Kebangkitan Pecco Bagnaia di MotoGP Aragon 2025 sempat menjadi sorotan, dengan banyak pihak menduga peningkatannya disebabkan oleh perubahan teknis pada motornya. Spekulasi yang beredar menyebutkan bahwa penggunaan cakram rem depan berukuran lebih besar menjadi kunci utama. Melalui adaptasi ini, Pecco Bagnaia dikabarkan kembali menemukan *feeling* pengereman optimalnya, baik saat memasuki maupun keluar tikungan, yang lantas memicu performa apiknya.
Namun, pandangan berbeda disampaikan oleh pengamat MotoGP kenamaan, Carlo Pernat. Mantan manajer sosok legendaris seperti Valentino Rossi dan Enea Bastianini ini tidak sepenuhnya yakin bahwa perubahan teknis, khususnya cakram rem, adalah satu-satunya penyebab kebangkitan Bagnaia. Menurut Pernat, faktor krusial justru terletak pada kemampuan Bagnaia mengatasi masalah psikologis yang jauh lebih fundamental, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan dirinya di tengah persaingan sengit dengan rekan setimnya, Marc Marquez.
“Barangkali dia akhirnya bisa mengatur agar menghilangkan Marc dari dalam kepalanya,” ungkap Pernat, seperti dilansir dari Paddock-GP. Pernat menilai bahwa Bagnaia kini telah menerima kenyataan bahwa Marc Marquez memang seorang pembalap yang lebih kuat dan berhasil mengatasi beban mental yang selama ini menghantuinya. Sikap “legowo” inilah yang pada akhirnya memungkinkan Bagnaia untuk bangkit dan tidak lagi terlalu berfokus pada performa rekan setimnya yang terus bersinar.
Lebih lanjut, Pernat menganalisis perbedaan karakter antara kedua pembalap ini. “Dia (Pecco) orang yang perfeksionis, jika motornya tidak sempurna maka dia kesulitan memaksimalkan potensinya,” terang Pernat. Kondisi ini kontras dengan Marc Marquez. “Sayangnya Marc bisa mengatasi masalah itu karena dia tidak peduli, dia terus maju,” jelas pria asal Italia tersebut, menggambarkan ketangguhan mental Marquez dalam menghadapi ketidaksempurnaan.
Kini, tantangan besar bagi Bagnaia adalah bagaimana ia dapat mempertahankan stabilitas psikologis ini di seri-seri balapan selanjutnya. “Jika dia bisa *move on* dan fokus kembali, Pecco akan menjadi pembalap yang seperti sedia kala,” tegas Pernat optimis.
Meskipun demikian, untuk mengejar gelar kejuaraan dunia, Pernat berpendapat bahwa hal itu akan menjadi tugas yang sangat sulit, mengingat performa Marc Marquez yang saat ini “sangat *on fire*”. “Tapi mari kita perjelas, jika Marc tetap begini maka kejuaraan sudah pasti berakhir,” tutur pria yang dikenal punya telinga paling tajam di *paddock* ini, memberikan gambaran tegas tentang dominasi Marquez.
