haji Jadi Kementerian, Biaya Haji Naik?
Pelajar Demo DPR: Bendera One Piece Berkibar, Ada Apa?
Pejabat Bebas Pajak? Celios Desak Revisi Aturan!
Prabowo Abolisi Tom Lembong, Amnesti Hasto: Kronologi Lengkap & Dampaknya!
Amnesti Hasto & Abolisi Tom Lembong: 4 Hal Penting yang Wajib Tahu!

Berita Terkait

Rabu, 27 Agustus 2025 - 04:03 WIB

Trump Murka: Serangan Israel ke Rumah Sakit Gaza Tak Bisa Diterima!

Rabu, 27 Agustus 2025 - 01:58 WIB

Israel Bombardir RS & Bunuh Jurnalis Gaza, Dunia Geram! PBB Turun Tangan

Selasa, 26 Agustus 2025 - 17:40 WIB

Prilly Latuconsina, Reza Arap, Nessie Judge Geram Dicatut Dukung Prabowo

Selasa, 26 Agustus 2025 - 11:36 WIB

RUU Haji Disahkan: BP Haji Jadi Kementerian, Biaya Haji Naik?

Selasa, 26 Agustus 2025 - 07:59 WIB

Pelajar Demo DPR: Bendera One Piece Berkibar, Ada Apa?

Berita Terbaru

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Hiburan

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Rabu, 3 Sep 2025 - 19:23 WIB

Hiburan

Seru Banget! Nonton Menaklukkan Suku Barbar Drama Cina

Selasa, 2 Sep 2025 - 08:39 WIB

Romantis! Saksikan Drama China Malam yang Lembut, Disini!

Hiburan

Romantis! Saksikan Drama China Malam yang Lembut, Disini!

Sabtu, 30 Agu 2025 - 15:16 WIB